Kusiapkan telingaku dan kufokuskan mataku untuk melihatmu bercerita.
Iya, sesigap itu aku.
Sampai pada saatnya aku yang bercerita, raut wajahmu malah seperti mau tak mau mendengarkanku.
Ternyata aku telah membuang-buang waktu.
Ada cahaya yang tunbuh diam-diam Saat tempat ini telah kupadamkan Lantas haruskah aku membantunya menerangi gulita?
No comments:
Post a Comment