Haha,
Tak perlu kau sembunyikan itu padaku.
Aku tau itu.
Aku tau semua.
Aku hanya diam dan tetap berusaha membuatmu terlihat nyaman saja.
-Kisah Theyia
Haha,
Tak perlu kau sembunyikan itu padaku.
Aku tau itu.
Aku tau semua.
Aku hanya diam dan tetap berusaha membuatmu terlihat nyaman saja.
-Kisah Theyia
Angin hanya mempedulikan pohon yang tinggi dan besar.
Ia tak akan pernah bisa melihat rumput liar yang lemah terinjak ini.
-Kisah Theyia
Penyesalan yang selalu membuatku sakit bila ku ingat adalah,
Saat aku melakukan kesalahan pada mereka dan membuatnya kecewa.
-Kisah Theyia
Hey,
Kau.
Iya,
Kau.
Yang tak pernah menunjukkan siapa dirimu.
Sekarang aku tau siapa dirimu.
-Kisah Theyia
Keindahan punya garisnya sendiri.
Aku tak bisa menimpa garis yang sudah terlukis.
Masih terlalu banyak ruang untuk melukis garis itu.
Aku akan melukisnya,
Meski garisku tak sama indah,
Tapi aku akan mengindahkan lukisan itu dengan garis yang berbeda.
-Kisah Theyia
Apa jadinya seseorang yang tak percaya dengan cinta?
Orang itu akan terbunuh mati oleh rasanya sendiri.
Dan aku telah mati.
-Kisah Theyia
Jika sebagian orang mengibaratkan cinta adalah membaca.
Aku rela untuk menjadi barisan pena di setumpuk lembaran kertas.
Dibalik jutaan keindahannya.
Ada duri yang selalu melindunginya.
Tak ada yang bahaya.
Kecuali kau datang untuk membahayakannya,
Dan kau yang akan tersakiti.
-Kisah Theyia
Saat itu,
Hanya malam yang dapat mempertemukan kita.
Sunyinya terhempas karena tawa yang kita cipta saat itu.
Sekarang,
Semua enyah begitu saja.
Bahkan malam pun tak merindunya.
-Kisah Theyia
Katamu,
Seutas tali itu bisa menolongku.
Menyelamatkanku dari jatuhnya aku.
Ah,
Tapi itu hanya katamu,
Yang tak pernah kau lakukan.
-Kisah Theyia
Kau tak perlu menunggu.
Karena aku tak akan pergi,
Kecuali kau memintaku untuk pergi.
-Kisah Theyia
Memang tak semua badut bisa membuatku tertawa.
Tapi setidaknya ia telah berusaha menembus kesedihannya sendiri demi melihat tawaku.
-Kisah Theyia
Kupu-kupu itu terbang jauh.
Aku sedikit khawatir,
Meski ia bilang akan pulang.
-Kisah Theyia
Menulis yang bukan hanya sekedar menulis.
Beruntungnya ia yang diberi tulisan indah,
Yang tertulis dari tinta-tinta yang ada di jari jemarimu.
Menurutku,
Puisi bukan hanya sekedar barisan kata yang bisa membuat terpana para pembaca.
Jauh dari itu,
Puisi adalah lukisan yang tersembunyi dari perasaan hati seseorang.
Puisi adalah rangkaian kata spesial yang bisa tertulis hanya karena alasan 'Spesial'.
Menulis dari yang spesial.
Tertulis dari yang spesial.
Menulis untuk yang spesial.
Dan pembaca yang hanya berharap sama,
Menjadi yang spesial.
Aku tak mencarimu,
Bukan karena aku tak butuh dirimu.
Tapi karena aku sadar,
Sebenarnya kau tak butuh aku.
-Kisah Theyia
Kau tak pernah menyakiti aku.
Tapi harapanku lah yang menjadi penyebab ini semua.
-Kisah Theyia
Ini hanya soal waktu.
Pada dasarnya kita ini hanya butuh waktu.
Waktu untuk merubah dan memperbaiki diri.
Dan aku menunggu waktu itu.
-Kisah Theyia
Sampai kapan aku harus berpura-pura terlihat sibuk.
Sementara kesibukkanku hanya ada di atas angan.
-Kisah Theyia
Seseorang bisa saja memilih banyak bicara,
Tentang apa yang ia ketahui.
Tapi aku lebih memilih diam,
Seolah tidak tau apa-apa.
-Kisah Theyia
Merubah itu semua butuh banyak waktu,
Butuh banyak proses.
Andai aku tau,
Kapan perubahan itu dimulai.
-Kisah Theyia
Meskipun aku memilikinya,
Aku tak akan menunjukkannya padamu,
Atau siapapun.
Itu tugasmu untuk mencari.
-Kisah Theyia
Meski hitam tak selalu berwarna.
Ia tetaplah warna.
Jangan samakan ia dengan yang lain,
Karena ia memiliki keistimewaannya sendiri.
-Kisah Theyia
Saat aku berada dalam keramaian,
Aku merasa berada dalam kesepian.
Saat aku berada dalam kesepian.
Aku tetap berada disini.
Ahh,
Sudahlah,
Aku tak pandai membohongi perasaanku.
-Kisah Theyia
Bila dewa-dewi cinta ada di pihakku.
Ku kan memohon untuk membuatmu mencintaiku.
Namun,
Ku tak ingin menyakitimu dengan memaksamu mencintaiku.
-Kisah Theyia
Sekeras apapun batu itu.
Ia dapat terkalahkan,
Meski hanya dengan tetesan air,
Yang menetes tanpa lelah.
-Kisah Theyia
Aku memanggilnya dengan harapan ia dapat membaca semua,
Hanya itu yang bisa ku lakukan.
-Kisah Theyia
Apa mungkin aku bisa kembali ke tempat itu.
Tinggal disana selamanya?
Mungkin saja.
Tapi jika pintu itu terbuka karena ia tau yang datang itu aku.
Bukan terbuka karena hal lain.
-Kisah Theyia
Aku tak pernah berani mengetuk pintu itu lebih dulu.
Bahkan untuk berjalan ke arahnya pun aku takut.
Tapi bagaimana bisa aku tinggal disana selamanya?
Ahh entahlah.
-Kisah Theyia
Aku sedikit tak percaya diri untuk menemuimu.
Aku takut jika di perjalanan ku kesana akan ada yang menghalangiku,
Dan pada akhirnya aku balik kanan.
Aku takut akan itu.
Rasa takut itu lebih besar dari keinginanku untuk berjalan kesana,
Kau tau?
-Kisah Theyia
Kita berjalan pelan.
Masing-masing saling memberatkan langkah untuk maju ke depan.
Padahal kita saling tau,
Saling memiliki keinginan yang satu.
Ingin bersama disana.
-Kisah Theyia
Tak ada yang dapat menjamin kehidupan.
Semua bisa saja berubah tiap detiknya.
Lalu,
Apa kita akan bertahan dalam detik itu?
-Kisah Theyia
Sang daun tetap bertahan meski dihempas oleh terpaan angin.
Ia masih berjuang keras untuk tetap berada disana,
Meski sebenarnya ia tau akan gugur.
Yang ia tidak tau,
Hanya bagaimana cara berhenti melupakan angan dan harapannya.
-Kisah Theyia
Kau selalu disana.
Pergimu masih meninggalkan bayang.
Harummu masih tercium pekat.
Dan masa lalumu,
Masih merindukanmu.
-Kisah Theyia
Aku selalu membawa dan memberinya padamu.
Aku tak berharap balik.
Hanya saja,
Ingin kau tau maksudku.
Tapi ini lucu,
Kau malah membalikannya pada yang lain.
-Kisah Theyia
Kau tak sempurna.
Tapi kau penuh warna.
Sudikah kau,
Untuk menjadi penyebab dari segala kebahagiaanku?
-Kisah Theyia
Aku tidak mengharapkan sebuah timbangan yang terisi sama rata,
Tidak.
Ini hanya tak sebanding.
-Kisah Theyia
Terlalu keras.
Hingga sakit mendengarnya.
Itu cinta?
Bukan,
Cinta tak seperti itu.
Ia lembut.
Sakit yang teramat.
Itu menyakitiku.
Tapi dengan sakit yang ia bawa,
Ternyata ia juga membawa cinta untukku,
Mendatangkan yang baru,
Melengkapi yang telah hilang.
-Kisah Theyia
Kau hebat.
Ajari aku menjadi sepertimu,
Yang selalu bertahan saat ribuan serangan datang menyerang.
-Kisah Theyia
Ini hanyalah sisa dari noda-noda rindu lain yang telah hilang.
Ia bercak terakhir yang tertinggal,
Karena rindu yang amat sangat beratnya,
Hingga sulit untuk terhapus.
-Kisah Theyia
Sesak.
Rasanya tidak bisa merasakan ada udara disini.
Aku terengah-engah mencarinya.
Begitu cepat,
Sangat cepat nafas ini berhembus.
Sampai aku terlupa akan perihnya luka yang kau tinggal.
-Kisah Theyia
"Beep".
Bunyi ponselku.
Ku pikir itu notif darimu.
Ternyata itu bunyi pengingat,
Bahwa aku harus paham siapa aku untukmu.
-Kisah Theyia
Jika kau ingin pergi,
Silakan.
Aku takan pernah bisa menahan siapapun yang tidak sanggup bertahan.
-Kisah Theyia
Sunyi.
Senyap.
Tenang.
Hanya itu yang kurasakan saat ini.
Malam membawa gelapnya padaku.
Tanpa memberi bintang satu pun.
Seharusnya ia mengerti bahwa aku butuh sinarnya saat ini.
-Kisah Theyia
Rasanya ingin sekali menceritakan tentang semuanya.
Apa yang aku lakukan dulu-kemarin-sekarang-esok-lusa-nanti.
Tapi mungkin tidak saat ini.
Aku percaya waktunya akan datang disaat yang tepat.
Saat kamu telah percaya dan peduli dengan cerita-ceritaku.
Bukan hanya ingin tau.
-Kisah Theyia
Kau bahagia sekarang?
Iya.
Aku tau.
Tenang saja.
Aku tak akan mengusikmu atau bahkan mengganggumu.
-Kisah Theyia
Jangan larut dalam sesuatu yang membuatmu kecewa.
Mengingat dan menyesalinya boleh,
Hanya saja harus kau ingat bahwa di luar sana masih banyak yang ingin membuatmu tertawa.
Temui mereka.
-Kisah Theyia
Jangan datang jika hanya untuk menyakiti.
Jangan datang jika hanya untuk melukai.
Bahagia sesaat.
Aku tak butuh semua itu.
Aku bukan yang kau pikir.
Dan kau pun bukan yang ku pikir.
Kita memang bukan satu,
Jadi untuk apa terus berjalan.
-Kisah Theyia
Jika ia memang menginginkanmu,
Ia takan membiarkanmu pergi dari hidupnya.
Dengan rasa yang ada di hatinya,
Ia pasti mempertahankanmu lebih dari sekedar menahan.
-Kisah Theyia
Kepergian itu bukan selalu karena alasan bosan,
Mungkin saja karena lelah.
Lelah karena harus berlari tanpa ada teman dan tempat yang dituju.
-Kisah Theyia
Hapus keringatmu dan pergilah.
Karena jika memang dia milikmu,
Kau akan bersamanya meski tidak saat ini juga.
-Kisah Theyia
Aku rindu.
Kau merasakan ini tidak.
Kenapa aku iya?
Padahal kamu tidak.
-Kisah Theyia
Dulu kita saling mengunjungi.
Namun,
Setelah aku tau ada yang datang padamu.
Aku tak akan berlari cepat hingga aku sampai lebih dulu.
Aku pergi,
Maaf.
-Kisah Theyia
Aku tak ingin mengganggu kebahagianmu.
Jika sudah ada yang membuatmu bahagia,
Artinya tugasku telah selesai.
Aku pergi.
Janji yaa harus tetap bahagia.
-Kisah Theyia
Kepergianku bukan bermaksud meninggalkanmu.
Kepergianku bukan bermaksud membencimu.
Kepergianku bukan bermaksud melupakanmu.
Tapi kepergianku bermaksud membuatku sadar akan harus melepaskan yang bukan takdirku.
-Kisah Theyia
Kau membuat hati ini patah hingga aku menangis.
Lalu,
Jika ada yang memperbaikinya,
Apa kau juga akan menangis?
-Kisah Theyia
Aku berhenti mencintaimu.
Tapi kau harus tau.
Perasaan ini masih sama.
Ditujukan pada orang yang juga sama.
-Kisah Theyia
Aku pergi.
Tapi akan ku biarkan rasa ini berada disini.
Aku tak ingin mengusirnya karena aku takut akan kehilangan.
Aku pun tak ingin membunuhnya karena aku takut akan tersiksa.
Akan kubiarkan rasa ini hilang dengan sendirinya hingga aku terlupa.
-Kisah Theyia
Jangan pernah meneteskan air mata untuk orang yang tidak pernah bisa menganggap ada hatimu.
Itu hal bodoh.
-Kisah Theyia
Kau tau.
Kenapa aku selalu diam saat kau menyakitiku.
Karena aku tau rasa sakit itu.
Dan aku hanya tidak ingin kau merasakannya.
-Kisah Theyia
Harum bunga ini masih seperti dulu,
Percayalah.
Aku yang mempertahankan keharumannya berharap kau dapat menjaganya.
-Kisah Theyia
Datang,
Lalu pergi.
Datang,
Lalu pergi.
Aku sudah tutup pintu ini rapat-rapat,
Tapi kau selalu mendobraknya hingga hancur.
Kau tau,
Aku yang selalu perbaiki semuanya sendiri.
-Kisah Theyia
FGVV?ds000,,,,,,,,,,,,,,M9320W-NHJ