Tuesday, March 29, 2022

Ucap Sang Pohon

Rapuh sekali ranting ini?
Ayolah kuat!
Eh. Maaf ranting, tak apa jika kau harus rapuh dulu
Aku disini akan selalu menguatkanmu
Tenang saja, selama ada aku, rapuhmu tak akan begitu lama
Sinarku padam
Padahal angin malam ini tak begitu kuat
Ah, ternyata sumbunya tersisa sedikit lagi
Ingin kunyalakan lagi lilin ini
Tapi aku marah pada api; yang membara terlalu besar hingga cepat menghabiskan sumbu
Kata orang, aku perempuan kuat
Tapi sejujurnya aku lemah; hanya saja aku berpura-pura
Begitu lemahnya aku; untuk tersentuh pun terkadang aku bisa merasakan perih
Hebatnya, aku masih berusaha kuat selagi cinta di sekelilingku mendekat dan memberi peluk
Tapi saat cinta itu menjauh dan ikut melemahkanku; hingga aku berada di titik terendah 
AKU HANCUR!

Saturday, March 19, 2022

Malam ini panas sekali rasanya
Tak ada semilir angin yang mendekatiku, sama sekali
Padahal aku sedang butuh dinginnya untuk menenangkan emosi yang masih tersisa ini
Huh, aku masih teringat kemarin; malamku belum tuntas

Kau ingat?
Kubilang aku takut khawatir saat ia tak baik-baik saja sebelum pulang
Dan benar saja.
01.00 aku masih menunggunya
Kabar yang masih kuharapkan bahwa ia akan baik-baik saja
Tapi aku tak mendapatkan itu
Sofa ruang tamu membaringkanku perlahan
Menunggu menjadi teman tidurku
Khawatir menyelimuti tubuhku 
Dan penantian itu melelapkanku

Sungguh,
Aku benci khawatir

Friday, March 18, 2022

Waktu Tak Sebercanda Itu

Aku lelaaah
Aku menyerah
Aku tak sanggup jika benar hanya aku yang menanggung sisa rasa ini 
Berat rasanya menopang ini semua sendirian
Kau kemana?
Kau bilang hanya pergi sebentar?
Lalu kapan kau akan kembali?

Ini terlalu lama jika yang kau maksud itu adalah menunggu
Hidupku tak sebatas itu
Dan menebus kesalahanku tak selama itu

Mempermainkan keadaan?
Hey, aku bisa saja menjadi peran utamanya
Aku bisa tinggalkan semua disini 
Menghilang sejak awal kita dipertemukan dulu
Tapi aku tahu, waktu tak sebercanda itu

Berharap Baik-Baik Saja Sebelum Pulang

'Dimana?'
Adalah pertanyaan terbesarku tentang kamu
Cukup itu,
Meski tak hanya itu.
Tapi satu kata itulah yang membuatku merasa tenang setelah tahu jawabannya

Katamu 'Di rumah'.
Sesederhana itu telah melegakan nafasku yang terengah-engah berlari tak menentu
Namun jika yang kau katakan selain itu, 
Sungguh,
Aku kalut, dibalut khawatir tak berkesudahan, 
Pikir yang semakin tak karuan, banyak tanya besar yang menghampiri
Bukan curiga; ah aku tak sepeduli itu
Aku hanya ingin memastikan bahwa kau sedang baik-baik saja sebelum pulang
Jadi tolong, mohon kerjasamanya
Bantu yakinkan aku untuk tenang dan mempercayai itu

Cahaya Dalam Gulita

Hai cahayaku, 
Titik terangku dalam gelap, 
Seberkas sinarku dalam lembaran gulita
Kapan lagi kau tunjukkan sinar untukku
Karena ku tahu tak sesering itu

Oh iya, kau tahu?
Kau berhasil meyakinkanku bahwa aku lah yang paling bahagia dalam keadaan itu
Menjadi satu-satunya yang paling beruntung
Didekatmu, hangat terasa dekat
Bersanding denganmu, nyaman sangat melekat
Jauh darimu, khawatir membakarku
Jika menghilang, mungkin kacau ini menguasai tubuhku

Yaa, benar.
Perlahan aku rindu
Kupikir kau tak perlu tahu
Tapi aku tak ingin rindu ini tak berteman
Mari kita pertemukan?
Sebentar, 
Rasanya terlalu cepat jika harus dipertemukan hanya karena seraut rindu
Aku ingin marah sebenarnya, tapi rasanya belum pantas
Amarahku ini bukan apa-apa jika dibandingkan dengan sosok yang lebih berhak membuatmu tertawa
Membayangkan rindu yang dipertemukan; harus diapakan pun aku tak tahu
Bagaimana aku bisa marah?

Sepertinya ini akan menjadi pertarungan pertamaku melawan rasa gengsi dibalik kata rindu
Aku tak berharap akan menang, tapi aku tak ingin kau kalahkan
Membingungkan memang,
Am I okay? No.

Aku Ingin Pulang Sebagai Penghunimu

Hai rumahku,
Tempat pulangku
Sandaran rasa lelahku
Aku ingin seutuhnya menjadi penghunimu
Penghuni yang selalu kau rindukan kepulangannya,
Yang kau khawatirkan kepergiannya
Masihkah butuh waktu yang berjilid-jilid untuk bertemu datangnya hari itu?
Waktu dimana kau menungguku untuk pulang cepat dan baik-baik saja

Sabar, 
Tenang,
Sebentar lagi aku akan bertemu dengannya
Melepas semua tanya besar yang selama ini diam kusembunyikan
Apa kau setuju itu?
Jika iya, apa ada kata yang lebih istimewa diatas 'Terimakasih'?
Akan kusebut itu berulang kali dihadapanmu
Jika tidak, tak mengapa
Akan kubangunkan segera diriku dari mimpi

Padam yang Bercahaya

Bagiku,
Padam bukanlah akhir dari segalanya
Masih ada harapan selama aku berusaha memijarkannya kembali
Tak apa jika ada cahaya lain yang lebih bersinar
Aku hanya ingin membuat setitik cahaya di kegelapan,
Itu saja.
Bukan untuk bersaing; siapa yang paling kuat bersinar

Bertahan dengan Luka

Aku terlalu percaya diri untuk mengakuimu akan menyembuhkan luka ini
Padahal berkali-kali kenyataan memberitahuku bahwa kau hanya membalut luka
Menutup luka ini dengan kasa yang begitu kasar dan semakin memperparah keadaan
Kubilang buka saja, tapi kau menahannya
Menghalangi dengan harapan agar masa lalu tak lagi datang menyakiti
Aku bingung,
Ini luka ku.
Tapi kenapa aku tak punya peran dan andil untuk memutuskan pilihan
Yaa, ini memang toxic
Tapi anehnya aku masih bertahan mempertahankan luka ini

Ulah Bayangmu

Pikirku tak menentu
Keadaanku sedang tak baik-baik saja
Tak mengapa bukan, jika ku jujur perihal hati
Ya, ini ulah dari bayangmu yang terus hadir dan tak pernah pergi

Riuhnya Kulangitkan

Atas riuhnya doa yang kulangitkan
Izinkanku untuk dapat menggenggamnya
Mengharapkan apa yang kusemogakan
Menjadi kenyataan berwujud kamu

It's My Mistakes

Sungguh aku tak membenci keadaan saat ini
Aku pun tak dendam pada dia yang menyudutkanku 
Sebaliknya, 
Aku sadar ini kesalahanku

Patah dan Hancur

Ku kira sakit ku ini hanya terluka
Yang bisa sembuh dengan sendirinya
Tapi ternyata aku patah dan hancur
Dan takdir ini berkata lain
Untuk dapat atau tidak mengobati semua

Tuesday, March 15, 2022

Bila rindu,
Kenapa harus menangis
Padahal aku sudah berjanji untuk tak menangis saat mengingatnya

Tapi,
Memutar semua rekaman saat kita hidup bersama adalah obat
Meski tak pernah bisa menyembuhkan

Sunday, March 13, 2022

Ku kira adanya pelangi di bola mata hanyalah khayalan dari cerita lama
Tapi aku salah,
Nyatanya aku merasakannya

Sunday, March 6, 2022

Apa yang lebih hebat dari kesetiaan?
Menurutku tak ada.
Bagiku setia adalah prioritas yang akan mencakup semua bagian penunjang dalam kehidupan

Baban's Words Part 2

FGVV?ds000,,,,,,,,,,,,,,M9320W-NHJ