Thursday, April 11, 2019

Pertemuan Singkat

Suka itu mudah, namun apa mencintai pun mudah? Sangat butuh waktu untuk itu.

Aku tak tau apa hanya aku yang kau bagi ceritamu. Tapi disana aku mendengarnya dengan sangat baik hingga aku susun kembali menjadi rapi.
Sehebat itu aku, tak. Aku hanya orang yang tersadar bahwa aku sudah lupa dengan sekitar dan hanya ingat ada kamu yang lebih penting untukku dengar ceritamu.
Setiap kita berbicara, aku hanya membalas singkat bicaramu. Sungguh, aku hanya ingin mendengar semua yang kau ceritakan. Dari hal yang sudah kuketahui sebelumnya, hal yang tak masuk akal, bahkan hal sepele menjadi bahan kita untuk tertawa.

Aku tak ingin malam ini seperti lilin yang saat dinikmati terasa cepat habis. Aku masih ingin meneguk sinarnya. Aku belum ingin berada di kegelapan malam saat tau kita sudah terpisah oleh jarak masing-masing dan hanya membisu di depan ponsel menunggu lanjutan episode cerita yang terpotong itu.

Jangankan sikapmu, ketikan singkat darimu saja meruntuhkan tembok pertahananku yang telah kukokohkan lama saat terakhir kau tak lagi bersamaku. Yang aku tau, aku sudah mengingatkan bahwa ini hanya sesaat, pada diriku sendiri. Tapi bodohnya aku, aku lupa dengan ingatan ku sendiri.
Aku yakin kau sedang membawa hatiku, tapi aku tak tau hatiku itu akan kau jaga atau kau hancurkan. Hingga akhirnya kau hilang membawa harapanku terbang entah kemana.

***

Sejak pertemuan itu, aku harap kehidupanku berjalan normal sebagaimana mestinya. Karena aku tak ingin moment yang hanya berjam-jam itu merusak pikiranku yang terlepas dari tidurku nanti "What should I do?" Aah, kenapa  kau tak lantas beranjak pergi saja, menjalani rutinitasmu seperti biasa, bermain-main dengan mereka, kenapa?
Aku sudah tau seperti apa setelahnya yang terjadi, jadi aku tak butuh keahlian dramamu.

No comments:

Baban's Words Part 2

FGVV?ds000,,,,,,,,,,,,,,M9320W-NHJ