Saat tawa tak lagi bersuara.
Tapi rasa ingin sekali melepaskannya.
Aku berkelahi dengannya.
"Kenapa kau tak mengerti aku?
Kenapa kau tak merasakan kesedihanku?
Kenapa kau tak membiarkanku diam?
Kenapa kau.. ?
Kenapa kau.. ?"
"Aku jauh lebih mengerti.
Aku merasakan sangat kesedihanmu,
maka dari itu aku ingin melepaskan tawamu,
mendorongmu agar tidak selalu dalam ruang kesedihan ini.
Aku tak mau mengikuti kebodohanmu jika aku membiarkanmu diam.
Aku tak mau melihatmu sedih,
Karena aku bisa merasakan yang lebih dari apa yang kau rasakan.
Hanya aku yang bisa membuatmu melupakan sedihmu.
Jadi biarkan aku melakukannya."
Dan rasa membuatku termenung panjang hingga meneteskan kesedihan ini sampai habis.
-Kisah Theyia
No comments:
Post a Comment