Thursday, December 29, 2022

Gelapku telah menjelma menjadi cahaya
Hitamku telah menggapai warnanya
Namun lukaku masih akan tetap membekas 
Meski rasa sakitnya sudah melupa
Bukan bahagia yang tak bisa masuk
Tapi egoismu yang besar hingga menutup pintu teramat kuat
Aku akan tenggelam jika terlalu larut dalam kenyamanan
Perlu sedikit keegoisan untuk melawan arus agar tak terlena dalam kehanyutan

Saturday, December 10, 2022

Siapapun itu
Jelas pasti kumenangisi kepergian
Bukan tentang siapa,
Tapi kisahnya
Masihkah harus kuturut dalam pikiranmu; menjelaskan bahwa kini semua telah usai
Tolonglah, sudahi itu
Aku lelah mendengarkanmu bercerita tentang bukan diriku
Aku menunggu datangnya waktu ini
Sampai pada akhirnya dipertemukan
Untuk mengucapkan maaf dan terimakasih;
Karena pernah ikut menemaniku mencari jalan
Lepaskan penatmu
Beristirahatlah
Lalu lanjutkan perjalananmu dengan dia yang menemani lelahmu
Yaa,
Kau memang salah 
Mengapa terlalu mudah untuk menyimpulkan 
Sementara aku disini tidak bercerita apapun
Sudahlah,
Usaikan saja
Aku tau pada akhirnya.
Jadi aku dan kamu tak perlu membuang waktu demi meramaikan sepi
Apa yang kau inginkan dariku?
Sementara aku tak memiliki apapun untuk kuberikan
Aku senang jika dia yang pergi meninggalkan
Memang yang kuharap
Asal bukan aku;
Yang khawatir nantinya menyesal

Thursday, December 8, 2022

Kau sadar?
Kita tak pernah diberi ruang
Tuhan tak mengizinkan ruang itu ada
Atau kau yang sebenarnya tak lagi ingin ada ruang?

Wednesday, December 7, 2022

Setelah hari itu
Hari-hari selanjutnya bukanlah milik kita
Kau dengan harimu
Aku dengan masa lalu ku
Mencoba ikhlas dan meyakinkan ragu
Karena doa lebih baik dari air mata

Tuesday, December 6, 2022

Jika kau adalah rumah untuknya
Ia bukan hanya memanggilmu, 
Tapi menemuimu

Wednesday, November 23, 2022

Tujuan hidupku untuk beribadah, bukan untuk memperberat gerakan sholat dengan bertahan menyimpan luka
Aku tidak memutuskan
Hanya saja pergi
Aku tau jika kau butuh, yang kau ingin aku
Tenang saja, aku masih akan kembali jika untuk itu
Aku hanya tak selalu ada,
But if you need me, i'll be there
Setia itu bukan rindu
Keduanya berbeda
Rindu butuh raga
Sedang setia butuh hati
Saat dimana kedua raga tak bersama, mereka akan tetap saling menjaga
Setia itu mahal
Tak bisa dilakukan oleh semua orang
Namun menyimpan rasa dengan dia yang lain pun tak salah, karena hakikatnya manusia tak bisa mengendalikan hati
Kembali ke awal,
Setia itu mahal, selama kau bisa mengendalikan pikiranmu bahwa akan ada ketulusan yang terluka saat rasa itu tumbuh 
Kini aku paham,
Meminta kepastian adalah bukan dengan bertanya tapi cukup lepaskan
Karena sejatinya, 
Yang menginginkan akan berusaha
Yang sungguh akan kembali mendapatkan
Aku membenci sikapmu, bukan dirimu
Karena jikapun ada apa-apa setelah aku pergi
Aku masih akan tetap pada cemas dan khawatir yang sama
Maka dari itu, jaga dirimu baik-baik
Bantu aku,
Jangan biarkan aku dan kamu kembali lagi menjadi kita

Tuesday, November 22, 2022

Silakan jemput bahagiamu
Jika kedatanganku mengganggu kepergianmu
Tapi, aku yang membantumu bersiap-siap
Entah doa siapa yang lebih kuat
Jelas aku hanya melangitkan doaku
Perihal di atas sana aku harus bertarung, sungguh aku tak ingin
Aku hanya tulus mendoakan bukan menjuarai keegoisan
Akan kutemukan kau pada sholatku
Karena hakikatnya makmum itu mengikuti imam
Rindu dan doa adalah tingkatan tertinggi yang menyatu dalam sebuah ikatan

Sunday, November 13, 2022

Salah Kira

Kamu bukan rumah
Kamu hanya tempat singgah
Untuk siapapun merebahkan lelah

Sunday, November 6, 2022

Tak Lagi Kita

Impian menjadi kita akan hilang 
Kita tak akan pernah pulang
Entah dengan cara apa Tuhan memisahkan

Saturday, November 5, 2022

Hidup dari Masa Lalu - Part 1

Gue nggak pernah menyangka ternyata seseorang yang dulu pernah hilang --selama belasan tahun belakangan ini-- bisa gue temukan kembali. Namun kini posisinya berbeda. Dulu kita hanya berteman, dekat saja canggung. Tapi sekarang gue sudah dimiliki olehnya. Gue yang akan hidup bersamanya dalam satu atap yang sama, mandi dari keran yang sama, suapan dengan sendok yang sama, tidur dengan selimut yang sama.

Selebay itu? Aah lo belum merasakan betapa nikmatnya menikah dengan orang kita cintai tapi saling gengsi, gue doakan semoga lo merasakan kebahagiaan gue ini.

Pukul 06.30 pagi.

"Sayaaang, tolong ambilin handuk akuuuu!" Teriaknya mengalahi gelombang bunyi Hiu dalam lautan.

''Sayaaang''

''Sayaaaaaaang''

''..Kan ada di jemuran dalaaam'' Ucap gue sambil menahan kantuk.

''Kemarin siapa yaa yang nyuruh Bibi nyuci?'' Tanyanya memastikan gue yang salah.

''Oh iya lupa'' Batin gue.

"Pake aja yang adaaa" Ucap gue.

"Kamu nyuruh aku ngelap badan pake tissue?"

"Kalau bisa kamu gulung itu badan sekalian" Mencoba melanjutkan tidur gue yang terganggu. Tapi tetap aja nggak bisa.

Dia selalu bangun lebih dulu dari gue. Iya, gue emang nggak punya bakat buat bangun pagi. Tapi untungnya dia nggak pernah complaint soal ini, yang penting subuh gue bisa berjamaah juga dia udah bersyukur banget. Masalah tidur lagi atau enggak, biarlah menjadi urusan gue dan kasur gue.

"Ini handuknya" Meski mata belum terbuka sempurna, jalan masih sempoyongan, tetap aja gue nggak bisa menolak permintaan bos yang satu ini.

"Kamu belum mandi kan?" Sambil menggeser sedikit pintu toilet.

"Bosen ahh." Menyandarkan badan ke tembok.

Makhluk itu mengambil handuk dari tangan gue dan menarik paksa sampai gue berada di dalam toilet. Membasahi kepala gue dengan shower yang sudah dipegang di tangan kirinya sejak tadi. Spontan gue teriak.

"Sayaaang iih!" Seketika gue seger tiba-tiba.

"Kamu bau, mandi nggak!" 

Sedangkan dia malah buru-buru keluar dan menutup pintunya.

"VICKOOOOO!" Teriak gue.

Gue udah kayak kucing dekil and the kumel yang seharian main becekan dipaksa mandi sama majikannya.
Dan gue cuma bisa mendengar ledek tawanya dari dalam toilet. Coba kalau gue bisa liat mukanya, pengen gue tuker aja sama sikat toilet.

Mau nggak mau gue harus mandi di hari Minggu yang selalu diimpikan banyak orang untuk bersantai ini. Yaa mau gimana lagi, pintunya dikunci dari luar sama makhluk yang satu itu.

Pantes aja waktu itu dia kekeh banget minta pasangin double key di pintu toilet. Dulu sih alasannya buat jaga-jaga kalau nanti ada maling terus malingnya mau disekap dan disandera di toilet ini biar badannya kedinginan pada biru kayak avatar katanya.

Sial, ternyata gue malingnya. Anehnya posisi kunci ada di luar, sepertinya memang sudah direncanakan.

"ALVICKO OEMAR, NYALAIN NGGA LAMPUNYA!

Lo harus percaya, ini bukan mati lampu. Tapi ini penyakit kambuhan dia. Dia udah sering banget kayak gini, dia tau gue itu orangnya penakut banget. Dan katanya cuma dengan cara ini rasa takut gue bisa ilang. Ilang gundulmu itu!

"Satuu.." Ucap gue.

"Duaaa.."

"Iiih harusnya aku yang itung" 

"Aku bantuin sayang, biar kamu nggak keberatan." Dengan polosnya

"Oke, mulai sekarang siap ke rumah Ibu sendiri?" Ancam gue.

"Iiih bentaaaaar sayaaaang, cintakuuu, cantikkuuu, istrikuuu, aku lagi pake baju ini nanggung" Ucapnya merayu.

"CEPEEETTTT!" Tapi sayang rayuannya sama sekali nggak mempan.

"Iya iyaaaa sayang"

Lampu pun hidup kembali dengan ancaman gue yang nggak pernah terbantahkan olehnya.

Iya, dia tuh manja banget buat selalu minta ditemenin kalau ke rumah Ibu, mertua gue. Seakan-akan dia ingin menunjukkan "Ini loh gue juga bisa punya pasangan". Yap, benar. Hampir semua saudaranya banyak yang udah menikah lebih dulu. Bahkan keponakan kami dari adiknya pun sudah berusia 1 tahun. Jadi kayaknya dia menikahi gue cuma buat pamer aja. Bahkan gue sempat berpikir, mungkin kita ini dipersatukan karena memang keadaan dan waktunya udah mepet aja kali ya, makanya nikahnya sama yang ada aja, hadeuuuh.

Meski pernikahan kami bisa dibilang baru sepantaran keponakan kami, yang seharusnya masih sweet and romantic, tapi sebaliknya, kami jarang melakukannya --layaknya pasangan baru pada umumnya.-- Ya, kami risih kalau saling di-romantis-in, "Apaan siiih!" mungkin itu kata yang sering kita ucap. Saling meledek, saling menjahili, saling mengadu ke mertua masing-masing, itulah keromantisan kami.

Friday, November 4, 2022

Aku mempercayaimu
Perihal kamu nyaman dengan yang lain,
Itu hak mu.

Monday, October 31, 2022

Titik kritis sebuah hubungan adalah komunikasi
Jika itu tak ada mustahil relasi akan terjadi

Sunday, October 30, 2022

Jika yang kau anggap jalan cepat ku adalah lari
Kuyakinkan agar kau tau betapa hebatnya aku berlari dengan angan
Kau yang mengajariku memberanikan takut
Meyakinkan raguku tanpa butuh pengakuan
Memastikan keberadaanku penting
Benar, keberanian itu berguna
Kini aku tau caranya menghadapi semua yang berubah dalam hidup secara tiba-tiba
Jika kau hancur
Tunjukkan itu
Jangan hanya berkata
Tak ada jaminan untukku percaya ucapanmu
Jika egois adalah kesalahan
Bagiku itu hanya kemenangan satu pihak
Karena jawabannya hanya dua
Yang terbaik untukku, tapi tidak untukmu
Atau yang terbaik untukmu, tapi tidak untukku
Aku memberimu kesempatan bukan karena ingin melihatmu kembali seperti dulu
Hanya saja melakukannya adalah bayaran atas kesalahanku 
Tak pernah kubayangkan pada akhirnya semua akan terjadi tak sesuai apa yang kukira
Merelakan adalah satu-satunya pilihan terbaik untuk semua
Bukan ku terlalu mendengarkan orang lain
Tapi karena aku teramat ingin melindungimu dari mereka
Dia bukan hanya
Tapi dia segalanya
Karena aku menemukannya tak semudah yang kau katakan
Tolong jangan libatkan siapapun pada suatu hubungan yang seharusnya hanya ada dua orang di dalamnya

Sunday, October 2, 2022

Dengan Caraku

Kini aku mencintaimu dengan caraku sendiri
Cara yang dibuat terpaksa karena keadaan
Cinta yang sewajarnya tumbuh kala berpisah

Tak akan kupedulikan mereka yang memintaku untuk berhenti
Karena aku sadar lambat laun aku pun akan berhenti dengan sendirinya jika semua telah usai
Dan aku tidak akan berhenti selama aku masih berjuang, meski melelahkan

Tak Pernah

Kau berkata seolah kaulah yang tersakiti
Dan akulah yang menyakiti
Tanpa pernah berpikir selama ini kau telah kenyang akan ego
Tanpa pernah memikirkan hubungan adalah perihal komitmen yang harus dijaga
Tanpa pernah peduli akan satu yang lain dalam hubungan ini

Tak Sanggup Rela

Mungkin saja suatu saat nanti kau sudah benar-benar menemukan apa yang selama ini kau cari
Aku bahagia, tak lagi melihatmu lelah karena asik bermain
Tapi mungkin aku tak akan pernah bisa merelakan
Hujan yang dulu pernah menemani perjalanan kita
Angin yang dulu pernah mengalir dalam cerita kita
Gelap yang dulu pernah menyaksikan kebersamaan kita
Atap yang dulu pernah meneduhkan kita

Dan semua itu tentang kita
Bukan aku bersama oranglain
Atau kamu dengan yang lain

Lantas, mudahkah aku untuk merelakan?

Mati Dalam Kegelapan

Aku adalah lilin
Lilin yang bisa meredup kapanpun
Kamu adalah kegelapan
Gelap yang bisa sirna jika sudah waktunya
Jelas kita dipertemukan bukan untuk selamanya,
Tapi hanya untuk sementara

Kumohon kau mengerti jika pada akhirnya,
Cepat atau lambat kau kan meninggalkan cahayaku,
Jika telah datang sinar yang akan menjemputmu untuk bersama

Dan aku tidak akan sendiri
Karena aku akan ikut mati bersama kegelapan

Pernah Menjadi Payung

Tugasku telah selesai
Silakan lanjutkan perjalananmu
Entah dengan siapapun itu,
Aku hanya berharap kesalahannya hanya ada pada kita
Tidak untuk kau ulang
Menyakiti berulang kali meski dengan orang yang berbeda
Bukan berarti aku akan senang jika ada yang merasakan sakit yang pernah kurasakan dulu
Aku lebih sakit jika kau lakukan itu,
Karena kupikir bersamaku adalah sebuah kesalahan yang harus kau pelajari
Tapi kau lagi-lagi malah mengulangnya

Kisah yang Usai

Naif sekali rasanya jika aku bilang 'tidak mencintaimu
Ada atau tidaknya aku bersamamu
Selalu-ku adalah tentangmu
Namun meski ditanya pada seribu pertanyaan yang sama
'apa aku ingin berteman hidup denganmu selamanya?
Jawabanku selalu sama 'tak akan pernah ingin
Cukuplah aku mencintaimu
Tapi tak ingin dimilikimu

Sebaliknya,
Kamu hanya menginginkanku, 
Memastikan ragaku ada, 
Memenuhi segala maumu, 
Meyakinkanku pada ceritamu, 
Menjadikanku saksi dari duniamu,
Tapi tidak dengan mencintaiku dan segala hidupku

Yaa, alasanmu lah yang menjadikanku tegas memutuskan hubungan ini.
Aku berharap ini benar-benar selesai.
Kini aku harus menjadi dewasa yang sadar akan semua hal
Termasuk kamu
Aku akan dewasa menerima kepergianmu 
Ya, pergilah sesuka yang kamu mau
Menghilanglah tanpa kembali jika itu kenyamananmu
Jelas sudah aku tak lagi akan melarangmu
Mungkin ini saatnya aku ikut maumu
Tak kan lagi aku menahanmu dengan berkata 'jangan
Karena kini,
Maumu adalah mauku

Tuesday, September 27, 2022

10

''jujur''
''Aku nggak kuat''
''Aku kalah''
''Aku nggak bisa tanpa kamu''
''Aku butuh kamu''

''bisa''
''Dicoba lagi''
''Kan kamu yang ngajarin aku untuk terbiasa tanpa kamu pada awalnya''

''apa kata maaf yang lebih tinggi?''
''biar aku beri tau pada wanita itu bahwa aku menyesali kebodohanku ini''

''wanita itu nggak butuh kata maaf yang lebih tinggi itu. Dia hanya ingin menyelesaikan masa lalunya untuk tak lagi berhubungan dengan si pemilik masa lalu''

''tolong sampaikan pada wanita itu bahwa kini aku mencintainya dan tak ingin lagi kehilangan untuk kedua kalinya''

''terlambat''
''kini di sampingnya sudah ada lelaki yang sejak awal berjanji untuk tak akan pernah membuatnya merasakan sakitnya kehilangan dengan alasan apapun itu''

9

''aku nggak akan pernah rela, impian yang udah kita buat kamu wujudin sama orang lain''

''tenang aja. Kamu nggak akan terlibat''
''ini hanya ada impian aku sama dia''

''enggak. Kamu sama sekali nggak boleh wujudin mimpi apapun selain sama aku''. Pintanya

''itu permintaan kamu?''
''kalau gitu aku juga mau punya satu permintaan''

''...''

''jangan pernah bermimpi untuk menjadi kita''
Kamu adalah kisah 
Kisah yang harus menjadi cerita penuh kenang
Kenangan yang akan selalu menjadi penuntun perjalananku
Perjalanan yang mungkin nanti aku menemukan hal baru, tanpamu
Jangan pernah katakan bahwa aku milikmu
Jika pada kenyataannya kamu tak pernah benar-benar menganggap aku ada

8

''Jangan pernah katakan bahwa aku milikmu jika pada kenyataannya kamu tak pernah benar-benar menganggap aku ada''

''kamu bicara apa sih?''

''kamu udah cukup dewasa untuk mengerti apa yang aku maksud. Aku tau kamu pintar, jangan berpura-pura bodoh di hadapan orang yang kamu bodohi''

''kamu istirahat dulu deh. Kayaknya kamu lagi capek'' 

''terimakasih waktunya. Aku akan istirahat dan tak lagi kembali''. Lantas aku meninggalkan

7

''kamu gila atau bodoh?!''

''aku nggak peduli. Sekarang aku minta kamu menjauh dari dia. Atau aku akan ngelakuin lebih dari ini''. Ancamnya

''kamu aja nggak sayang sama diri kamu. Gimana mau sayangin aku?''

''kalau cara ini aja nggak cukup buat sadarin kamu. Aku harus apa lagi?''

''...''

''kamu mau liat aku hancur dan mati perlahan?''

''...''

''kenapa diam aja?''

''aku cuma mau ngobrol sama logika, bukan emosi''

6

''Aku mohon untuk nggak berdiri di depan pintu lagi''. Pintaku

''...''

''Ini rumahku, Ia butuh penghuni''.
''Pergi dan jangan menghalangi yang akan datang bertamu atau bahkan akan menetap''.

''Kita saling menjadi rumah untuk masing-masing. Kamu nggak perlu penghuni baru dari luar sana yang entah seperti apa kondisi kedatangannya nanti. Kamu akan lelah menerima semuanya dari awal lagi. Percaya sama aku''
''Lebih baik kita perbaiki yaa; daripada kamu harus mengulang''

''Aku percaya pada ''mengulangi kesalahan yang sama adalah suatu kebodohan''. Sepertinya sudah cukup aku bodoh satu kali''
Setelah mencoba melepaskan dan melupakan apa yang seharusnya bukan menjadi urusanku, aku benar merasakan ketenangan.
Semua seperti mengalir begitu adanya, tak ada lagi yang menjadi kayu dan batu hambatan dalam perjalananku.
Memang seharusnya aku tidak terlibat pada skenario-nya. Sejak dulu.

Friday, September 16, 2022

Kurasa kau sudah cukup dewasa untuk memahami maksudku,
Tanpa harus lagi bertanya 'kenapa
Kau bukan lagi dirimu yang lalu --20 tahun itu-- untuk menerima penjelasan ulang dengan lugunya bertanya

Thursday, September 15, 2022

Terimakasih sudah menyadarkan jika rasa ini tak seharusnya lagi ada
Harusnya kubiarkan rasa ini mati sejak lama
Tapi bodohnya aku justru diam-diam menumbuhkannya lagi
Harusnya aku paham sejak awal jika rasa ini tak akan pernah bisa tumbuh berkembang selama hanya aku yang merawatnya

Saturday, September 10, 2022

Tau apa kau mengenai rasa dalam diam?
Aku sangat mengenalnya
Dia memang seperti itu

Dalam hidup ada sebuah rasa yang memang jika diutarakan justru akan mengacaukan semuanya; menghancurkan keadaan, bahkan bisa lebih dari itu.
Jadi biarkanlah Ia tetap tersembunyi sebagaimana tujuan utamanya; yang hanya bisa dirasakan bukan untuk diutarakan
Jika yang kau butuhkan ada padaku,
Aku akan selalu ada
Tapi jika hanya keinginan yang terlintas dari pikiranmu
Aku disini,
Tak berjanji akan selalu ada
Mengenalmu adalah caraku bertemu rindu
Kau tau?
Aku tak ingin itu,
Tak ingin diriku dikuasai olehnya
Sungguh,
Menyakitkan berteman dengan rindu
Dia benar 
Kau adalah kesalahan yang harus kepelajari,
Bukan kuulangi

Sunday, August 21, 2022

Persyaratan Izin Praktik Tenaga Kesehatan DPMPTSP Kab. Bogor

1 KTP pemohon (Pemilik/Penanggung Jawab/Direktur/Tenaga Kesehatan) atau Surat Izin Tinggal Sementara untuk Warga Negara Asing
2 Khusus untuk praktek mandiri, melampirkan denah ruangan dan peta lokasi praktek
3 Untuk Bidan Mandiri melampirkan Surat Pernyataan Akan Mematuhi Peraturan Yang berlaku bermaterai min. Rp. 9.000,-
4 Surat kuasa bermaterai sejumlah Rp. 9.000,- dan stempel. Apabila pengurusan izin dikuasakan kepada orang lain dengan melampirkan fotokopi KTP yang diberi kuasa
5 Surat Pernyataan Keabsahan Data bermaterai sejumlah Rp. 9.000,-. Khusus untuk yang berbadan usaha/hukum wajib menggunakan kop surat dan stempel perusahaan
6 Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
7 Surat Tanda Registrasi (STR) sejumlah tempat praktek yang dimohonkan (saat pengambilan SK, STR asli diserahkan)
8 Surat Rekomendasi dari Asosiasi/Organisasi Profesi
9 Pas foto terakhir Pemohon, berwarna, ukuran 4X6 berlatarbelakang merah
10 Apabila status sebagai PNS/TNI/POLRI : lampirkan izin Pimpinan dari Instansi tempat bekerja
11 Khusus untuk Praktek Mandiri, melampirkan Surat Pernyataan Memiliki Tempat Praktek;
12 Khusus untuk Praktek di Fasilitas Kesehatan, melampirkan Surat Keterangan Bekerja/Praktek pada Faskes tersebut dari pimpinan/pemiliknya;
13 Ijazah Profesi/Sertifikat Keahlian
14 Khusus untuk Izin Praktek Mandiri melampirkan Surat pernyataan akan membuat papan nama sesuai ketentuan
15 Khusus untuk permohonan SIP Tenaga Medis yang kedua dan ketiga melampirkan SIP Dokter sebelumnya
16 Khusus Izin Praktek Mandiri melampirkan persetujuan warga yang terkena dampak langsung kegiatan yang dilengkapi KTP waga dan diketahui oleh Ketua RT, Ketua RW, Lurah/Kepala Desa dan Camat setempat, kecuali Praktek Tenaga Medis (Dokter)
17 Khusus untuk Tenaga Kesehatan Tradisional melampirkan Surat Pernyataan mengenai metode atau teknik pelayanan yang diberikan
18 Khusus untuk Tenaga Kesehatan Tradisional melampirkan Surat pengantar dari Puskesmas

Sunday, August 7, 2022

Atas segala rasa yang belum sempat tersampaikan
Aku dan hatiku meminta maaf,
Karena tak cukup berani untuk mematahkan ragu
Masa depanku sempat terlintas bayangmu
Entah untuk singgah sebentar atau menetap, tak bisa kupastikan itu
Semua adalah tentangmu,
Meski ini ceritaku 
Pintuku terbuka lebar
Dan kau sama sekali tak memberiku ruang
Tapi aku juga tak lantas mengijinkanmu masuk
Selagi masih ada tamu yang berkunjung di ruangmu
Mungkin kini kau sudah punya pilihan
Yang jauh baiknya lebih dari aku
Yang segalanya adalah tentangnya
Selamat sudah menemukan
Aku tak pernah bersedih kala mengingat tentang Ia yang melukaiku
Tapi aku sangat bersedih kala mengingat tentang waktu yang pernah kuhabiskan dengannya
Yang kini kusebut sebagai kenangan
Kau adalah luka
Tapi luka yang sembuh dengan sendirinya tanpa terobati
Hanya butuh waktu untuk menyembuhkannya
Meski sangat lama
Sudahi dramamu
Aku sudah bosan melihat dan mendengarnya berulang-ulang
Jika memang masih ingin bermain, pergilah
Aku tak punya banyak waktu
Aku takkan pernah meromantisasikan keadaan yang membuatku tak nyaman
Berharap apa dari ketidakpastian?
Akankah masih ada waktu untuk menunggu?
Tak lagi,
Jika meninggalkan adalah akhir dari keinginannya
Terimakasihmu hanya sekedar ucapan
Tak ada yang spesial, bukan?
Jelas, aku sangat tau itu

Tak apa
Tak ada yang istimewa juga dariku
Karena semuanya kubuat seadanya,
Dari rasa yang sewajarnya

Yang Tak Pernah Ingin Diperlihatkan

Melihatnya seperti kebaikan yang berwujud
Bukan lagi hanya bisa diceritakan dan dikenang, tapi juga bisa dilihat

Ah, aku terlalu berlebihan rasanya
Tapi memang ini yang kurasa
Kebaikan yang tak pernah ingin diperlihatkan,
Nyatanya sangat bisa dipersilakan oleh banyak orang yang mengenalnya

Tetaplah baik
Meski tak lagi denganku
Aku ingin, jauh pada suatu saat nanti, ada banyak yang bercerita padaku tentang baiknya dirimu,
Sampai kapanpun itu

Still In 2013

Aku rindu menulis
Menulis tentangnya lagi, yang tak pernah habis untuk kuceritakan pada kalian
Memang, seistimewa itu dirinya
Sampai ku tak sadar kini sudah 9 tahun lamanya

Mengenalnya, tak pernah ada kurasakan sesal sedikitpun
Meski kini ku tak lagi dengannya
Mengingatnya, tak pernah ada rasa benci sekecil apapun
Meski kini ku tak tau siapa yang ada bersamanya saat ini

Kebaikannya, yang benar tak pernah kutemukan lagi pada setiap yang datang
Ketulusannya, benar sampai pada hati yang hingga kini masih bisa kurasakan

Aku tak ingin Tuhan mengembalikan Ia padaku,
Jika doa dan harapku ini ternyata adalah salah
Karena aku lalai untuk membedakan inginku juga egoku

Tapi jika pena Tuhan telah menuliskan skenario yang terbaik,
Yang tak pernah kubayangkan selama ini indahnya seperti apa
Tolong kembalikan segera, Tuhan
Aku masih berdiri dan tersenyum untuknya

Saturday, August 6, 2022

Jika ucapku tak lagi ada yang pedulikan.
Setidaknya ekspresiku ini bisa terlihat, meski dengan ketidaksengajaan.

Wednesday, August 3, 2022

Panduan Pengisian Permohonan Izin Apotek Pada Aplikasi OSS RBA

1. Administrasi
a. Surat permohonan dari pelaku usaha Apoteker (untuk perseorangan) atau 
pimpinan PT/Yayasan/Koperasi (untuk nonperseorangan)
b. Surat perjanjian kerjasama dengan Apoteker yang disahkan oleh notaris 
(untuk pelaku usaha Apotek nonperseorangan)
c. Dokumen SPPL
d. Seluruh dokumen yang mengalami perubahan (untuk permohonan perubahan 
izin)
e. dokumen izin yang masih berlaku (untuk perpanjangan izin)
f. Self-assessment penyelenggaraan Apotek melalui aplikasi SIMONA 
(simona.kemkes.go.id) (untuk perpanjangan dan perubahan izin)
g. Pelaporan terakhir (untuk perpanjangan dan perubahan izin)
h. Surat pernyataan komitmen untuk melaksanakan registrasi apotek di aplikasi 
SIPNAP (sipnap.kemkes.go.id)
i. Bukti pembayaran PAD (sesuai kebijakan pemda)

2. Lokasi
a. Informasi geotag Apotek
b. Informasi terkait lokasi apotek (misalnya di pusat perbelanjaan, apartemen, 
perumahan). 
c. Informasi bahwa Apotek tidak berada di dalam lingkungan Rumah Sakit.

3. Bangunan
Denah bangunan yang menginformasikan pembagian ruang dan ukuran ruang 
apotek

4. Sarana, prasarana dan peralatan
a. Data sarana, prasarana dan peralatan.
b. Foto Papan nama Apotek dan posisi pemasangannya. 
c. Foto Papan nama praktik Apoteker dan posisi pemasangannya. 

5. SDM
a. Struktur Organisasi SDM yang ditetapkan oleh penanggung jawab Apotek, 
memuat paling sedikit terdiri dari:
1) Informasi tentang SDM Apotek, meliputi:
a) Apoteker penanggung jawab 
b) Direktur (untuk pelaku usaha non perseorangan)
c) Apoteker lain dan/atau TTK, asisten tenaga kefarmasian dan/atau tenaga 
administrasi jika ada 
2) Tugas pokok dan fungsi masing-masing SDM Apotek.
b. Data Apoteker penanggung jawab WNI (KTP, STRA, dan SIPA)
c. informasi paling sedikit 2 (dua) orang Apoteker untuk Apotek yang membuka 
layanan 24 jam
d. Surat Izin Praktik untuk seluruh Seluruh Apoteker dan/atau TTK yang bekerja di 
Apotek.

Monday, August 1, 2022

Seni Dwi Nurisa

Hai Seni,
Masih ingat kala 7 tahun lalu
Saat rencana Tuhan untuk mempertemukan kita yang tak saling mengenal dan akhirnya kita dekat sedekat dulu
Rencana Tuhan selalu berhasil ya, Sen

Seni yang super baik,
Terimakasih telah menjadi sahabat selama ini
Andri, 
Percayalah, wanitamu itu benar-benar wanita baik dan baik-baik

Aku adalah bukti kebaikannya
Gelarku adalah akibat dari hubungan persahabatan dengannya
Sukaku adalah akibat dari ulahnya
Semangatku adalah akibat dari ketegasannya

Aku titip wanita baik ini pada seseorang yang telah dipercaya Tuhan untuk menjadi teman hidupnya selamanya

Happy wedding Seni Dwi Nurisa & Andri Pahudin

Sunday, July 3, 2022

Maaf karena sampai saat ini aku masih berpikir semuanya baik-baik saja. 
Harusnya tidak, bukan?

Saturday, June 25, 2022

Aku hilang arah
Kemana langkaku pergi
Jiwa ini tak mengikuti

Saturday, June 11, 2022

Ratu Thesya Puja Sahara Alviolita

Assalamualaikum Wr. Wb
Izinkan saya menulis disini untuk menceritakan tentang dia. 

Ratu Thesya Puja Sahara Alviolita,
Dia yang bisa kuat dari lemah dirinya
Dia bisa saja membenci dirinya sendiri
Tapi tetap saja selalu dikalahkan dengan harapan dunia yang bertumpu pada bahunya

Dia bukan satu-satunya
Dia adalah satu dari sekian banyak wanita kuat dan bisa bertahan sampai detik ini
Aku mengenalnya dengan sebutan, Atu.

Kita pernah merengkuh tangis di setiap persimpangan bersama
Dan tanganku selalu siap untuk menyeka tetes air matanya
Tapi kini akadnya adalah batas
bahwa tak lagi akan ada tangis pada jalan yang selanjutnya akan ia lewati
Karena ku tak ingin lagi tangan ini bergerak seperti kemarin

Siapapun,
Aku titipkan ratu -- yang dulu pernah tumbuh bersama kami --
Tolong kuatkan ia saat lemah
Tolong ingatkan ia saat lupa untuk bangkit
Karena kini aku terbatas mengganggunya, 
Yang sudah sepenuhnya terjaga oleh dia yang tepat sejak tadi pagi

Ratu, 
Kau tak bersayap
Tapi kau bermahkota

A reza,
Terimakasih telah menaruhkan mahkota pada ratu kami
Mahkota yang kan selalu indah pada hari ini, esok, lusa dan selamanya.

Sekali lagi,
Selamat menempuh hidup baru untuk Ratu Thesya dan Reza Fauzan.

Wassalamualaikum Wr. Wb

-Widyisa, 11 Juni 2022

Sunday, May 29, 2022

Meski hanya menghapus satu titik
Tapi setidaknya sudah membuatku lebih tenang
Masih ada beberapa titik lagi yang belum tuntas
Kuharap secepatnya
Ini sudah terlalu lama
Kurasa sekarang waktunya sudah tepat untuk menyelesaikan yang belum usai
Tak peduli jika ia menganggap ini sudah selesai
Karena belum tuntas bagiku

Masihkah Ada Waktu?

50.000.000 lebih detik berlalu
Penyeselan ini tak kunjung usai
Maaf aku berbohong.
YAA. AKU BERHARAP LEBIH.

Thursday, May 19, 2022

Kita adalah sepasang ragu
Menjalani hubungan yang sederhana namun rumit
Kita terpaut hanya karena rasa nyaman jika bersama
Dan saling merindu jika lama berjarak
Jangan pergi
Ku mohon mengertilah 
Aku ingin kau tetap tinggal
Meski ku tak tahu harus apa
Ku mohon tetap disini
Aku paham sebenarnya kau kecewa
Tapi apa tak pantas untukku masih mengenalmu?
Suatu ketika
Jika aku benar sudah melupakanmu
Tolong kenang manisku yang tak seberapa itu
Maaf tak bisa mengembalikan kecewamu dari pahitku

Wednesday, May 18, 2022

Tolong, jangan paksaku tuk berhenti dan menghentikan semua
Doa yang tulus tanpa pernah dipinta
Aku tahu jawabannya hanya ada 2 pilihan
Tapi bukan kau yang meminta untuk berhenti
Namun rasa lelah aku berdoa
Kupikir tak ada lagi yang berat selain meninggalkan dan melupakan
Sungguh, itu sulit.
Jika ku tahu dan bisa memilih
Lebih baik aku tak pernah dipertemukan denganmu
Dan terjun dalam cerita cerita yang sudah berjalan itu
Karena akhirnya begitu sakit. Sangat.
Rasanya berat jika harus menuruti pintanya semalam
Mimpi yang kurasa sangat nyata
Membuatku takut untuk mengiyakan
Karena ku tak ingin benar benar melupakannya
Ah, tolong jangan sampaikan pesan itu lagi
Untuk apa bersama
Jika peduli tak lagi kau ingin
Kita hanya sebatas berkenalan di permukaan -tak pernah dalam
Tak pernah khawatir saat aku hanyut
Tak pernah ingin tau keadaanku setelah tenggelam
Acuh yang berlindung dengan kata cuek namun sayang
Lantas mengapa kau masih sebut aku masa depan?
Sumpah ku mencintaimu dengan sederhana
Tak muluk serapih apapun
Sisa berantakanmu pun ku terima
Tak pernah ku meminta apa yang kau punya
Tak pernah ku menuntut apa yang kau tak punya
Bukan karena kau berbohong, lantas aku kecewa
Tapi karena aku tak lagi bisa mempercayaimu
Aku ingin berhenti dan mulai memperbaiki diri. Bukan karena kau yang memintaku untuk tak lagi disini, tapi karena aku sudah menemui kesalahanku sejak bersamamu. Dan aku ingin memperbaiki semua itu. Entah untuk orang setelahmu, atau mungkin dirimu lagi. Who never knows.

Wednesday, April 13, 2022

Kita adalah pemilik masa lalu itu
Masa lalu yang indah kala itu
Karena hanya suka dan tawa yang ada
Bukan tak bisa bersama jika susah dan sedih
Tapi benar; memang kita tak pernah merasakan itu

Tuesday, April 12, 2022

Aku pernah patah, pernah hancur, pernah runtuh, pernah berantakan, pernah tak karuan
Aku pernah mengira kalau aku tak bisa merapikan kekusutan itu, tak bisa menyusun puzzle-puzzle sisa ledakannya, tak bisa membangun kembali yang pernah kokoh
Aku pernah tak berdaya pada titik terendah kala itu
Hingga suatu saat ia menyadarkanku bahwa dunia tak akan berhenti sekalipun aku terus menangisi semua itu
Yaa, bahkan semesta tak peduli akan aku
Tapi selama ada dia disini, rasanya waktu berjalan kembali; mengajakku; menujunya
Kita tak berbicara
Tapi kita saling menatap 
Kita tak bersama
Tapi kita selalu ada
Kita tak saling mengenal
Tapi kita saling tau

Aku tau aku bukan satu-satunya
Tapi aku yang terakhir
Meski aku ragu akan hidup berdua
Anehnya aku sangat yakin akan satu atap selamanya
Sebuah pengkhianatan adalah jika aku bisa dengan yang lain tanpa berpikir tentang perasaanmu

Wednesday, April 6, 2022

Kupastikan takan kutemui lagi sosok seperti dirimu
Kau yang tak pandai bercemburu
Kau yang malu malu berkata rindu
Kau yang sulit tuk berseteru
Dan kau, yang aku mau

5

"kenapa sih harus nggak percaya diri?"

"karena aku nggak punya lebih dari yang kamu punya"

"kamu punya!"
"aku dipertemukan sama kamu. Karena kamu punya apa yang nggak ada di orang lain"

"tapi ak.."

"berhenti bicara soal uang!"

"........"

"kamu udah berusaha pun, buat aku kamu udah bisa membayar semuanya"
"pengorbanan bukan uang; yang ada nilainya terus bisa habis. Pengorbanan itu waktu; yang dimana akan selalu kita ingat sampai kapanpun"

"......"

"masih nggak percaya diri?"

Menatapku masih dengan rasa malu

"ini punggungku. Kamu bisa bersandar di belakangku hingga tenang dan menemukan kepercayaan dirimu lagi"
Katakan bahwa aku milikmu
Katakan bahwa semua orang di sekitarku pun milikmu
Katakan lagi!
Aku merindu suara itu
Yang dengan lantang kau ucap di keramaian tanpa khawatir ada yang mendengar
Tapi malah justru aku yang menoleh kanan dan kiri untuk memastikan bahwa dunia masih aman
Kalau aku rindu, boleh?
Tapi kau jangan tertawa atas kekalahanku ini
Bantu aku,
Tolong kerjasamanya
Katakan bahwa kau pun sama.
Rindu,
Mengingat masa itu.
Kupikir aku kuat menahan rindu
Ternyata aku gagal
Tak bertemu dan menyimpan sisa rasa kesal adalah sesuatu yang tak bisa kukendalikan
Egois telah menguasai diriku
Amarahku tak lagi terkontrol
Hingga yang terucap hanya namamu berteman air mata

Monday, April 4, 2022

Kau terlalu jauh
Untukku yang baru saja tiba di start point
Aku menujumu
Meski dengan berjalan perlahan
Membayangkan senyummu seolah menyemangatiku
Terus saja kau berjalan cepat dan berlari
Aku disini perlahan dan pasti
Beristirahatlah jika lelah
Aku masih sama seperti tadi
Melihatmu dari kejauhan
Oh hey!
Siapa dia?
Mendekati kau yang sedang bersandar; merebahkan lelah karena terlalu cepat berlari
Dia mulai mengreka keringatmu
Tidak!
Aku tak ingin melihatnya
Ku pun tak ingin putar balik
Tapi hakmu untuk istirahat dan ditemani
Maaf, akan ku selesaikan apa yang aku mulai; sampai tiba di titik finish
Meski aku takkan pernah tau apa masih aku yang kan bersamamu pada akhirnya, atau tidak.

4

"kamu dimana?" Ucapnya di telfon.
Aku diam dalam tanyanya. Tapi berkelahi dengan pikiran karena sikapnya membuatku kesal sejak kemarin.

"aku nanya." Sambungnya

"kamu cuma mau tau, kan?" Kesalku

"aku mau mastiin kamu baik-baik aja"

"pun kalau aku nggak baik-baik aja, kamu peduli?"

"kok ngomongnya gitu?"

"karena 'pernah'."
"bisa nggak, nggak usah paling perhatian kalau nyatanya nggak peduli. Nggak usah merasa paling bikin nyaman kalau nyatanya saat aku nangis, kamu nggak pernah beri bahu kamu buat aku. Nggak usah merasa paling sayang kalau nyatanya saat aku kenapa-kenapa, kamu malah nggak berbuat apa-apa!"
"itu yang kamu sebut khawatir?"

Tuesday, March 29, 2022

Ucap Sang Pohon

Rapuh sekali ranting ini?
Ayolah kuat!
Eh. Maaf ranting, tak apa jika kau harus rapuh dulu
Aku disini akan selalu menguatkanmu
Tenang saja, selama ada aku, rapuhmu tak akan begitu lama
Sinarku padam
Padahal angin malam ini tak begitu kuat
Ah, ternyata sumbunya tersisa sedikit lagi
Ingin kunyalakan lagi lilin ini
Tapi aku marah pada api; yang membara terlalu besar hingga cepat menghabiskan sumbu
Kata orang, aku perempuan kuat
Tapi sejujurnya aku lemah; hanya saja aku berpura-pura
Begitu lemahnya aku; untuk tersentuh pun terkadang aku bisa merasakan perih
Hebatnya, aku masih berusaha kuat selagi cinta di sekelilingku mendekat dan memberi peluk
Tapi saat cinta itu menjauh dan ikut melemahkanku; hingga aku berada di titik terendah 
AKU HANCUR!

Saturday, March 19, 2022

Malam ini panas sekali rasanya
Tak ada semilir angin yang mendekatiku, sama sekali
Padahal aku sedang butuh dinginnya untuk menenangkan emosi yang masih tersisa ini
Huh, aku masih teringat kemarin; malamku belum tuntas

Kau ingat?
Kubilang aku takut khawatir saat ia tak baik-baik saja sebelum pulang
Dan benar saja.
01.00 aku masih menunggunya
Kabar yang masih kuharapkan bahwa ia akan baik-baik saja
Tapi aku tak mendapatkan itu
Sofa ruang tamu membaringkanku perlahan
Menunggu menjadi teman tidurku
Khawatir menyelimuti tubuhku 
Dan penantian itu melelapkanku

Sungguh,
Aku benci khawatir

Friday, March 18, 2022

Waktu Tak Sebercanda Itu

Aku lelaaah
Aku menyerah
Aku tak sanggup jika benar hanya aku yang menanggung sisa rasa ini 
Berat rasanya menopang ini semua sendirian
Kau kemana?
Kau bilang hanya pergi sebentar?
Lalu kapan kau akan kembali?

Ini terlalu lama jika yang kau maksud itu adalah menunggu
Hidupku tak sebatas itu
Dan menebus kesalahanku tak selama itu

Mempermainkan keadaan?
Hey, aku bisa saja menjadi peran utamanya
Aku bisa tinggalkan semua disini 
Menghilang sejak awal kita dipertemukan dulu
Tapi aku tahu, waktu tak sebercanda itu

Berharap Baik-Baik Saja Sebelum Pulang

'Dimana?'
Adalah pertanyaan terbesarku tentang kamu
Cukup itu,
Meski tak hanya itu.
Tapi satu kata itulah yang membuatku merasa tenang setelah tahu jawabannya

Katamu 'Di rumah'.
Sesederhana itu telah melegakan nafasku yang terengah-engah berlari tak menentu
Namun jika yang kau katakan selain itu, 
Sungguh,
Aku kalut, dibalut khawatir tak berkesudahan, 
Pikir yang semakin tak karuan, banyak tanya besar yang menghampiri
Bukan curiga; ah aku tak sepeduli itu
Aku hanya ingin memastikan bahwa kau sedang baik-baik saja sebelum pulang
Jadi tolong, mohon kerjasamanya
Bantu yakinkan aku untuk tenang dan mempercayai itu

Cahaya Dalam Gulita

Hai cahayaku, 
Titik terangku dalam gelap, 
Seberkas sinarku dalam lembaran gulita
Kapan lagi kau tunjukkan sinar untukku
Karena ku tahu tak sesering itu

Oh iya, kau tahu?
Kau berhasil meyakinkanku bahwa aku lah yang paling bahagia dalam keadaan itu
Menjadi satu-satunya yang paling beruntung
Didekatmu, hangat terasa dekat
Bersanding denganmu, nyaman sangat melekat
Jauh darimu, khawatir membakarku
Jika menghilang, mungkin kacau ini menguasai tubuhku

Yaa, benar.
Perlahan aku rindu
Kupikir kau tak perlu tahu
Tapi aku tak ingin rindu ini tak berteman
Mari kita pertemukan?
Sebentar, 
Rasanya terlalu cepat jika harus dipertemukan hanya karena seraut rindu
Aku ingin marah sebenarnya, tapi rasanya belum pantas
Amarahku ini bukan apa-apa jika dibandingkan dengan sosok yang lebih berhak membuatmu tertawa
Membayangkan rindu yang dipertemukan; harus diapakan pun aku tak tahu
Bagaimana aku bisa marah?

Sepertinya ini akan menjadi pertarungan pertamaku melawan rasa gengsi dibalik kata rindu
Aku tak berharap akan menang, tapi aku tak ingin kau kalahkan
Membingungkan memang,
Am I okay? No.

Aku Ingin Pulang Sebagai Penghunimu

Hai rumahku,
Tempat pulangku
Sandaran rasa lelahku
Aku ingin seutuhnya menjadi penghunimu
Penghuni yang selalu kau rindukan kepulangannya,
Yang kau khawatirkan kepergiannya
Masihkah butuh waktu yang berjilid-jilid untuk bertemu datangnya hari itu?
Waktu dimana kau menungguku untuk pulang cepat dan baik-baik saja

Sabar, 
Tenang,
Sebentar lagi aku akan bertemu dengannya
Melepas semua tanya besar yang selama ini diam kusembunyikan
Apa kau setuju itu?
Jika iya, apa ada kata yang lebih istimewa diatas 'Terimakasih'?
Akan kusebut itu berulang kali dihadapanmu
Jika tidak, tak mengapa
Akan kubangunkan segera diriku dari mimpi

Padam yang Bercahaya

Bagiku,
Padam bukanlah akhir dari segalanya
Masih ada harapan selama aku berusaha memijarkannya kembali
Tak apa jika ada cahaya lain yang lebih bersinar
Aku hanya ingin membuat setitik cahaya di kegelapan,
Itu saja.
Bukan untuk bersaing; siapa yang paling kuat bersinar

Bertahan dengan Luka

Aku terlalu percaya diri untuk mengakuimu akan menyembuhkan luka ini
Padahal berkali-kali kenyataan memberitahuku bahwa kau hanya membalut luka
Menutup luka ini dengan kasa yang begitu kasar dan semakin memperparah keadaan
Kubilang buka saja, tapi kau menahannya
Menghalangi dengan harapan agar masa lalu tak lagi datang menyakiti
Aku bingung,
Ini luka ku.
Tapi kenapa aku tak punya peran dan andil untuk memutuskan pilihan
Yaa, ini memang toxic
Tapi anehnya aku masih bertahan mempertahankan luka ini

Ulah Bayangmu

Pikirku tak menentu
Keadaanku sedang tak baik-baik saja
Tak mengapa bukan, jika ku jujur perihal hati
Ya, ini ulah dari bayangmu yang terus hadir dan tak pernah pergi

Riuhnya Kulangitkan

Atas riuhnya doa yang kulangitkan
Izinkanku untuk dapat menggenggamnya
Mengharapkan apa yang kusemogakan
Menjadi kenyataan berwujud kamu

It's My Mistakes

Sungguh aku tak membenci keadaan saat ini
Aku pun tak dendam pada dia yang menyudutkanku 
Sebaliknya, 
Aku sadar ini kesalahanku

Patah dan Hancur

Ku kira sakit ku ini hanya terluka
Yang bisa sembuh dengan sendirinya
Tapi ternyata aku patah dan hancur
Dan takdir ini berkata lain
Untuk dapat atau tidak mengobati semua

Tuesday, March 15, 2022

Bila rindu,
Kenapa harus menangis
Padahal aku sudah berjanji untuk tak menangis saat mengingatnya

Tapi,
Memutar semua rekaman saat kita hidup bersama adalah obat
Meski tak pernah bisa menyembuhkan

Sunday, March 13, 2022

Ku kira adanya pelangi di bola mata hanyalah khayalan dari cerita lama
Tapi aku salah,
Nyatanya aku merasakannya

Sunday, March 6, 2022

Apa yang lebih hebat dari kesetiaan?
Menurutku tak ada.
Bagiku setia adalah prioritas yang akan mencakup semua bagian penunjang dalam kehidupan

Sunday, February 20, 2022

Aku sedang dalam proses masa penyembuhan
Jadi tolong untuk tidak datang jika hanya menambah luka

Sunday, February 13, 2022

Sunday, February 6, 2022

Jika bertemu adalah tujuanmu membayar hutang rindu
Akan ku anggap lunas tanpa harus kau bayar
Karena sulit rasanya mengulang kembali rasa yang tak seharusnya ada

Monday, January 24, 2022

Jika ia memilih pergi,
Biarkan.
Jangan dilawan.
Karena cinta tau kemana ia harus pulang

Baban's Words Part 2

FGVV?ds000,,,,,,,,,,,,,,M9320W-NHJ