Tolong jangan buat aku berpikir bahwa kau hanya mampir
Tak apa singgah, jika memang niatmu menetap

Tak perlu memaksanya
Karena yang tulus akan hadir tanpa dipinta
Tetaplah berjalan
Tak perlu berhenti, jika ia memang ingin menemani

Bukan tak ingin
Hati adalah perihal yang sangat rumit dan panjang untuk dituntaskan

Jangan terburu-buru
Terkadang emosi bisa menghancurkan keputusanmu sendiri

Kesalahan bukan ada pada waktu
Tapi saat ada kesempatan yang disia-siakan

Beri aku izin mencintaimu dengan seinginku
Agar tak lagi kurasakan cemburu yang tersembunyi

Tolong,
Jangan beri aku jarak dan waktu untuk terbiasa tanpa kamu
Aku tak ingin nantinya akan merasa nyaman dengan itu

Sebebas apapun seseorang pergi
Kalau ia menaruh hatinya di rumah
Ia tak akan lupa pulang

Mencari seseorang yang peduli dengan keluh kesahku itu tak mudah
Menyimpan semua cerita setelah ia pergi,
Itu jauh lebih mudah

Ia menghilang.
Aku yang memintanya pergi untuk tak kembali
Hanya karena sebuah rasa yang tak bisa kukendalikan

Aku bercerita bukan untuk mengeluh,
Tapi karena aku mempercayainya.
Sungguh, dia peduli
Bukan sekedar ingin tau.

Tak harus ada yang diturunkan.
Karena tidak ada perempuan 'tinggi' selama laki-laki mampu mencapainya

Menyendiri itu perlu
Terkadang kita harus memahami bahwa kenapa tak selalu harus karena
Sulit memang mengendalikan hati yang tak sejalan dengan logika

Kau yang telah membuat sayapku patah berkali kali
Kau yang telah menjatuhkan air mataku berkali kali
Namun berkali kali juga aku yakin,
Kau yang nantinya akan menemaniku terbang

Mereka menganggapku bodoh setelah tau aku memilihmu
Tak apa,
Tak perlu menjelaskan pada mereka bahwa yang berubah bisa terjadi tiap detiknya

Mencintaimu,
Aku sangat butuh waktu untuk mengenal siapa yang menginginkan aku

Cinta itu mudah dibagikan keluar meski ada di dalam kata setia
Masalahnya perihal kamu,
Tertarik atau tidak

Tuhan Maha Pembolak Balik Hati
Aku yang sebelumnya ingin pergi karena lelah
Tapi sekarang diharuskan bertahan
Lucu bukan?

Dia yang sebelumnya peduli
Kini hanya cukup tahu,
Bahkan tak lagi mau tahu

Butuh waktu lama untukku memutuskan pergi
Terkadang dalam perjalanan aku masih gaduh memikirkan semua yang pernah terjadi
Sampai akhirnya langkah ini berjalan melawan arah,
Yaa, aku kembali

Andai saja pada waktu mencintaimu butuh cahaya
Maka lilinku takan pernah padam

Hilangku tak akan kau cari
Pergiku tak akan kau peduli,
Apalagi untuk kau harap kembali

Aku tak mengaku diriku sabar
Yang aku tau bahwa aku tak bisa untuk mudah mengganti doa yang sama selama ini

Bukan aku yang pergi
Kau yang tak mempertahanku

Aku tau rumahku berantakan
Aku tak pernah mengeluh untuk membenahi
Itu memang tugasku dan aku terima
Tapi jika kamu menghancurkannya
Aku harus menetap dimana?

Aku takan pernah pergi
Karena untukku, kamu adalah rumah
Aku takan pernah meninggalkan,
Meski kau berantakan
Aku hanya membiarkanmu merapikan semua,
Tanpa harus aku larang untuk tidak berantakan

Mengendap tanpa riuh
Berjalan tanpa detak ayunan langkah
Aku ingin dengan cara itu.
Yaa,
Jika caramu adalah diam, tetap lakukanlah
Mengapa tak selalu butuh karena
Dan mencintai adalah pembuktian
Bukan bagian dari alasan

Rasanya tak perlu ku menggebu gebu
Menunjukkannya padamu agar kau tahu
Memamerkan apa yang ku rasa pada sembarang orang
Maaf, jika caraku tak kau ingin

Memeluk segala yang kuharap
Menggenggam apa yang selama ini ku doakan
Ku harap nama itu yang menjadi kepingan bahagiaku

Mengendap tanpa riuh
Berjalan tanpa detak ayunan langkah
Sesunyi itu ku ingin kau tahu?
Rasanya tak mungkin

Aku merindukan kebersamaan kita yang entah akan terjadi atau tidak
Mencoba melepas harap,
Sayangnya aku tak bisa

Namamu setia dalam doaku
Aku tak berharap banyak
Namun, aku ingin Tuhan kita menyetujui

Berhenti Tanpa Ia Berkata Jangan

Aku mencintainya karena dia telah mencintaiku dengan sikapnya yang tak pernah melarang dan berkata jangan,
Dan aku memilih berhenti karena dia mencintaiku dengan cara itu