Posts

Showing posts from October, 2022
Titik kritis sebuah hubungan adalah komunikasi Jika itu tak ada mustahil relasi akan terjadi
Jika yang kau anggap jalan cepat ku adalah lari Kuyakinkan agar kau tau betapa hebatnya aku berlari dengan angan
Kau yang mengajariku memberanikan takut Meyakinkan raguku tanpa butuh pengakuan Memastikan keberadaanku penting Benar, keberanian itu berguna Kini aku tau caranya menghadapi semua yang berubah dalam hidup secara tiba-tiba
Jika kau hancur Tunjukkan itu Jangan hanya berkata Tak ada jaminan untukku percaya ucapanmu
Jika egois adalah kesalahan Bagiku itu hanya kemenangan satu pihak Karena jawabannya hanya dua Yang terbaik untukku, tapi tidak untukmu Atau yang terbaik untukmu, tapi tidak untukku
Aku memberimu kesempatan bukan karena ingin melihatmu kembali seperti dulu Hanya saja melakukannya adalah bayaran atas kesalahanku 
Tak pernah kubayangkan pada akhirnya semua akan terjadi tak sesuai apa yang kukira Merelakan adalah satu-satunya pilihan terbaik untuk semua Bukan ku terlalu mendengarkan orang lain Tapi karena aku teramat ingin melindungimu dari mereka
Dia bukan hanya Tapi dia segalanya Karena aku menemukannya tak semudah yang kau katakan
Tolong jangan libatkan siapapun pada suatu hubungan yang seharusnya hanya ada dua orang di dalamnya
Jangan ajari aku melakukannya sendiri saat kau ada Karena itu akan membuatmu perlahan kehilanganku

Dengan Caraku

Kini aku mencintaimu dengan caraku sendiri Cara yang dibuat terpaksa karena keadaan Cinta yang sewajarnya tumbuh kala berpisah Tak akan kupedulikan mereka yang memintaku untuk berhenti Karena aku sadar lambat laun aku pun akan berhenti dengan sendirinya jika semua telah usai Dan aku tidak akan berhenti selama aku masih berjuang, meski melelahkan

Tak Pernah

Kau berkata seolah kaulah yang tersakiti Dan akulah yang menyakiti Tanpa pernah berpikir selama ini kau telah kenyang akan ego Tanpa pernah memikirkan hubungan adalah perihal komitmen yang harus dijaga Tanpa pernah peduli akan satu yang lain dalam hubungan ini

Tak Sanggup Rela

Mungkin saja suatu saat nanti kau sudah benar-benar menemukan apa yang selama ini kau cari Aku bahagia, tak lagi melihatmu lelah karena asik bermain Tapi mungkin aku tak akan pernah bisa merelakan Hujan yang dulu pernah menemani perjalanan kita Angin yang dulu pernah mengalir dalam cerita kita Gelap yang dulu pernah menyaksikan kebersamaan kita Atap yang dulu pernah meneduhkan kita Dan semua itu tentang kita Bukan aku bersama oranglain Atau kamu dengan yang lain Lantas, mudahkah aku untuk merelakan?

Mati Dalam Kegelapan

Aku adalah lilin Lilin yang bisa meredup kapanpun Kamu adalah kegelapan Gelap yang bisa sirna jika sudah waktunya Jelas kita dipertemukan bukan untuk selamanya, Tapi hanya untuk sementara Kumohon kau mengerti jika pada akhirnya, Cepat atau lambat kau kan meninggalkan cahayaku, Jika telah datang sinar yang akan menjemputmu untuk bersama Dan aku tidak akan sendiri Karena aku akan ikut mati bersama kegelapan

Pernah Menjadi Payung

Tugasku telah selesai Silakan lanjutkan perjalananmu Entah dengan siapapun itu, Aku hanya berharap kesalahannya hanya ada pada kita Tidak untuk kau ulang Menyakiti berulang kali meski dengan orang yang berbeda Bukan berarti aku akan senang jika ada yang merasakan sakit yang pernah kurasakan dulu Aku lebih sakit jika kau lakukan itu, Karena kupikir bersamaku adalah sebuah kesalahan yang harus kau pelajari Tapi kau lagi-lagi malah mengulangnya

Kisah yang Usai

Naif sekali rasanya jika aku bilang 'tidak mencintaimu Ada atau tidaknya aku bersamamu Selalu-ku adalah tentangmu Namun meski ditanya pada seribu pertanyaan yang sama 'apa aku ingin berteman hidup denganmu selamanya? Jawabanku selalu sama 'tak akan pernah ingin Cukuplah aku mencintaimu Tapi tak ingin dimilikimu Sebaliknya, Kamu hanya menginginkanku,  Memastikan ragaku ada,  Memenuhi segala maumu,  Meyakinkanku pada ceritamu,  Menjadikanku saksi dari duniamu, Tapi tidak dengan mencintaiku dan segala hidupku Yaa, alasanmu lah yang menjadikanku tegas memutuskan hubungan ini. Aku berharap ini benar-benar selesai.
Kini aku harus menjadi dewasa yang sadar akan semua hal Termasuk kamu Aku akan dewasa menerima kepergianmu  Ya, pergilah sesuka yang kamu mau Menghilanglah tanpa kembali jika itu kenyamananmu Jelas sudah aku tak lagi akan melarangmu Mungkin ini saatnya aku ikut maumu Tak kan lagi aku menahanmu dengan berkata 'jangan Karena kini, Maumu adalah mauku