Saturday, October 28, 2017

Fraksinasi dan Identifikasi Senyawa Tanin pada Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.)

FRAKSINASI DAN IDENTIFIKASI SENYAWA TANIN PADA

DAUN BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.)

http://cdn.klimg.com/dream.co.id/resources/news/2015/03/08/11151/664xauto-daun-belimbing-wuluh-hidupkan-kembali-baterai-yang-mati-150308g.jpg

Klasifikasi

Kingdom         : Plantae

Subkingdom   : Tracheobionta

Super Divisi    : Angiospermae

Divisi              : Spermatophyta

Kelas               : Dicotyledoneae

Ordo                : Geraniales

Famili             : Oxalidaceae

Genus              : Averrhoa

Spesies            : Averrhoa bilimbi L.

Manfaat dan Khasiat

Bunga Averrhoa bilimbi berkhasiat sebagai obat batuk, buahnya berkhasiat sebagai obat sariawan, dan daunnya berkhasiat sebagai obat encok, antipiretik, serta obat gondok, gusi berdarah, jerawat, hipertensi, diabetes, rematik, sakit gigi.

Catatan : Belimbing wuluh sebaiknya tidak dimakan oleh penderita sakit maag.

Kandungan Kimia

Daun, buah, dan batang Averrhoa bilimbi mengandung saponin, flavonoida, di samping itu daunnya juga mengandung tannin, dan batangnya mengandung alkaloida dan polifenol.

Isolasi Senyawa Tanin

Isolasi senyawa tanin dari daun belimbing wuluh dilakukan dengan cara maserasi menggunakan pelarut aseton : air (7:3) selama 3x24 jam dengan bantuan shaker, kemudian dilakukan fraksinasi. Pemisahan senyawa tanin dari ekstrak dilakukan dengan kromatografi lapis tipis (KLT) analitik untuk mencari eluen terbaik dengan variasi eluen yaitu n-butanol : asam asetat : air (BAA) (4:1:5), etil asetat : kloroform : asam asetat 10% (15:5:2), asam asetat glasial : H2O : HCl pekat (Forestal) (30:10:3), metanol : etil asetat (4:1), etil asetat: metanol: asam asetat (6:14:1), toluen : etil asetat (3:1), kemudian dilanjutkan pemisahan senyawa tannin dengan menggunakan KLT preparatif.

 

Identifikasi Senyawa Tanin

Identifikasi senyawa tanin dilakukan dengan spektrofotometer UV-Vis dan FTIR. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak dari daun belimbing wuluh mengandung senyawa tanin, didukung dari uji fitokimia dari ketiga reagen menunjukkan positif mengandung senyawa tanin. Eluen terbaik dalam pemisahan senyawa tanin dengan KLT analitik adalah n-butanol : asam asetat : air (BAA) (4:1:5) yang dapat digunakan dalam pemisahan dengan KLT preparatif. Eluen ini memisahkan 3 noda dengan nilai Rf 0,53; 0,61; dan 0,68. Berdasarkan hasil analisis spektrofotometer UV-Vis, isolat 2 dengan nilai Rf 0,61 memiliki panjang gelombang maksimum sebesar 331 nm. Hasil identifikasi dengan FTIR menunjukkan serapan-serapan yang spesifik dari senyawa tanin seperti rentangan asimetri OH pada bilangan gelombang 3372,4 cm-1, overtone aromatik pada bilangan gelombang 2071,8 cm-1, rentangan cincin aromatik pada 1625,8 cm-1 dan benzena pada 782,5 cm-1, sehingga senyawa tanin yang diduga adalah flavan-3,6,7,4',5'-pentaol atau flavan-3,7,8,4',5'-pentaol.

 

Uji Fitokimia Senyawa Tanin

Secara kualitatif pengujian fitokimia senyawa tanin terhadap esktrak aseton-air (7:3) daun belimbing wuluh dengan reagen FeCl3, gelatin dan campuran formalin : HCl menunjukan adanya golongan senyawa tannin. Ekstrak tannin pada daun belimbing wuluh mempunyai aktivitas antibakteri terhadap bakteri Escherichia coli , Staphylococcus aureus, Pseudomonas fluorescens dan Micrococcus luteus. Adanya potensi aktif terhadap beberapa bakteri dapat dimanfaatkan sebagai obat diare dan pengawet alami.

 

 

KESIMPULAN

Jenis senyawa tanin yang diperoleh dari hasil pemisahan ekstrak daun belimbing wuluh dengan kromatografi lapis tipis diduga adalah flavan-3,6,7,4',5'-pentaol atau flavan-3,7,8,4',5'- pentanol.

Ekstrak daun belimbing wuluh mengandung flavonoid, saponin, triterpenoid dan tanin.

Tanin merupakan suatu senyawa fenol yang memiliki berat molekul besar yang terdiri dari

gugus hidroksi dan beberapa gugus yang bersangkutan seperti karboksil untuk membentuk kompleks kuat yang efektif dengan protein dan beberapa makromolekul.


No comments:

Temu-mu itu candu  Aku tak ingin sembuh