MAAF.

Sepintas hadir dipikiran yang tak pernah mensyukuri hidup selama ini.
Selalu memikirkan dunia, padahal semua hal tentang dunia sudah terjamin; tapi akhirat yang belum pasti? Ah, aku selalu abai.

Tak pernah menghargai waktu sebaik-baiknya.
Selalu salah menggunakan apa yang sudah Tuhan beri.
Kikir untuk memberi, tapi boros untuk membeli.
Selalu gagal menjadi orang baik.
Mengecewakan oranglain, bahkan menyakiti.

Meminta selalu setiap doa?
Aku malu. Maluuu.
Selalu melanggar larangan-Nya, tak menuruti perintah-Nya. Tapi Tuhan selalu mengabulkan.

Menatap langit pun rasanya tak sanggup; karena malu ini jauh lebih luas.
Menyesal pun sepertinya sudah terlambat, tak cukup untuk menebus semua kesalahan selama ini.

                                    MAAF.