Berulang kali ku-urungkan niat menulis tulisan singkat untukmu. Rasanya aku tak punya hak lebih untuk itu. Terlalu lancang jika aku tetap membiarkan egoku ini berjalan.
Namun, hatiku berkata lain.
Kau harus tau ini, kau harus membaca apa yang hatiku tulis, kau harus mendengar apa yang hatiku katakan.
Namun, lagi-lagi semua buyar oleh logika yang bicara tentang "siapa aku untukmu?"
Iya, ternyata logika benar. Apa yang akan kulakukan adalah selanjutnya dari "kita ini siapa?"
Jadi tak pantas rasanya jika aku melewati itu.
Aah, bukan lagi retak. Hancur.
No comments:
Post a Comment