Friday, November 29, 2019

Ampun, si Nenek Ngelucuuu

Cerita dari Up Project yang paling berkesan hari ini adalah cerita gue dengan si Nenek yang aaah entah kenapa bisa lupa gue tanya siapa namanya.

"Nenek ngapain? Kok bajunya dilepas?"

"Nambel baju". Sambil duduk di emperan warung.

"Bajunya kenapa?"

*diam*

"Nek, ini apa sih?" Sambil gue pegang bawaan si Nenek.

"Omprengan"

"Isinya apa?"

*Diam lagi*

"Nenek udah makan belum?"

"Belum hehe" Sambil ketawaaaa wkw

Dan baru deh si Nenek liat muka gue, selama dari tadi gue tanya-tanya, dia cuma fokus nambal baju aja. PAKE LEM AIBON dong :'(

"Nek, aku sering banget liat Nenek di jalan sini. Nenek tidurnya dimana sih?"

"Pohon". Gue diajak becanda dong sama si Nenek ahahaahahhhaaa -untung gue lagi kuat.

"Hah? Pohon?"

*Diam lagi gaes*

Gue sama teman gue senyum aja.

"Yaudah, ini makanan buat Nenek yaa. Di makan loh yaa?"

"Iyaaa, makasih ya ini" Sambil senyum ke gue.

Lah giliran makanan aja, mau, liat muka gue :(

By the way, ini pertemuan face to face  kita yang beberapa kali dengan si Nenek. Cerita yang pertama.. Singkat banget ahah

"Permisiii. Nek ini kita ada sesuatu buat Nenek". Kita berentiin si Nenek yang lagi jalan.

"Ini bagus tau, banyak seratnya". Sambil nendang-nendang buah (nggak tau apa namanya) pakai kakinya.

"Oh iyaaa. Ini aja, ini lebih enak tau. Dimakan yaa"

"Mau ini nggaaak?" Sambil ngasih buah yang tadi ditendang-tendang.

"Makasii. Kita juga punya kok hehe. Yaudah, kita permisi yaa"

*nggak jawab*

Buat kalian yang suka ke arah Bogor, pasti tau siapa Nenek yang gue maksud.

Menurut gue Nenek ini sehat-sehat aja sih, cuma yaa karena kurang diajak ngobrol aja kayaknya. Makanya suka agak 'ngawur' jawabnya kalau ditanya.
Soalnya, semakin si Nenek 'engeh' sama muka gue dan temen gue, si Nenek udah 'agak nyambung' diajak ngobrolnya. Yaa meskipun gue tanya tidurnya dimana, dan dia malah jawab 'pohon', dengan singkat, muka yang flat dan nggak lihat wajah gue haha. Tapi better dari sebelumnya kok.

Jadi nggak sabar, nunggu misi Up Project selanjutnya.
Mau dengar cerita si Nenek yang lain aja.
Nggak tau apa aja.
Yang penting, kita mah dengerin ajaa.
Dan maunya doi emang kita cuma disuruh dengerin aja.
Kalau nggak nyambung yaa paling kita ketawa bareng sama si Nenek aja ahah.

Itu kenapa belakangnya 'aja' semua dah.

Oiya, si Nenek ini emang udah ada jadwal khususnya buat kita. Jadi kita pasti bakal cari doi kalau ngejalanin misi.

Seeya!

Di Dalam Diri

Jangan sibuk mencari. 
Tapi sibuklah menjadi. 
Dan kamu akan menemukan pencarian itu di dalam diri.

Siapa Aku

Ada banyak yang ingin kuceritakan padamu.
Tapi rasa 'siapa aku' lebih kuat untuk tak mengajakmu bicara.

Thursday, November 28, 2019

Ia Tetap Ada

Ia memang sudah pergi. 
Tapi ingatanku padanya, 
Ada banyak disetiap kulihat orang yang baik, penyanyang, dan menjadi penjaga terhebat.

Monday, November 25, 2019

Pedoman Hidup Gue

Kenal dengan macam-macam orang. 
Berteman dengan macam-macam sifat. 
Berbeda. 
Yaa, Tuhan menghadirkan setiap orang yang datang ke hidup kita dengan maksud. 
Baik dan buruk. Membahagiakan dan mengecewakan. Menyenangkan dan menyedihkan. Menyadarkan dan membiarkan. Menasehati dan meremehkan. Membuat tawa dan membuat tangis. Membawa pesan dan membawa masalah. Dan masih ada seribu rasa lagi yang lain.

Mau dapat yang baik-baik aja. Boleh aja. Semoga itu nggak sulit. Tapi kita belajar kesalahan darimana.
Mau menghindar dari yang buruk. Nggak bisa dong. Kita akan terus punya mereka dan mereka akan tetap ada; meski berganti raga. 

- Be positive. Jangan pernah negative thinking sama oranglain. Kamu manusia, tak selalu benar, bisa salah, dan kamu tak akan pernah tau apa alasan dibaliknya. Jangan biarkan pikiranmu menghancurkan hati dan dirimu.

- Do the best. Kamu yang harus mengendalikan semuanya dalam hidupmu; diskusi dengan hati. Jangan biarkan sikap dan act-mu mengambil alih dirimu, lantas kamu luluh. Karena penilaian seseorang dilihat dari bagaimana akhlaknya; kelakuan. 

- Terus lakukan kebaikan pada siapapun. Karena hidupmu tak sendiri. Ada banyak jutaan orang yang bisa kamu bantu, dalam banyak hal pula. 

- Ringankan kata maaf dan terimakasih; jangan ragu mengucap itu meski pada usia di bawah mu; anak kecil sekalipun. Karena selain kamu membiasakan diri menjadi lebih baik, ada kebaikan yang kamu tanam pada diri oranglain.

- Hargai siapapun. Setiap orang memiliki taraf dan tingkatan hidupnya masing-masing. Tak semua yang baik itu katamu. Jangan paksa oranglain menjadi 'baik' yang seperti kamu pikir. Karena akan ada 'baik' yang lahir dari mereka sendiri yang lebih jauh tingginya dari kamu. 

- Hormati siapapun. Karena kamu tak akan pernah tau siapa dia sebenarnya; mungkin saja dia tak benar-benar menunjukkan semua ekspresinya sama kamu. Ada yang tak perlu kamu tau dan tak semua tentangnya harus kamu tau. 

- Bantu hilangkan kesedihan dan kesusahan di hidup orang lain. Simple, mulai dari orang-orang di sekitarmu. Karena akan ada balasan yang setimpal dari apa yang kamu lakukan, jaza

- Selalu dengarkan nasihat oranglain. Maksud mereka mungkin bukan menggurui. Tapi itu cara Allah membimbing kamu lewat oranglain. Juga ada bonus disana. Untuk bisa menghargai dan mengucap terimakasih.

- Cukup dengarkan omongan oranglain yang tak suka denganmu, tak perlu dipresentasikan di hati. Karena itu tak akan mengubah apapun dari hidupmu.

- Jangan pernah merasa benar hanya karena ingin mempertahankan sikap kedewasaanmu. Kamu butuh kepolosan yang tulus dari oranglain untuk bantu mengubah hidupmu menjadi lebih bermakna. 

- Jangan pernah mengeraskan suara; dengan orang yang tak bisa keras, di hadapan oranglain. Kamu harus lebih dulu memposisikan dirimu disana; bagaimana rasanya, bagaimana sakitnya, bagaimana malunya, bagaimana kesalnya, bagaimana sebenarnya Ia ingin memberontak; tapi Ia punya etika baik yang jauh lebih besar dari emosinya, dan Ia lebih memilih diam. 

- Jangan pernah meremehkan, merendahkan, menyepelekan oranglain. Kamu tak pernah tau kemampuan apa yang sebenernya Ia miliki. Dan kekuatan apa yang Ia miliki hingga akhirnya Ia mampu menyembunyikan kemampuannya. Sungguh hebat!

- Jangan pernah menjatuhkan oranglain; di depan umum atau dalam pikiran sekalipun. Karena itu berarti bukan oranglain yang buruk, tapi hati dan pikiran kamu. 

Tuhan tau yang tak pernah kamu tau. 
Jadi jangan pernah mengambil kesimpulan tentang seseorang bagaimana dia, seperti apa dia. 
Meski kamu bisa menebaknya, itu takkan bertahan lama. Karena di tiap detiknya, isi hati adalah dinamis; yang akan terus berubah.

Teruntuk semua 'kenalanmu' yang bersikap tidak baik. 
Cukup disimpan dalam pikiran. Dan pikirkan saja bahwa itu salah, sehingga itu membuat diri kita not to pass it on to the next person. 

Saturday, November 23, 2019

Ke-berulang Kalinya

Kesalahan terbesarku pada hati sudah sampai pada saat,
Aku menerima hati yang kusaksikan telah menyakiti.

Petikan Gitar

Kita tak pernah senada jika tak bernyanyi bersama.
Tak akan. 
Jikapun bersama, 
Pasti saat itu petikan gitarmu untuk suaranya. 

Salah yang Sama

Menjauh, 
Pergi, 
Hilang.

Lalu kau datang, 
Kembali,
Dengan kesalahan yang sama.

Aku? 
Terimakasih telah mengajarkanku melupakan setelah hilang. 


Diam Untuk Satu

Tak semua arti diam, tak tertarik. 
Bisa saja, diam itu karena ingin satu; menikmati dirimu.
... Dan aku,
Hanya bisa diam saat berada di sebelahmu. 

Aku di Antara

Ucapku tak mampu meng-iya-kan. 
Tapi perasaanku, 
Tergores jika bilang tidak. 

Jangan Bergerak

Stop merapikan yang menempel pada diriku. 
Niatmu memang merapikan,
Tapi hatiku bilang itu jadi berantakan. 

The Power of..

Doa yang terus terucap tak akan mematahkan harapan. 
Percayalah, 
Doa itu kuat. 
Apalagi hingga 'nanti' yang ditunggu menjadi 'saat ini'. 

Wednesday, November 20, 2019

Tak Lebih

Ia hanya kehilangan orang bodoh yang kini belum pintar. 
Hanya itu, 
Dan tak lebih dari itu.

Tatanan Hurufmu

Entah kenapa,
Akhir-akhir ini hati yang sudah tegar dapat rapuh kembali. 
Sederhana, 
Hanya mendengar tatanan huruf dari siapa kamu. 

Untuk Selanjutnya

Bandung, 
Janji untuk tak membuatku menangis lagi, 
Bisa?

Sunday, November 17, 2019

Ucapan Tak Berarti

Jangan katakan semuanya baik-baik saja.
Aku hancur. 

Kau paham itu?

Kau bilang tak rela jika melihatku seperti ini. Tapi ini semua, adalah kamu alasannya!

Bodohnya aku berulang kali percaya dengan kebohongan nyata yang kau buat. 

Ya, Aku bodoh!

Saturday, November 16, 2019

Bukan Sebab Akibat

Awal yang salah dan akhir yang benar, 
Terkadang tak selalu! 
Bisa dikorelasikan.

Thursday, November 14, 2019

Tak Menentu

Karena kepergian sejenak bukan selalu untuk menghilang.

Dia

Musuh terbesar ada pada diri sendiri,
Juga pada segala kenyamanannya.

Tuesday, November 12, 2019

Tentang Penilaian

Adalah sebuah tanggung jawab, 
Apa yang telah diucap. 
Adalah sederet rentang nilai, 
Bagaimana diri bersikap.
Adalah suatu kesalahan, 
bergantung pada oranglain

Sunday, November 10, 2019

Sinar

Kala langit menghitam,
Malam kian menggelap,
yang kuingin hanya tetap meraba sinar.

Friday, November 8, 2019

Penjaga Waktu

Kita butuh nada panjang untuk tetap menjaga detik agar tidak hilang.

Wednesday, November 6, 2019

Tulus Itu Mudah, Hanya Saja Tak Ingin

Berlomba-lomba untuk menjadi cantik atau tampan di jaman sekarang, mudah; asal punya uang.
Yang sulit itu berlomba-lomba untuk menjadi tulus dalam kebaikan; meski kita punya banyak uang.

Iya, Kamu

Hati-hati di jalan.
Yang di hati kapan jalan-jalan.
Yang jalan-jalan kapan sampai hati.

Pasti Akan Terlihat

Tak perlu berpura-pura dalam hal apapun.
Tak perlu juga menjelaskan kebaikan apa yang kamu punya.
Toh kalau memang kamu baik,
Hal itu akan terlihat dengan sendirinya.

Monday, November 4, 2019

Ibu Bapak Guruku

Pelajaran gue sulit, meski belajarnya mudah. Tapi kan tetap aja nggak all out. Ya kan?

Jadi rindu masa-masa ngisi LKS sekolah dulu deh. Tiap turun LKS yang wanginya itu khas banget kenapasiiiih, pasti langsung gue habeeek beberapa BAB. Malah kadang biarpun minggu pertama masih di BAB 1, gue hantam itu doi sampai episode akhir.

***

Ohiyaa, sering banget gue dengar, katanya nilai pelajaran itu gimana gurunya yah? Ahahha yaa bener juga sih.
Gue punya beberapa point dari nilai-nilai gue nih.

Fisika kelas 9 gue bagus -tiap doi baru selesai diktein soal, gue langsung maju buat ngumpulin buku gue. Dan yang lain masih ngerjain, herman kenapa gue segitu semangatnya yaa buat deket sama Pak J.
Yang gue suka dari ini adalah lirikan mata temen-temen kelas yang ngeliat gue dengan mata nggak biasa ahaha.
Masuk SMA (Pak W) eh jeblok sejeblok-jebloknyaaaa. Kayaknya gue yang salah sih.

Kimia di SMP sedikit; nggak terlalu paham. Kelas 10 mengenalnya lagi, kelas 11 mencoba mengerti, dan kelas 12 (Bu C) nilai kimia gue indaaah!
Kenapa bagusnya di kelas 12? Karena gue baru sadar target; farmasi gue membutuhkan ilmu itu.

Agama SMP gitu-gitu aja, agama SMA (Bu S) meningkat dong. Karena mulai SMA itu gue hijrah hehe jadi kebawa deh aura-aura santrinya.

MTK SMP standar, di kelas 10gue tertinggi -nggak mau kalah sama Tetehnya kata Bu H wkw.
Saingan beraaad gue di MTK, temen gue, N*el ahah. Jadi weh kelas 11-12 nilai gue adu balap sama dia :(

Sunda SMP standar juga, di SMA tertinggi dong. Kamu anak kesayangan Ibuuuu, kata Bu A hehe.

English SMP ancur, kelas 11-12 excelent! Gue makin excited banget belajar english, karena gurunya itu cantiiiik (Ms. Ati) mirip gue katanya ahahahalu. Ms. Ria thankyouuu banget, nilai T.O aku tertinggi loh. Dih shombong. Bodo wee.

Yang lain? Flat.

Olahraga, sudah pasteeeh, biar nggak ikut renang juga nggak masalah -Pak W kenal Mama gue wkw.

Bahasa, standar banget. Karena dulu gue nggak bisa menulis secara 'bahasa', eh sekarang malah hobby.
Yang gue kecewa sama diri gue di SMA dulu, gue kalah waktu bikin cerpen huhu -Buuu sekarang saya punya beberapa bahan cerpen nih, apa mau buat baru lagi :(

PLH, dulu gue nggak begitu aware sama lingkungan. Jadi masih bodo amat. Sekarang?beeeh. Sama aja ahaha.

Biologi, standar deh kayaknya.

SBK, stabil bagusnya. Gue jago di seni lukis (pokoknya yang berhubungan sama tangan) doang tapi ahah.

TIK, standar jugaaaaaa yakarena hebat di mapel itu jam terbang kali heeey. Da ngebosenin ih belajarnya ahah. Nyalin angka, rumus - nyalin angka, rumus. Maaf nih yaa pecinta monitor hehe.

***

Huh, terkadang terpintas pikiran buat bisa belajar di Sekolah lagi. Ngisi LKS, jawab soal di papan tulis, sok pinter depan guru -maju aja dulu, bisa nggak bisa belakangan ahah.

I miss when I loved you.
Terima Kasih seragam putih!

Sunday, November 3, 2019

Tak Menyesal

Bandung..
Saat itu ia menjadi saksi bisu kerapuhanku,
Saat tak lagi tau apa yang harus kulakukan,
Saat bibir tak sanggup lagi berucap,
Saat tak lagi ada kata menjawab keadaan.
Hanya tetes demi tetes air mata yang mampu memerangi semua.

Bandung menyaksikan.
Ia melihat ku tak percaya,
Ia mendengar ku tersedu,
Ia merasakan kehilanganku,
Ia membiarkan air mataku jatuh tak berhenti.

Jahatnya aku tak bisa melepas Bandung saat itu.
Maaf karenanya aku tak melihatmu,
Tak mengantarmu,
Tak menemanimu.
Tapi doa ku,
Selalu tersirat namamu.
Dan Bandung,
Berhasil membuatku tak membencinya.

Yaa,
Dengan itu semua, justru membuat aku semakin merindunya.
Ingin rasanya mengembalikan diriku padanya.
Mengingat kembali detik demi detik awal kisah itu.
Kisah yang sangat sangat melemahkanku, yang juga membuatku menjadi kuat.

Aku tak pernah menyesal mengenalmu, Bandung.

Aku Titip Sesuatu

Hujan..
Bisakah kutitip benci.
Aku benci terlahir saat Ia menua.
Kini,
Harus kuakui bahwa Ia telah tiada.
Sungguh,
Telah tiada.

Tolong bantu jatuhkan benci ini sejatuh-jatuhnya,
Hingga terhempas deras dari asalnya.

Baban's Words Part 2

FGVV?ds000,,,,,,,,,,,,,,M9320W-NHJ