Dulu,
Aku pernah mencintai seseorang meski aku tak bersamanya.
Aku pernah memikirkan seseorang meski aku tak memilikinya.
Aku pernah mengikuti seseorang meski aku tak mengiringinya.
Aku pernah menginginkan seseorang meski aku tak pantas.
Dia,
Yang membuatku merasa seperti istimewa,
Yang membuatku merasa seperti prioritas.
Karenanya,
Aku pernah tersenyum malu,
Aku pernah tertawa sendiri,
Bahkan aku pernah menangis kesal karena kecemburuan yang membuatku terluka.
Tapi itu semua hanya sebatas pernah yang tak lama bertahan. Yang aku pikir hanya sebuah ambisi untuk memperjuangkan seseorang yang kini entah kemana.
Dan yang masih ku ingat kini, aku pernah tuli hingga aku tak cukup pandai mendengar bagaimana yang disebut cinta dan sekedar nafsu belaka.
No comments:
Post a Comment