Thursday, May 31, 2018

Artikel Bahan Kemasan

 KOSMETOLOGI II

ESSAY AND RESUME
“Bahan Kemasan”

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Kosmetologi II
Akhir Semester Genap 2018/2019
Oleh
Wilda Dian Sari
066115075
6B - FARMASI

PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PAKUAN
BOGOR
2018

Zaman dahulu, kemasan produk terbuat dari bambu untuk menyimpan benda cair. Menjelang abad pertengahan, bahan-bahan kemasan bervariasi mulai dari kulit, kain, kayu, batu, keramik dan kaca. Tetapi pada zaman itu, kemasan masih terkesan seadanya dan lebih berfungsi untuk melindungi barang terhadap pengaruh cuaca atau proses alam lainnya. Selama berabad-abad, fungsi sebuah kemasan hanyalah sebatas untuk melindungi barang atau mempermudah barang untuk dibawa. Seiring dengan perkembangan zaman, barulah terjadi penambahan nilai fungsional dan peranan kemasan dalam pemasaran mulai diakui sebagai satu kekuatan utama dalam persaingan pasar.
Kemasan adalah desain kreatif yang mengaitkan bentuk, struktur, material, warna, citra, tipografi dan elemen-elemen desain dengan informasi produk agar produk dapat dipasarkan. Kemasan adalah bagian pertama produk yang dihadapi pembeli dan mampu menarik atau menyingkirkan pembeli. Pengemasan adalah kegiatan merancang dan memproduksi wadah atau bungkus sebagai sebuah produk. Pengemasan suatu produk biasanya dilakukan oleh produsen untuk dapat merebut minat konsumen terhadap pembelian barang. Kemasan yang dirancang dengan baik dapat membangun ekuitas merek dan mendorong penjualan. Kemasan memiliki fungsi yaitu, membungkus, melindungi produk dalam pergerakan, mengurangi terjadinya kehancuran, busuk, atau kehilangan melalui pencurian atau kesalahan penempatan, memberikan cara yang menarik untuk menarik perhatian kepada sebuah produk dan memperkuat citra produk serta, mengidentifikasi dan membedakan sebuah produk di pasar, marketing dan Logistik dimana kemasan menjual produk dengan menarik perhatian dan mengkomunikasikannya.
Jenis-jenis Kemasan yaitu, Kemasan Primer, bahan kemas langsung mewadahi bahan pangan, Kemasan Sekunder, kemasan yang fungsi utamanya melindungi kelompok kemasan lainnya dan Kemasan Tersier dan Kuarter, kemasan yang diperlukan untuk menyimpan, pengiriman atau identifikasi, umumnya digunakan sebagai pelindung selama pengangkutan. Berdasarkan frekuensi pemakaiannya, kemasan dibagi menjadi tiga jenis yaitu, Kemasan sekali pakai (Disposable), yaitu kemasan yang langsung dibuang setelah satu kali pakai. Kemasan yang dapat dipakai berulang kali (Multi Trip), kemasan jenis ini umumnya tidak dibuang oleh konsumen, akan tetapi dikembalikan lagi pada agen penjual untuk kemudian dimanfaatkan ulang oleh pabrik. Kemasan yang tidak dibuang (Semi Disposable). Kemasan ini biasanya digunakan untuk kepentingan lain di rumah konsumen setelah dipakai. Jenis-Jenis Kemasan lainnya yaitu Kemasan Kertas, Kemasan Gelas, Kemasan Logam (Kaleng), Kemasan Plastik, Komposit (Kertas/Plastik), Edible Packaging (kemasan yang bersifat ramah lingkungan karena dapat dimakan) dan Biodegradabale Packaging (kemasan yang mampu didaur ulang secara alami oleh mikroba dalam tanah).
Berdasarkan sifat perlindungan terhadap lingkungan, Kemasan hermetis (tahan uap dan gas) yaitu kemasan yang secara sempurna tidak dapat dilalui oleh gas, udara atau uap air sehingga kemasan ini tidak dapat dimasuki oleh bakteri, ragi dan debu. Wadah-wadah yang biasanya digunakan untuk pengemasan secara hermetis adalah kaleng dan botol gelas. Tetapi jika penutupan atau penyumbatan yang tidak sesuai dapat menyebabkan wadah tersebut tidak lagi hermetis. Kemasan tahan cahaya yaitu wadah yang tidak bersifat transparan. Misalnya kemasan logam, kertas dan foil. Kemasan ini cocok untuk bahan pangan yang mengandung lemak dan vitamin yang tinggi, serta makanan hasil fermentasi. Karena cahaya dapat mengaktifkan reaksi kimia dan aktivitas enzim. Kemasan tahan suhu tinggi yaitu kemasan untuk bahan yang memerlukan proses pemanasan, pasteurisasi dan sterilisasi. Umumnya terbuat dari logam dan gelas.
Syarat Kemasan yaitu Tidak beracun, Harus cocok dengan bahan yang dikemas, Sanitasi dan syarat-syarat kesehatan terjamin, Dapat mencegah pemalsuan, Kemudahan membuka dan menutup, Kemudahan dan keamanan dalam mengeluarkan isi produk, Kemudahan pembuangan kemasan bekas, Ukuran, bentuk dan berat, Penampilan dan pencetakan serta Syarat khusus.
Sifat Kekakuan Bahan Kemasan
 yaitu Kemasan fleksibel, Kemasan kaku dan Kemasan semi kaku atau semi fleksibel. Berdasarkan sifat perlindungan terhadap lingkungannya, Kemasan hermetis (tahan uap dan gas), Kemasan tahan cahaya dan Kemasan tahan suhu tinggi.


DAFTAR PUSTAKA
Tjoa, Elly. 2012.Instan Beauty.Jakarta:Puspa Populer
Tranggono, Retno Iswari.2007.Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan Kosmetik.Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama
Wasitaatmaja, S.M.1997.Penuntun Ilmu Kosmetik Medik.Jakarta:UI Press

No comments:

Baban's Words Part 2

FGVV?ds000,,,,,,,,,,,,,,M9320W-NHJ