LAPORAN PRAKTIKUM
KOSMETOLOGI II
MASKARA
Tanggal Percobaan: 2 Juni 2018
Kelompok/Kelas: 6/B
Dosen Pembimbing:
1.
Dr. HaryantoSusilo , DEA
2.
Ella Noorlaela, M. Si, Apt
3.
Septia Andini,
S. farm, Apt
4.
Mindiya Fatmi,
S.farm, Apt
Penyusun:
Nisrina
Hana (0661 15 046)
Wilda Dian Sari (0661 15 075)
Fathia Hanifa (0661 15 077)
Retno Ajeng (0661 15 079)

LABORATORIUM
FARMASI
PROGRAM
STUDI FARMASI
FAKULTAS
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS
PAKUAN
BOGOR
2018
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Kosmetik berasal dari
kata Yunani “kosmetikos” (Yunani) yang
berarti keterampilan menghias, mengatur. Definisi kosmetik dalam peraturan Menteri
Kesehatan RI No. 445/MenKes/Permenkes/1998 adalah sebagai berikut “kosmetik adalah
sediaan atau paduan bahan yang siap untuk digunakan pada bagian luar badan
(epidermis, rambut, kuku, bibir, dan organ kelamin bagian luar), gigi, dan rongga
mulut untuk membersihkan, menambah daya tarik, mengubah penampakan, melindungi supaya
tetap dalam keadaan baik, memperbaiki bau badan tetapi tidak dimaksudkan untuk mengobati
atau menyembuhkan suatu penyakit”. Menurut Peraturan Menetri
Kesehatan RI, preparat untuk mata, misalnya mascara, eyes-shadow. Lokasi pemakaian kulit daerah sekitar mata, misalnya,
lebih sensitive terhadap kosmetik karena lebih tipis daripada kulit bagian tubuh
lainnya. Karena itu perlu lebih waspada dan hati-hati dalam pemakaian kosmetik pada
kulit sekitar mata.
Kosmetika biasanya
digunakan untuk mempercantik diri yaitu usaha untuk menambah daya tarik
seseorang agar orang lain menyukainya. Usaha yang dilakukan biasanya dengan
merias seluruh bagian tubuh yang terlihat orang sehingga yang terpapar jadi
kelihatan bagus dan menarik sehingga kekurangan atau cacat bisa tertutupi oleh
kosmetika. Kosmetika yang berfungsi untuk merias bagian tubuh tertentu disebut
kosmetika dekoratif (Wasitaatmaja, 1997).
Kosmetik
dikenal manusia sejak berabad-abad yang lalu. Pada abad ke 19 pemakaian
kosmetik mulai mendapat perhatian, yaitu selain untuk kecantikan juga untuk
kesehatan. Perkembangan ilmu kosmetik serta industrinya baru dimulai secara besar-besaran
pada abad 20-an (Tragono, 2007).
1.2
Tujuan
1.
Dapat mengetahui proses pembuatan preparat kosmetik mascara
suspensi.
2.
Dapat mengaplikasikan preparat maskara dengan baik.
3.
Dapat mengetahui
evaluasi dari mascara.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Dasar Teori
Maskara
adalah sediaan kosmetik yang dimaksudkan untuk memperindah penampilan mata
dengan cara mengoleskan pada bulu mata. Bahan yang digunakan meliputi zat utama
dan zat tambahan, zat utama merupakan zat warna. Pembatan umumnya dibuat
menurut bentuk sediaannya, yaitu krayon, krim, dan suspensi.
Maskara adalah
kosmetika rias bulu mata yang dapat menghitamkan, menebalkan daan memanjangkan
bulu mata, berisi pigmen warna dalam emulsi O/W (water based), atau
petrolatum dan lilin (solvent based) (Wasitaatmaja, 1997).
Maskara merupakan salah
satu alat kecantikan yang hampir tidak bisa ditinggalkan kaum wanita.maskara
berfungsi untuk mempercantik bagian bulu mata (Tjoa, 2012).
Persyaratan maskara harus
memenuhi persyaratan yaitu :
1.
Mudah dioleskan dan
tidak mudah luntur.
2.
Tidak lengket
sehingga tidak mengakibatkan bulu mata dan alis mata melekat satu sama lain.
3.
Tidak boleh sgera
mengering sehingga menyukarkan pengolesan, harus mudah diratakan, cepat kering
dan permanen.
Berdasarkan
jenis dan fungsinya, ada 3 jenis mascara (Tjoa, 2012) yaitu:
1. Thickening
mascara, Berfungsi menbalkan bulu mata.
2. Curling
mascara, Berfungsi melentikkan bulu mata
3. Lengthening
mascara, Berfungsi untuk memberikan kesan panjang pada bulu mata yang pendek.
Fungsi maskara:
1.
Melentikan bulu
2. Memberi efek mata yang terlihat lebih besar
3.
Menghitamkan bulu
mata
Ada dua formula maskara:
1.
Non-waterproof
maskara, mengandung formula yang tidak tahan terhadap air dan mudah luntur.
Keuntungannya : dapat dibersihkan dengan air hangat saja.
2. Waterproof mengandung formula tahan terhadap air, untuk
menghapusnya tersedia pembersih khusus riasan wajah (eye make up remover) atau
baby oil.
Tujuan pemakaian
maskara adalah menghitamkan bulu mata, kadang-kadang juga alis mata. Maskara
sebetulnya adalah cat rambut (hairdye) untuk bulu mata. Bentuknya ada beberapa
macam (Tranggono dan Latifah,2007) yaitu:
a.
Cake mascara
Preparat
jenis ini terdiri dari campuran zat pewarna, lemak-lemak, waxes, serta
bahan-bahan emulgator oil in water.Sabun-sabun kalium dan natrium, yang
sewaktu-waktu pernah digunakan sebagai emulgator, menyebabkan iritasi pada
mata.Sekarang triethanolamine stearat adalah yang paling umum dipakai.Preparat
ini digunakan dengan menggunakan sikat basah. Air pada sikat itu menyebabkan
terbentuknya emulsi oil in water di permukaan maskara cake yang lalu diangkat
dengan sikat itu dan dipakaikan pada bulu mata.
b.
Cream mascara (anhydrous)
c.
Cream mascara
(emulsified)
d. Liquid
mascara.
2.2
Data Preformulasi
1. Alkohol
Nama Sinonim : Aethanolum
Rumus
Molekul : C2H6O
BM : 46,07
Pemerian : Cairan
mudah menguap, jernih, tidak berwarna. Bau khas dan menyebabkan rasa terbakar
pada lidah.Mudah menguap walaupunm pada suhu rendah dan mendidih pada suhu 78oC,
mudah terbakar. serbuk hablur, kuning, tidak berbau, rasa sepat dan
pahit. Laruan dalam air bereaksi netral.
Kelarutan : Bercampur
dengan air dan praktis bercampur dengan semua pelarut organik. larut dalam 50
bagian air, dalam 9 bagian air panas dan dalam 100 ml etanol (95%) p mendidih. Suhu lebur lebih kurang 2450.
Penyimpnan : Dalam
wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya dan jauh dari api.
Khasiat :
antipiretikum, zat tambahan.
Sumber : Farmakope
Indonesia edisi IV tahun 1995, halaman 63.
2.
Aqua destillata
Nama
Sinonim : Air suling
Rumus
Molekul : H2O
BM : 18,02
Pemerian : Cairan jernih, tidak
berwarna ,tidak berbau ,tidak berasa.
Kelarutan : Dapat bercampur dengan air
dan dengan etanol, tidak larut dalam kloroform, dalam eter, dalam minyak lemak menguap.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Khasiat : Zat tambahan, antimikroba,
kelembaban.
Sumber : Farmakope Indonesia edisi III tahun 1979, halaman 96.
3.
Gom Tragakan
Nama
Sinonim : Tragacantha
Pemerian : Hampir tidak berbau, terasa tawar seperti lendir.
Kelarutan : Agak sukar larut dalam
air, tetapi mengembang menjadi massa homogen, mudah larut dalam air, menghasilkan larutan yang kental dan tembus cahaya.
Praktis tidak larut dalam etanol (95%) p
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Khasiat : Zat tambahan
Sumber : Farmakope Indonesia
edisi.III tahun 1979, halaman 612.
4. Metil
paraben
Nama
Sinonim : Nipagin M
Rumus
Molekul : C8H3O3
BM : 152,15
Pemerian : Serbuk hablur halus,
putih, hampir tidak berbau, tidak mempunyai rasa, kemudian agak membakar
diikuti rasa tebal.
Kelarutan : Larut dalam 500 bagian
air, dalam 20 bagian air mendidih, dalam 3,5 bagian etanol (95%) P dan dalam 3 bagian aseton P dan dalam larutan alkali hidroksida,
larut dalam 60 bagian gliserol P
panas dan dalam 40 bagian
minyak lemak nabati panas, jika didinginkan larutan tetap jernih.
Jarak
Lebur : 1250 sampai
1250C
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Khasiat : Zat tambahan dan zat
pengawet
Sumber : Farmakope Indonesia
edisi.III tahun 1979, halaman 378.
BAB III
METODE KERJA
3.1
Alat
Dan Bahan
A. Alat
·
Batang pengaduk
·
Beaker glass
·
Mortar
·
Pipet tetes
·
Spatel
·
Sudip
·
Timbangan
·
Wadah selai
B. Bahan
·
Alkohol
·
Aquadest
·
Kertas perkamen
·
Gom tragacanth
·
Jelaga / Carbon black
·
Metilparaben
3.2
Cara
Kerja
a. Didalam
mortar, dilarutkan metil paraben ke dalam 10 ml alkohol.
b. Didalam
beaker glass 100 ml, dicampur tragacanth
dengan sisa alkohol, diaduk sampai semua tragacanth terbasahi.
c. Dicampurkan
isi mortar dan diisi beaker glass. Dilakukan pengadukan sampai tercampur dengan
rata dan halus.
d. Ditambahkan
: jelaga / carbon black sedikit demi sedikit sambil diaduk dengan mortar sampai
merata.
e. Ditambahkan
air suling dari formula sedikit demi sedikit sambil terus diaduk jumlah air
suling yang ditambahkan disesuaikan dengan kekentalan yang diharapkan.
f. Produk
yang terjadi adalah berbentuk suspensi, kental. Bila ingin produk yang lebih
encer, dapat ditambahkan air.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Data
Formulasi
A. Formula
No.
|
Nama Bahan
|
Jumlah
|
1
|
Alkohol
|
20 gram
|
2
|
Aquadest
|
100 ml
|
3
|
Gom tragacanth
|
2 gram
|
4
|
Jelaga / carbon black
|
20 gram
|
5
|
Metil paraben
|
0.5 gram
|
B. Perhitungan
(Dibuat setengah resep)
No.
|
Nama Bahan
|
Jumlah
|
1
|
Alkohol
|
20 gram x ½ = 10 gram
|
2
|
Aquadest
|
100 ml x ½ = 50 ml
|
3
|
Gom tragacanth
|
2 gram x ½ = 1 gram
|
4
|
Jelaga / carbon black
|
20 gram x ½ = 10 gram
|
5
|
Metil paraben
|
0,5 gram x ½
= 0,25 gram
|
4.2
Hasil
Pengamatan
Pengamatan
|
Hasil pengamatan
|
Keterangan
|
Organoleptik :
·
Warna
·
Aroma
·
Kerataan
|
+ + + (Hitam)
+ + +
+ +
|
+ = cukup baik
++ = baik
+++ = sangat baik
|
Uji Aplikasi
|
+ +
|
+ = cukup baik
++ = baik
+++ = sangat baik
|
4.3
Pembahasan
Pada praktikum kali ini dilakukan pembuatan
sediaan maskara suspensi. Bahan yang digunakan meliputi zat utama dan zat
tambahan, zat utama merupakan zat warna. Pembuatan umumnya dibuat menurut
bentuk sediaannya, yaitu krayon, krim, suspensi. Namun, pada praktikum kali ini
dilakukan dalam bentuk sediaan suspensi, dengan tujuan agar mengetahui cara
pembuatan sediaan maskara suspensi, mampu membuat sediaan maskara suspensi, dan
mampu mengevaluasi sediaan maskara suspensi.
Sediaan maskara yang
dibuat berdasarkan praktikum kali ini adalah sediaan maskara bentuk suspensi
dengan persyaratan sediaan yaitu mudah dioleskan dan tidak mudah luntur, tidak lengket
sehingga tidak mengakibatkan bulu mata dan atau alis mata melekat satu sama
lain, dan tidak boleh segera mengering sehingga menyukarkan pengolesan, harus
mudah diratakan, cepat kering dan permanen.
Formula maskara suspensi terdiri
dari gom tragacanth, alkohol, aquadest, carbon black, dan metil paraben. Gom
tragacant berasal dari getah astragalus gummifer. Tragakan merupakan material komplek dari asam polisakarida
yang mengandung kalsium, magnesium dan kalium, juga merupakan surfaktan yang
berfungsi sebagai suspending agent pada pembuatan mascara dan juga sebagai bahan
pembawa serta sebagai
formula dasar pada aqueous mucilages. Carbon black adalah butiran
hitam yang dalam pembuatan mascara ini carbon black berfungsi sebagai zat
pewarna dan zat utama atau sebagai bahan dasar sediaan maskara. Metil paraben adalah
sebagai pengawet. Serta aquadest dan alkohol adalah sebagai pelarut. Maskara
yang didasarkan pada alkohol yang berisi resin, membentuk sejenis cat pada bulu
mata yang tahan air, tetapi karena mengandung alkohol, mascara ini dapat
mengiritasi mata jika sampai masuk kedalam mata.
Untuk mengetahui mutu sediaan maskara suspensi, dilakukan
evaluasi sediaan terdiri dari pengujian organoleptik (warna, aroma, kerataan),
dan uji aplikasi (dioleskan sedikit maskara pada objek glass). Hasil pengujian
pada uji organoleptik yang terdiri bau, warna, dan kerataan hasilnya adalah
bahwa sediaan memiliki aroma/bau khas yang sangat kuat dari carbon black. Kemudiaan
pada pengujian warna hasilnya adalah sangat baik dengan warna hitam dari carbon
black nya. Dan hasil pengujiaan dari kerataan adalah cukup baik karena
pada saat di uji dengan menggunakan objek glass, teksturnya hampir tidak merata.
Selain itu pada pengujian aplikasi hasilnya adalah cukup baik (hampir merata). Pada
sediaan ini masih kurang halus dikarenakan carbon black yang digunakan dalam
bentuk padatan dan harus dihaluskan terlebih dahulu juga membutuhkan tenaga
yang kuat sehingga masih ada carbon aktif yang masih kasar.
BAB V
KESIMPULAN
Dari hasil
percobaan praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
1. Carbon black merupakan zat warna
yang berfungsi sebagai zat utama dalam pembuatan mascara.
2. Pengujian yang dilakukan terhadap
sediaan maskara suspensi meliputi
pengujian organoleptik, uji kerataan dan pengujian aplikasi produk.
3.
Hasil pengujian hampir memenuhi
syarat, dikarenakan derajat kehalusan dari penghalusan carbon black masih
kurang halus.
DAFTAR PUSTAKA
Dirjen POM.1979.Farmakope Indonesia Edisi IV.Jakarta:Depkes
RI
Dirjen POM.1995.Farmakope Indonesia. Edisi III. Jakarta:Depkes RI
Tjoa, Elly. 2012.Instan Beauty.Jakarta:Puspa Populer
Tranggono,
Retno Iswari.2007.Buku Pegangan Ilmu
Pengetahuan Kosmetik.Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama
Wasitaatmaja, S.M.1997.Penuntun Ilmu Kosmetik Medik.Jakarta:UI
Press
LAMPIRAN
Uji Organoleptik dan Uji kerataan

Uji Aplikasi

1 comment:
Maskara sangat efektif memanjangkan bulu mata. Selamat praktikum !
Post a Comment