Thursday, November 22, 2018

Artikel Gastroenteritis


  Gastroenteritis adalah suatu kondisi yang ditandai dengan adanya muntah dan diare yang diakibatkan oleh infeksi, alergi tidak toleran terhadapmakanan tertentu atau mencerna toxin. (tucker, 1998).
Gastroenteritis adalah inflamasi membrane mukosa lambung dan usushalus yang ditandai dengan muntah-muntah dan diare yang berakibatkehilangan cairan elektrolit yang menimbulkan dehidrasi dan gejalakeseimbangan elektrolit. (Cecyly, Betz.2002)
Buang air besar (defekasi). Dengan jumlah tinja yang lebih banyak dari biasanya (normal 100-200 ml per jam tinja), dengan tinja berbentuk cair atau setengah cair (setengah padat), dapat pula disertai defekasi yang meningkat. (Mansoer,Aref,1999).
Jadi Gastroenteritis adalah infeksi saluran pencernaan yang disebabkan oleh berbagai enterogen termasuk, bakteri, virus dan parasite, tidak toleran terhadap makanan tertentu atau mencerna toksin yang ditandai dengan muntah-munta dan diare yang berakibat kehilangan cairan dan elektrolit yang menimbulkan dehidrasi dan gangguan keseimbangan elektrolit.
Anatomi Dan Fisiologi :










Organ dan fungsinya yang terlibat di saluran cerna :
1.     Mulut
Mulut merupakan jalan masuk menuju sistem pencernaan dan berisi organ aksesori yang berfungsi dalam proses awal pencernaan Secara umum mulut terdiri atas dua bagian yaitu :
a.      Bagian luar yang sempit (vestibula) yaitu ruang diantara gusi, gigi, bibir, dan gusi.
b.     Bagian rongga mulut (bagian dalam), yaitu rongga mulut yang dibatasi oleh tulang maksilaris, palatum dan mandibularis
Selaput lendir mulut ditutupi epitelium yang berlapis – lapis, di bawahnya terletak kelenjar – kelenjar halus yang mengeluarkan lender, selaput ini kaya akan pembulu darah dan juga memuat banyak ujung akhir syaraf sensoris. Di sebelah luar mulut ditutupi oleh kulit dan disebelah dalam ditutupi oleh selaput lender (mukosa)
Di mulut ada beberapa bagian yang perlu diketahui :
1)     Palatum
Palatum terdiri dari dua bagian :
a) Palatum durum, yang tersusun atas taju – tajuk palatum dari sebelah depan tulang maksilaris dan lebih kebelakang terdiri dari dua bagian palatum
b) Palatuum mole, terletak di belakang yang merupakan lipatan menggantung yang dapat bergerak, terdiri atas aringn fibrosa dan selaput lender
2)     Rongga mulut
a)     Gigi
Manusia mempunyai dua susunan gigi primer dan sekunder. Juga gigi ada dua macam, yaitu :
Gigi sulung, mulai tumbuh pada anak – anak umur 6 – 7 bulan 9 Gigi tetap tumbuh pada umur 6 – 18 tahun umlahnya 32 buah.
b)     Lidah
Berfungsi untuk menggerakan makanan saat dikunyah atau ditelan. Dibagian belakang pangkal lidah terdapat epiglotis yang berfungsi untuk menutup jalan nafas.
3)     Kelenjar ludah
Terdapat tiga buah kelenjar ludah bagiannya yaitu :
a) Kelenjar parotis, letaknya dibawah depan dari telinga diantar prosesus mastoid kiri dan kanan os mandibularis, duktusnya stensoni.
b) Kelenjar submaksilaris, terletak dibawah rongga mulut bagian belakang, duktusnya bernama duktus wartoni, bermuara di rongga mulut dekat dengn frenulun lingua.ukuran kurang lebih sebesar kacang kenari.
c) Kelenjar sub lungualis, letaknya terdapat dibawah selaput lender dasar rongga mulut bermuara didasar rongga mulut.
2.     Faring
Merupakan organ yang menghubungkan rongga mulut dengan kerongkongan. Didalam lengkung faring terdapat tonsil (amande) yaitu kumpulan kelenjar limfe yang bnyak mengandung limfosit dan merupakan pertahanan terhadap infeksi. Disini terdapat persimpangan antara jalan nafas dan jalan makanan, yang terletak di belakang rongga mulut dan rongga hidung, didepan ruas tulang belakang.
3.     Oesofagus
Merupakan saluran yang menghubungkan tekak dengan lambung, pnajnagnya sekitar 9 sampai dengan 25 cm dengan diameter sekitar 2.54 cm, mulai dari faring sampai pintu masuk kardiak dibawah lambung.
4.     Lambung
Merupakan bagian dari saluran yang dapat mengembang paling banyak, terutama didaerah epigaster lambung, terdiri dari bagian atas fundus uteri berhubungan dengan esofagus melalui orifisium pilarik terletak dibawah diafragma didepan pangkreas dan limpa menempel disebelah kiri fundus uteri.
Bagian lambung terdiri dari:
a.      Fundus ventrikuli
Bagian yang menonjol keatas terletak sebelah kiri osteom kardium dan biasanya penuh berisi gas.
b.     Korpus fentrikuli
Korpus fentrikuli setinggi ostium kardium suatu lekukan pada bagian bawah kurfatura minor.
c.      Antrum vilorus
Antrum vilorus bagian lambung berbentuk tabung mempunyai otot yang tebal membentuk spinter pylorus
d.     Kurvatura minor
Kurvatura minor terdapat disebelah kanan lambung, terbentang dari osteom kardiak sampai ke pilorus.
e.      Kurvatura mayor
Kurvatura mayor lebih panjang dari kurvatura minor dari sisi kiri osteom kardiakum melalui fundus ventrikuli menuju kekanan sampai ke pilorus inferior. Ligamentum gastro lenalis terbentang dari bagian atas kurvatura mayor sampai ke limfa.
f.      Osteom kardiakum
Osteom kardiakum merupakan tempat diman abdomen masuk ke lambung pada bagian ini terdapat orifisium pilorik.

5.     Usus halus (intestinum minor)
Adalah saluran pencernaan diantara lambung dan usus besar, yang merupakan tuba terlilit yang merentang dari sfingter pylorus sampai kiatup ileosekal empatnya menyatu dengan usus besar.
Susunan usus halus :
a.      Duodenum
Disebut juga usus 12 jari panjangnya kurang lebih 25 cm, berbentuk seperti sepatu kuda melengkung kekiri pada lengkungan ini terdapat pangkreas.
b.     Yeyenum
Adalah bagian kelanjutan dari duodenum yang panjangnya lebih 1 – 1,5m.
c.      Ileum
ILeum merentang sampai menyatu dengan usus besar dengan panjang 2 – 2,5 m. Lekukan yeyenum dan ileum melekat pada dinding abdomen posterior dengan perantaraan lipatam peritoneum yang berbentuk kipas dikenal sebagai mesentreum.

6.     Hati
Organ yang paling besar dalam tubuh kita, warnanya coklat dan beratnya 1500 kg. Letaknya dibagian atas rongga abdomen disebelah 13 kanan bawah diafragma.Hepar tertetak diquadran kanan atas abdomen, dibawah diafragma dan terlindungi oleh tulang rusuk (costae),sehingga dalam keadaan normal (hepar yang sehat tidak teraba). Hati menerima darah teroksigenasi dari arteri hepatica dan darah yang tidak teroksigenasi tetapi kanya akan nutrien vena porta hepatica.

7.     Empedu
Sebuah kantong berbentuk terang dan merupakan membrane berotot, letaknya dalam sebuah lobus disebelah permukaan bawah hati sampai pinggir depannya, panjangnya 8 – 12 cm berisi 60 cm. Empedu yang diproduksi oleh sel – sel hati memasuki kanalikuli empedu yang kemudian menjadi duktus hepatica kanan dan kiri. Duktus hepatica menyatu untuk membentuk duktus hepatic komunis yang kemudian menyatu dengan duktus sistikus dari kandung empedu damn keluar dari hati sebagai duktus empedu komunis. Duktus empedu komunis bersama denagn duktus pancreas bernuara diduodenum atau dialihkan untuk penyimpanan dikandung empedu.

8.     Pankreas
Pankreas adalah kelenjar terelongasi berukuran besar dibalik kurvatura besar lambung. Kelenjar pankreas Sekumpulan kelenjar yang strukturnya sanga mirip dengan kelenjar ludah panjangya kira – kira 15 cm, lebar 5 cm mulai dari duodenum 14 sampai kelimpa dan beratnya rata – rata 60 – 90 gr. Terbentang pada vertebral lumbalis II dan II dibelakang lambung.

9.     Usus Besar
dalam ke luar adalah selaput lender, laposan otot melingkar, lapisan otot memanjang, dan jaringan ikat . Ukurannya lebi besar daripada usus halus, disini terdapat taenia coli dan apendiks epiploika, mukosanya lebih halus daripada usus halus dan tidak memiliki villi,tidal memiliki lipatan – lipatan sirkuler. Serabut otot longitudinal dalam muskulus eksterna membentuk tiga pita, taenia coli yang menarik kolon menjafdi kantong – kantong besar yang di sebut haustra. Dibagian bawah terdapat katup ileosekal yaitu katup antara usus halus dan usus besar. Katup ini tertutup dan akan terbuka untuk merespongelombang peristaltic, sehingga memungkinkan kimus mengalir 15 ml sekali masuk dan untuk total aliran sebanyak 500 ml/hari.
Usus besar terdiri dari :
a. Kolon asendens (kanan)
b. Kolon transversum
c. Kolon desendens (kiri)
d. Kolon sigmoid (berhubungan dengan rektum).

10.  Rectum
Rectum adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar(setelah kolon sigmoid) dan berakhir dianus. 15 Biasanya rectum ini kosong karena tinja simpam ditempat yang lebih tinggi yaitu pada kolon desenden. Jika kolon desenden penuh dan tinja masuk kedalam rectum, maka akan timbul keinginan buang air besar, orang dewasa dan anak yang lebih tua bisa menahan ini, tetapi pada bayi dan anak mudah mengalami kekurangan dalam pengendalian otot yamg penting untuk menunda buang air besar. Anus merupakan lubang diujung saluran pencernaan, dimana bahan limbah keluar dari tubuh.sebagiann anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan sebagian lainnya dari usus. (Setiadi, 2007)
Pathogenesis / penyebab
Gastroenteritis bisa disebabkan oleh 4 hal, yaitu faktor infeksi (bakteri, virus, parasit), faktor malabsorbsi dan faktor makanan dan faktor makanan dan faktor psikologis.
Diare karena infeksi seperti bakteri, berawal dari makanan atau minuman yang masuk kedalam tubuh manusia. Bakteri tertelan masuk sampai lambung, yang kemudian bakteri dibunuh oleh asan lambung. Namun jumlah bakteri terlalu banyak maka, ada yang beberapa lolos sampai keduodenum dan berkembang biak. Pada kebanyakan kasus gastroenteritis, orga tubuh yang diserang adalah usus. Didalam usus tersebut bakteri akan memproduksi enzim yang akan mencairkan lapisan lendir yang menutupi permukaan usus, sehingga bakteri dapat masuk kedalam membran epitel, dimembran ini bakteri mengeluarkan toksik yang merangsang sekresi cairan-cairan usus
dibagian cripta villi dan menghambat absorbsi cairan. Sebagian akibat dari keadaan ini volume cairan didalam lumen usus meningkat yang mengakibatkan dinding usus menggembung dan tegang sebagian dinding usus akan mengadakan kontraksi sehingga terjadi hipermotilitas untuk mengalirkan cairan diusus besar. Apabila jumlah cairan tersebut melebihi kapasitas absorbsi usus maka akan terjadi diare.
Diare yang diakibatkan malabsorbsi makanan akan menyebabkan makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan menyebabkan tekanan osmotik dalam rongga usus meninggi, sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit kedalam rongga usus. Isi rongga usus yang berlebihan akan merangsang usus untuk mengeluarkannya sehingga timbul diare.
Tertelannya makanan yang beracun juga dapat menyebabkan diare karena akan mengganggu motilitas usus. Iritasi mukosa usus mengakibatkan hiperperistaltik sehingga terjadi berkurangnya kesempatan usus untuk menyerap makanan sehinggan timbul diare. Sebaliknya jika peristaltik menurun akan mengakibatkan bakteri tumbuh berlebihan, selanjutnya timbul diare pula.
Adanya iritasi mukosa usus dan peningkatan volume cairan dirongga usus menyebabkan klien mengeluh abdomen terasa sakit. Selain karena 2 hal itu, nyeri abdomen atau kram timbul karena metabolisme karbohidrat oleh bakteri diusus yang menghasilkan gas H2 dan C02 yang menimbulkan kembung dan flatus berlebihan. Biasanya pada keadaan ini klien akan merasa mual bahkan muntah serta nafsu makannya menurun. Karena terjadi 18 ketidakseimbangan asam-basa dan elektrolit. Bila keadaan ini terus berlanjut dan klien tidak mau makan maka, akan menimbulkan gangguan nutrisi sehingga klien lemas.
Kehilangan cairan dan elektrolit yang berlebihan akan menyebabkan klien terjatuh dalam keadaan dehidrasi. Yang ditandai dengan berat badan menurun, turgor kulit berkurang, mata dan ubun-ubun bisa jadi cekung (pada bayi), selaput lendir bibir dan mulut serta kulit tampak kering. Tubuh yang kehilangan cairan dan elektrolit yang berlebihan membuat cairan ekstraseluler dan intraseluler menurun. Dimana selain air, tubuh juga kehilangan Na, K dan Ion Karbonat. Bila keadaan ini berlanjut terus, maka volume darah juga berkurang. Tubuh mengalami gangguan sirkulasi, perfusi jaringan terganggu dan akhirnya dapat menyebabkan syok hipovolemik dengan gejala denyut jantung meningkat, nadi cepat tapi kecil, tekanan darah menurun klien sangat lemah kesadaran menurun.
Akibat lain dari kehilangancairan ekstrasel dan intrasel yang berlebihan, tubuh akan mengalami asidosis metabolik dimana klien akan tampak pucat dengan pernapasan yang cepat dan dalam (pernapasan kussamul)
Faktor psikologis juga dapat menyebabkan diare. Karena faktor psikologis (stres, marah, takut) dapat merangsang kelenjar adrenalin dibawah pengendalian siste, pernapasan simpatis untuk merangsang pengeluaran hormon yang kerjanya mengatur metabolisme tubuh. Sehingga bila terjadistres maka, metabolisme akan terjadi peningkatan dalam bentuk peningkatan mortalitas usus. (Ngastiah, 2005 ; Syaifuddin, 1999 ; Barbara C Long, 1999)

Gejala Dan Tanda
1.     Konsistensi feces cair (diare) dan frekuensi defekasi semakin sering
2.     Muntah (umumnya tidak lama)
3.     Demam (mungkin ada, mungkin tidak)
4.     Kram abdomen, tenesmus
5.     Membrane mukosa kering
6.     Fontanel cekung (bayi)
7.     Berat badan menurun
8.     Malaise
(Cecyly, Betz.2002)
Tata laksana (Tujuan-sasaran Terapi-strategi)
1.     Penatalaksanaan medik primer diarahkan pada pengontrolan dan penyembuhan penyakit yang mendasar.
2.     Untuk diare ringan, tingkatkan masukan cairan peroral, mungkin diresepkan glukosa oral dan larutan elektrolit
3.     Untuk diare sedang, obat-obat non-spesifik, difenoksilat (lomotif) dan loperamit (imodium) untuk menurunkan motilitas dari sumber noninfeksius.
4.     Diresepkan antimikrobial jika telah teridentifikasi preparat infeksius atau diare memburuk
5.     Terapi interavena untuk hidrasi cepat (diberi cairan), terutama untuk klien yang sangat muda atau lansia. Mengenai seberapa banyak cairan yang harus diberikan tergantung dari berat badan atau berat ringannya dehidrasi, yang diperhitungkan kehilangan cairan sesuai dengan umur dan berat badannya.
a.      Dehidrasi ringan
1 jam pertama 25–50 ml/KgBB/hari
Kemudian 125 ml/ KgBB /hari
b.     Dehidrasi sedang
1 jam pertama 50–100 ml/KgBB/oral
Kemudian 125 ml/kgBB/hari
c.      Dehidrasi berat
1)     Untuk anak umur 1 bulan – 2 tahun dengan berat badan 3–10 kg
a)     1 jam pertama : 40 ml/kgBB/jam = 10 tetes/kg BB/menit (infus set 1 ml =
15 tetes atau 13 tetes/kgBB/menit.
b)     7 jam berikutnya 12 ml/kgBB/jam = 3 tetes/kgBB/menit (infus set 1 ml =
20 tetes).
c)     16 jam berikutnya 125 ml/kgBB oralit per oral bila anak mau
minum,teruskan dengan intra vena 2 tetes/kgBB/menit atau 3 tetes/kgBB/menit.
2)     Untuk anak lebih dari 2–5 tahun dengan berat badan 10–15 kg.
a)     1 jam pertama 30 ml/kgBB/jam atau 8 tetes/kg BB/menit (infus set 1 ml =
15 tetes) atau 10 tetes/ kgBB/menit (1 ml = 20 tetes).
b)     7 jam kemudian 127 ml/kgBB oralit per oral, bila anak tidak mau minum
dapat diteruskan dengan intra vena 2 tetes/kgBB/menit atau 3 tetes/kgBB/menit.
3)     Untuk anak lebih dari 5 – 10 tahun dengan berat badan 15 – 25 kg
a)     1 jam pertama 20 ml/kgBB/jam atau 5 tetes/kgBB/menit (infus set 1 ml =
20 tetes)
b)     16 jam berikutnya 105 ml/kgBB oralit per oral
(Boughman, 2000)

No comments:

Baban's Words Part 2

FGVV?ds000,,,,,,,,,,,,,,M9320W-NHJ