Wednesday, April 13, 2022

Kita adalah pemilik masa lalu itu
Masa lalu yang indah kala itu
Karena hanya suka dan tawa yang ada
Bukan tak bisa bersama jika susah dan sedih
Tapi benar; memang kita tak pernah merasakan itu

Tuesday, April 12, 2022

Aku pernah patah, pernah hancur, pernah runtuh, pernah berantakan, pernah tak karuan
Aku pernah mengira kalau aku tak bisa merapikan kekusutan itu, tak bisa menyusun puzzle-puzzle sisa ledakannya, tak bisa membangun kembali yang pernah kokoh
Aku pernah tak berdaya pada titik terendah kala itu
Hingga suatu saat ia menyadarkanku bahwa dunia tak akan berhenti sekalipun aku terus menangisi semua itu
Yaa, bahkan semesta tak peduli akan aku
Tapi selama ada dia disini, rasanya waktu berjalan kembali; mengajakku; menujunya
Kita tak berbicara
Tapi kita saling menatap 
Kita tak bersama
Tapi kita selalu ada
Kita tak saling mengenal
Tapi kita saling tau

Aku tau aku bukan satu-satunya
Tapi aku yang terakhir
Meski aku ragu akan hidup berdua
Anehnya aku sangat yakin akan satu atap selamanya
Sebuah pengkhianatan adalah jika aku bisa dengan yang lain tanpa berpikir tentang perasaanmu

Wednesday, April 6, 2022

Kupastikan takan kutemui lagi sosok seperti dirimu
Kau yang tak pandai bercemburu
Kau yang malu malu berkata rindu
Kau yang sulit tuk berseteru
Dan kau, yang aku mau

5

"kenapa sih harus nggak percaya diri?"

"karena aku nggak punya lebih dari yang kamu punya"

"kamu punya!"
"aku dipertemukan sama kamu. Karena kamu punya apa yang nggak ada di orang lain"

"tapi ak.."

"berhenti bicara soal uang!"

"........"

"kamu udah berusaha pun, buat aku kamu udah bisa membayar semuanya"
"pengorbanan bukan uang; yang ada nilainya terus bisa habis. Pengorbanan itu waktu; yang dimana akan selalu kita ingat sampai kapanpun"

"......"

"masih nggak percaya diri?"

Menatapku masih dengan rasa malu

"ini punggungku. Kamu bisa bersandar di belakangku hingga tenang dan menemukan kepercayaan dirimu lagi"
Katakan bahwa aku milikmu
Katakan bahwa semua orang di sekitarku pun milikmu
Katakan lagi!
Aku merindu suara itu
Yang dengan lantang kau ucap di keramaian tanpa khawatir ada yang mendengar
Tapi malah justru aku yang menoleh kanan dan kiri untuk memastikan bahwa dunia masih aman
Kalau aku rindu, boleh?
Tapi kau jangan tertawa atas kekalahanku ini
Bantu aku,
Tolong kerjasamanya
Katakan bahwa kau pun sama.
Rindu,
Mengingat masa itu.
Kupikir aku kuat menahan rindu
Ternyata aku gagal
Tak bertemu dan menyimpan sisa rasa kesal adalah sesuatu yang tak bisa kukendalikan
Egois telah menguasai diriku
Amarahku tak lagi terkontrol
Hingga yang terucap hanya namamu berteman air mata

Monday, April 4, 2022

Kau terlalu jauh
Untukku yang baru saja tiba di start point
Aku menujumu
Meski dengan berjalan perlahan
Membayangkan senyummu seolah menyemangatiku
Terus saja kau berjalan cepat dan berlari
Aku disini perlahan dan pasti
Beristirahatlah jika lelah
Aku masih sama seperti tadi
Melihatmu dari kejauhan
Oh hey!
Siapa dia?
Mendekati kau yang sedang bersandar; merebahkan lelah karena terlalu cepat berlari
Dia mulai mengreka keringatmu
Tidak!
Aku tak ingin melihatnya
Ku pun tak ingin putar balik
Tapi hakmu untuk istirahat dan ditemani
Maaf, akan ku selesaikan apa yang aku mulai; sampai tiba di titik finish
Meski aku takkan pernah tau apa masih aku yang kan bersamamu pada akhirnya, atau tidak.

4

"kamu dimana?" Ucapnya di telfon.
Aku diam dalam tanyanya. Tapi berkelahi dengan pikiran karena sikapnya membuatku kesal sejak kemarin.

"aku nanya." Sambungnya

"kamu cuma mau tau, kan?" Kesalku

"aku mau mastiin kamu baik-baik aja"

"pun kalau aku nggak baik-baik aja, kamu peduli?"

"kok ngomongnya gitu?"

"karena 'pernah'."
"bisa nggak, nggak usah paling perhatian kalau nyatanya nggak peduli. Nggak usah merasa paling bikin nyaman kalau nyatanya saat aku nangis, kamu nggak pernah beri bahu kamu buat aku. Nggak usah merasa paling sayang kalau nyatanya saat aku kenapa-kenapa, kamu malah nggak berbuat apa-apa!"
"itu yang kamu sebut khawatir?"

Baban's Words Part 2

FGVV?ds000,,,,,,,,,,,,,,M9320W-NHJ