Sunday, May 31, 2020

Biar semua berjalan seperti detak jantung,
Berlari seperti aliran darah,
Yang jika lelah hanya beristirahat sejenak layaknya diafragma yang menghela

Aku tak mengerti, tapi aku mencoba paham
Aku tak tau, tapi aku tak ingin mencarinya
Sungguh,
Bukan ku tak peduli
Hanya enggan merasakan rasa yang tak ku ingin hadir

Namun jika pada akhirnya bukan kau yang bersamaku di akhir cerita,
Aku tak pernah menyesal telah menunggu;
Karena pesan Tuhan telah tersampaikan darimu

Saturday, May 30, 2020

Karena kebaikan tak selalu berasal dari orang baik atau orang yang kamu suka
Semua kembali dalam bagaimana mata, hati, dan nalarmu mencintai satu sama lain untuk berkata

Wednesday, May 27, 2020

Seperti sinar yang percaya pada gelap
Butuh waktu untuk bintang berteman dengan malam

Menulis adalah pelarian dari sebuah rasa yang didapat,
Pelampiasan dari amarah yang takan habis jika diingat

Berat memang.
Tapi niatkan sibuk ini untuk saling menjaga dan membahagiakan

Tuesday, May 26, 2020

Dia Manusia

Dia manusia,
Diciptakan tidak untuk menyudutkan orang lain
Memaafkan dan meminta maaf sudah tugasnya

Masih dengan Cintanya Ali dan Fatimah

Cinta yang bertahan dalam diam
Diamnya saling menjaga
Jaganya dengan mendoakan
Doanya dikabulkan Allah

Wednesday, May 20, 2020

Dapat mengatakannya pada mereka bukan berarti aku mampu berkata pada diriku sendiri
Aku menguatkan mereka bukan berarti aku sekuat itu

Monday, May 18, 2020

Harap Pelepas Angan

Untukmu yang bernama harap,
Tolong menjauh segera; jika hadirmu hanya untuk melepas angan

Wednesday, May 13, 2020

Maaf jika diantara ke-tidak-jelasanku membuatmu menyita waktu.
Maaf aku egois.
Selebihnya,
Maaf telah sok tau,
Maaf sempat mengatur,
Maaf pernah salah.

Sepuluh Penyebab Tidak Dikabulkannya Doa

Suatu ketika Ibrahim bin Adham lewat di pasar Bashrah maka berkumpul lah di sekitar beliau banyak orang.

Lalu mereka berkata: “Wahai Abu Ishak, kenapa kami berdoa tetapi tidak dikabulkan?”

Beliau menjawab: “Karena hati kalian telah mati disebabkan sepuluh perkara”

“Apa itu?” Kata mereka

Beliau menjawab:

Pertama: kalian tidak memenuhi hak Allah padahal sudah mengenal-Nya.

Kedua: kalian mengklaim cinta kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kemudian meninggalkan sunahnya.

Ketiga: kalian membaca Al-Qur'an tetapi tidak mengamalkannya.

Keempat: kalian makan nikmat Allah tetapi tidak mensyukurinya.

Kelima: kalian bilang sesungguhnya setan adalah musuh lalu akur dengannya.

Keenam: kalian bilang surga itu benar adanya tetapi tidak beramal untuk mengejarnya.

Ketujuh: kalian bilang neraka itu benar adanya tetapi tidak lari darinya.

Kedelapan: kalian bilang kematian itu benar adanya tetapi tidak mempersiapkan diri untuknya.

Kesembilan: kalian terbangun kemudian menyibukkan diri dengan aib orang lain dan melupakan aib sendiri.

Kesepuluh: kalian kuburkan jenazah-jenazah tetapi tidak mengambil pelajaran darinya.

Source: Kitab Jawahir Al lu'luiyah

Perasaanku lemah,
Kata lah yang membuatnya kuat

Sunday, May 10, 2020

فبأي آلاء ربكما تكذبان

Dulu, gue berpikir kewajiban gue sebagai orang islam cuma sholat, terus ngaji. Thats it. Ternyata masih banyak lagi yang lebih dalam dari itu

Semakin kesini, semakin tau, semakin ngga ada apa-apanya, semakin fakir dan menyadari bahwa selama ini gue sombong; ngga mau mengenal islam lebih dalam

Pantas selalu merasa kufur, karena gue abai sama kenikmatan lain yang harusnya gue tau tapi malah acuh, ngga mau tau dan pura-pura ngga tau

Iya, dan gue cuma islam, belum muslim

Saturday, May 9, 2020

Puisi Indah di Bulan Mei

Kamu,
Aku sungguh
Tak mau dikalahkan
Ya, aku kalut dalam semu

Kamu,
Mungkin sungguh
Dengan abai-mu
Hingga ia menjemu

Ada yang mengganggu
Dan ini selalu
Seperti gulita yang selalu menemani gelap, aku terlelap
Seperti panas yang selalu menemani bara,
Terkadang aku marah
Seperti dingin yang selalu menemani beku,
Aku hanya bisa diam membisu

Saat ku-lelah berlari, waktu pun ikut berlari,
Ternyata memang ini yang harus dihadapi, menahan diri untuk mengulur waktu
Tapi kini ku tak lagi berlari, karena kusadar ini jalan-Nya yang harus kunikmati tiap langkah

Aku yang berpijak; padahal belum sampai, merintih karena sakitnya berdiri pada satu tumpuan
Sepi yang tenggelam di dada, menjadi bukti aku sungguh dan kau abai

Setiap kumerengkuh tangis, aku berdoa untuk hadirkan dia yang dapat menyeka setiap tetes air mata, tapi..
Ah hiraukan..

Terimakasih telah menemani dan mendengar

Thursday, May 7, 2020

Yaa Rabb
Aku tak sanggup bersaing dengan orang sholeh/sholehah
Izinkan aku memposisikan diri dengan pendosa yang bertaubat

Sunday, May 3, 2020

Tamu yang Lebih Dulu

Mengapa banyak yang berdatangan?
Karena mereka tak tau ada orang lain yang lebih dulu bertamu.

Baban's Words Part 2

FGVV?ds000,,,,,,,,,,,,,,M9320W-NHJ