KEGIATAN STUDY TOUR
YOGYAKARTA, SOLO, DAN BANDUNG
LAPORAN
Diajukan
untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2013/2014
Oleh
Wilda
Dian Sari
9963570359
Kelas XII Program IPA
PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR DINAS
PENDIDIKAN
SMA
NEGERI 1 CISEENG
Jalan Cibeteung Muara RT 02/06 Desa
Putatnutug Kecamatan Ciseeng Kabupaten Bogor, 16330 (0251) 8543211 e-mail :
smanciseengkabupatenbogor@yahoo.co.id
2013
MOTTO
o
Jangan pernah engkau melepaskan sifat Rendah
Hati mu itu, karena apa yang engkau miliki bukan milik mu, itu hanyalah sebuah titipan
dari-Nya.
o
Engkau tidak pernah memiliki sesuatu,
engkau hanya memeganggnya sebentar. Saat engkau tak dapat melepaskannya, engkau
akan terbelenggu olehnya. Lepaskanlah, maka semua itu akan menjadi milikmu
selama-lamanya.
o
Tuhan mengambil sesuatu yang berharga dari
hidupmu, karena Tuhan ingin menggantikannya dengan yang lebih baik lagi dari apa
yang kamu miliki sekarang.
o
Jangan kau celakai dirimu dengan sesuatu
yang tidak penting dalam kehidupanmu. Hindari masalah
dan jangan buat masalah, karena hidup saja sudah menjadi masalah, jika menjalaninya
dengan salah.
LEMBAR PENGESAHAN
Karya tulis ini di setujui dan disahkan untuk dipergunakan sebagai
syarat untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia pada:
hari,
tanggal :………………………………….
tempat :…………...……………………..
Guru Mata Pelajaran Guru
Pembimbing
Endang Nurbaiti, S.Pd Asep
Awaludin, S.Sos
NIP 196905152005012008 NIP 197305082008011005
Mengetahui,
Kepala SMA
Negeri 1 Ciseeng
Drs. Arif Setiawan, M.M.
NIP 196501311992031105
KARYA
TULIS INI KU PERSEMBAHKAN KEPADA:
Ayahanda
Dendus Idrus dan Ibunda tercinta Murwani yang selalu memberikan dukungan, kasih
sayang, do’a dan restunya. Nenekku tersayang yang selalu memberikan nasihat dan
motivasi disaat penulis sedang tidak bersemangat dan Kakanda terkasih Lusiana Anggraeni
juga Ananda Rian Maulana serta keluarga besarku yang telah memberikan dukungan dan
do’anya.
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmaanirrahiim
Alhamdulillah
segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat
Allah SWT yang telah melimpahkan segala kemudahan, rahmat dan karunia-Nya sehingga
Karya Tulis ini dapat diselesaikan. Shalawat dan salam tak lupa pula penulis curahkan
kepada Baginda kita Nabi Muhammad SAW yang telah menjadi suri tauladan bagi seluruh
umat manusia.
Terselesaikannya
Karya Tulis ini tidak terlepas dari bantuan dari berbagai pihak baik secara langsung
maupun tidak langsung. Oleh karena itu, pada kesempatan yang berbahagia ini penulis
ingin mengucapkan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada:
1.
Drs. Arif Setiawan, M.M., Kepala SMA
Negeri 1 Ciseeng yang telah memberikan dukungan kepada penulis.
2.
Bapak Suwanto,
S.Pd., Wakil kepala SMA
Negeri 1 Ciseeng.
3.
Bapak Riswansyah,
S.Pd., Ketua panitia kegiatan Study Tour.
4.
Ibu Ety
Ali, S.Pd., Wali kelas XI IPA 1 yang telah memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis.
5.
Ibu Nurcitra,
S.Pd., Wali kelas XII IPA 1.
6.
Ibu Endang Nurbaeti, S.Pd., Guru mata pelajaran B.Indonesia yang telah memberikan pengarahan, bimbingan, motivasi serta nasihat selama penulisan Karya Tulis.
7.
Bapak Asep Awaludin S.Sos.,
Guru Pembimbing I yang telah memberikan
saran, pengarahan, bimbingan, nasihat dan motivasi yang berguna selama penulisan Karya Tulis.
8.
Bapak dan Ibu Guru SMA Negeri 1 Ciseeng yang telah sabar mendidik,
membimbing kami, dan memberikan inspirasi kepada penulis dalam pembuatan Karya Tulis ini.
9.
Kedua orang tua, kakak dan adik tercinta yang penulis banggakan, dengan kasih sayang mereka yang senantiasa memberikan dukungan baik materil dan inmateril serta do’a untuk penulis.
10. Sahabat
ku tersayang, alifah, syifa, alla, neng, rida, teh yani, rival yang telah setia
dan tak pernah bosan untuk memberi semangat kepada penulis.
11.
Teman-teman seperjuangan di kelas XII IPA 1 yang
senantiasa saling memberikan motivasi baik dalam suka maupun duka bahkan disaat hati gundah gulanah.
12.
Teman-teman SMA Negeri 1 Ciseeng yang
tidak dapat penulis tuliskan satu persatu, yang saling memberikan support dan menjadi motivasi untuk penulis agar dapat menyelesaikan Karya Tulis ini.
13.
Semua pihak
yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu
yang telah membantu dalam penyusunan Karya Tulis ini.
Adapun tujuan penyusunan laporan ini adalah sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata pelajaran bahasa Indonesia pada Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2013/2014.
Do’a penulis semoga segala bantuan
yang telah diberikan kepada penulis dibalas oleh
Allah SWT, Amin.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Tulis ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari segi materi maupun dari segi penyajian. Namun penulis juga berharap semoga Karya Tulis ini dapat bermanfaat bagi pembacanya.
Atas segala bentuk dukungan, penulis mengucapkan terimakasih.
Ciseeng, Agustus 2013
Penulis
DAFTAR
ISI
Halaman
MOTTO............................................................................................................
i
LEMBAR
PENGESAHAN..............................................................................
ii
PERSEMBAHAN.............................................................................................
iii
KATA
PENGANTAR......................................................................................
iv
DAFTAR
ISI.....................................................................................................
vi
DAFTAR
LAMPIRAN.....................................................................................
vii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... viii
BAB
I: PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang...........................................................................................
1
1.2
Tujuan........................................................................................................
1
1.2.1 Tujuan Penulisan...............................................................................
1
1.2.2
Tujuan Kunjungan.............................................................................
2
1.3
Sistematika Penulisan................................................................................
2
BAB II: LAPORAN
HASIL KUNJUNGAN
2.1 Candi
Borobudur........................................................................................
4
2.2 Keraton Yogya...........................................................................................
7
2.3
Taman Pintar..............................................................................................
12
2.4
Candi Prambanan.......................................................................................
17
2.5
Malioboro...................................................................................................
19
2.6
Keraton Solo..............................................................................................
22
2.7
Pasar Kliwon..............................................................................................
24
2.8
Tawangmangu /Grojogan Sewu.................................................................
25
2.9
Sentra Sepatu Kulit Cibaduyut
Bandung...................................................
26
BAB III: KESIMPULAN
DAN SARAN
3.1
Kesimpulan................................................................................................
28
3.2
Saran...........................................................................................................
28
DAFTAR
PUSTAKA.......................................................................................
30
LAMPIRAN 1 SOAL-SOAL LEMBAR KEGATAN SISWA ........................ 32
LAMPIRAN 2 JAWABAN SOAL-SOAL LEMBAR KEGIATAN SISWA ... 35
DOKUMENTASI ............................................................................................ 43
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran1: Soal-Soal Lembar Kegiatan Siswa..............................................
32
Lampiran2: Jawaban Soal-Soal Lembar Kegiatan Siswa...............................
35
Lampiran3: Dokumentasi................................................................................
44
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia merupakan makhluk sosial. Dalam
kehidupannya manusia perlu berinteraksi dengan lingkungan serta makhluk hidup
lainnya. Oleh karena itu, pengetahuan mengenai lingkungan memang sangat
diperlukan guna menjalani kehidupan. Salah satu pengetahuan tersebut adalah
dapat mengetahui sejarah dan kebudayaan yang berada di wilayah tempat hidupnya.
Ini merupakan sikap yang harus dimiliki setiap orang, yaitu nasionalisme.
Atas dasar itulah, penulis melaksanakan
kegiatan Study Tour, yang di dalamnya banyak hal mengenai sejarah dan
kebudayaan Indonesia, sebagai bentuk apresiasi para pelajar terhadap Tanah Air
Indonesia.
Oleh sebab itu, dalam hal ini penulis
perlu menyusun suatu laporan sebagai bentuk pertanggung jawaban atas kegiatan
Study Tour yang telah dilaksanakan.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Penulisan
Sesuai
dengan uraian terdahulu, laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas
mata pelajaran bahasa Indonesia pada Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2013/2014.
Selain
tujuan diatas, adapun tujuan penyusunan lainnya sebagai berikut:
1
Melaporkan hasil dari kegiatan Study
Tour yang telah dilaksanakan.
2
Mempelajari tentang penulisan laporan
kegiatan.
3
Menambah wawasan dan pengalaman terhadap
sejarah dan kebudayaan Indonesia.
4
Meningkatkan motivasi dalam menggali
ilmu.
1.2.2 Tujuan Kunjungan
Adapun tujuan dari kunjungan ini adalah:
1.
Menambah wawasan dan pengalaman terhadap
sejarah dan kebudayaan Indonesia.
2. Meningkatkan
motivasi dalam menggali ilmu.
3. Menambah
pengetahuan tentang ragam budaya Indonesia.
1.3 Sistematika Penulisan
Agar
sistematis, laporan ini disusun dengan sistematika sebagai berikut:
BAB I: PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan
Penulisan
1.2.2 Tujuan
Kunjungan
1.3 Sistematika
Penulisan
BAB
II: LAPORAN HASIL KUNJUNGAN
2.1 Candi Borobudur
2.2 Keraton Yogya
2.3 Taman Pintar
2.4 Candi Prambanan
2.5 Malioboro
2.6 Keraton Solo
2.7 Pasar Kliwon
2.8
Tawangmangu/Grojogan Sewu
2.9 Sentra Sepatu Kulit
Cibaduyut Bandung
BAB
III: KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
BAB
IV: PENUTUP
Daftar Pustaka
Lampiran 1 Soal-Soal
Lembar Kegiatan Siswa
Lampiran 2 jawaban
Soal-Soal Lembar Kegiatan Siswa
Dokumentasi
BAB II
LAPORAN HASIL KUNJUNGAN
2.1
Candi Borobudur
Asal
mula nama Borobudur tidak jelas,[1]
meskipun memang nama asli dari kebanyakan candi di Indonesia tidak diketahui.
Nama Borobudur pertama kali di
tulis dalam buku “Sejarah Pulau Jawa” karya
Sir Thomas Raffles. Satu-satunya Gambar 1 naskah
Jawa Kuno yang member petunjuk mengenai adanya bangunan suci Budha yang mugkin
merujuk kepada Borobudur adalah Nagarakertagema yang di tulis oleh Mpu Prapanca
pada 1365.
Penjelasan
lain ialah bahwa nama ini berasal dari dua kata ‘Bara’ dan ‘Beduhur’. Kata Bara
konon berasal dari kata Vihara, sedangkan ada pula penjelasan lain dimana Bara
berasal dari bahasa Sansekerta yang artinya kompleks candi atau biara dan
beduhur artinya ialah ‘tinggi’ atau mengingatkan dalam bahasa Bali yang berarti
‘di atas’. Jadi maksudnya ialah sebuah Biara atau Asrama yang berada di tanah
tinggi.
Bangunan
raksasa itu baru dapat diselesaikan pada masa putrinya, Ratu Pramudawardhani. Pembangunan
Borobudur diperkirakan memakan waktu setangah abad dalam Prasasti Karangtengah.
Secara
filosofis arti atau makna Candi Borobudur adalah merupakan lambang dari alam
semesta atau dunia cosmos. Menurut ajaran Budha, alam semesta dibagi menjadi
tiga unsur atau dhatu dalam bahasa Sansekerta:
Ketiga susunan
itu meliputi:
1.
Unsur nafsu, hasrat atau Kamadhatu
2.
Unsur wujud, rupa, bentuk atau Ruphadatu[2]
3.
Unsur tak berwujud, tanpa rupa, tak
berbentuk, atau Arupadhatu
Monumen ini merupakan model alam semesta
dan di bangun sebagai tempat suci untuk memuliakan Budha sekaligus berfungsi sebagai
tempat ziarah untuk menuntun umat manusia beralih dari alam nafsu duniawi
menuju pencerahan dan kebijaksanaan sesuai ajaran Budha. Tiga tingkatan ranah
dalam kosmologi Budha. Borobudur kini masih di gunakan sebagai tempat ziarah
keagamaan, tiap tahun umat Budha yang datang dari seluruh Indonesia dan
Mancanegara berkumpul di Borobudur untuk memperingati Trisuci Waisak. Dalam
dunia pariwisata, Borobudur adalah objek wisata tunggal di Indonesia yang
paling banyak di kunjungi wisatawan.
Candi Borobudur merupakan salah satu dari
tujuh keajaiban dunia yang sampai saat ini menjadi pusat perhatian masyarakat
dunia baik dari segi kepariwisataan, arkeologi, dan pengetahuan.
Candi Borobudur didirikan diatas sebuah
bukit pada ketinggian 265,40 M diatas permukaan laut atau berada ± 15 m di atas
daratan di sekitarnya. Lokasi Candi adalah kurang lebih 100 km di sebelah barat
daya Semarang, 86 km di sebelah barat Surakarta, dan 40 km di sebelah barat
laut Yogyakarta. Lebih lanjut Dumarcay merinci bahwa Candi Borobudur dibangun
dalam 5 tahap dengan perkiraan sebagai berikut:
·
Tahap I ± th 775
·
Tahap II ± th 790 (bersamaan dengan,
Kalasan II, Lumbung I, Sojiwan I)
·
Tahap III ± th 810 (bersamaan dengan
Kalasan III, Sewa III, Lumbung III, dan Sojiwan II)
·
Tahap IV ± th 835 (bersamaan dengan
Gedong Songo grup I, Sambi Sari, Badut I, Kuning, Banon, Sari, dan Plaosan)
Di
perkirakan Borobudur di bangun sekitar tahun 800 M,[3]
kurun waktu ini sesuai dengan kurun antara 760 dan 830 M, masa puncak kejayaan
wangsa Syailendra di Jawa Tengah,[4]
yang kala itu dipengaruhi kemaharajaan Sriwijaya. Pembangunan Borobudur
diperkirakan menghabiskan waktu 75-100 tahun lebih dan benar-benar dirampungkan
pada masa pemerintahan raja Samaratungga pada tahun 825.[5] [6]
Borobudur
di tinggalkan pada abad ke-14 seiring melemahnya pengaruh kerajaan Hindu dan
Budha di Jawa serta mulai masuknya pengaruh Islam.[7]
Pada tahun 1814 Sir Thomas Stamford
Raffles, menjabat sebagai Gubernur Jenderal Inggris atau Jawa. Sejak saat itu
Borobudur telah mengalami serangkaian upaya
penyelamatan dan pemugaran. Proyek pemugaran terbesar di gelar pada
kurun 1975 hingga 1982[8]
atas upaya Pemerintah Republik Indonesia dan UNESCO, kemudian situs bersejarah
ini masuk dalam daftar Situs Warisan Dunia.[9]
Bidang
relief seluruhnya ada 1.460 panel yang jika diukur memanjang mencapai 2.500 m.
Sedangkan jenis reliefnya ada 2 macam, yaitu :
·
Relief
cerita, yang menggambarkan cerita dari suatu teks dan naskah
·
Relief
hiasan, yang hanya merupakan hiasan pengisi bidang
Secara
runtutan, maka cerita pada relief candi secara singkat bermakna sebagai
berikut :
1.
Karmawibhangga
2.
Lalitawistara
3.
Jataka dan Awadana
4.
Gandawyudha
2.2 Keraton
Yogyakarta
Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat
atau Keraton Yogyakarta merupakan istana resmi Kesultanan
Ngayogyakarta Hadiningrat
yang kini berlokasi di Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa
Yogyakarta, Indonesia. Walaupun kesultanan tersebut
Gambar
2
Secara resmi telah menjadi bagian Republik Indonesia pada tahun 1950, kompleks bangunan keraton ini
masih berfungsi sebagai tempat tinggal sultan dan rumah tangga istananya yang
masih menjalankan tradisi kesultanan hingga saat ini. Keraton ini kini juga
merupakan salah satu objek wisata di Kota Yogyakarta. Sebagian kompleks keraton
merupakan museum yang menyimpan berbagai koleksi milik kesultanan, termasuk
berbagai pemberian dari raja-raja Eropa, replika pusaka keraton, dan gamelan. Dari segi bangunannya, keraton ini merupakan salah satu
contoh arsitektur istana Jawa yang terbaik, memiliki balairung-balairung mewah dan
lapangan serta paviliun yang luas.[10]
Keraton Yogyakarta mulai didirikan
oleh Sultan Hamengku
Buwono I beberapa
bulan pasca Perjanjian Giyanti di tahun 1755. Lokasi keraton ini konon adalah
bekas sebuah pesanggarahan[11]
yang bernama Garjitawati.
Pesanggrahan ini digunakan untuk istirahat iring-iringan jenazah raja-raja
Mataram (Kartasura dan Surakarta) yang akan dimakamkan di Imogiri. Versi lain menyebutkan lokasi keraton merupakan sebuah
mata air, Umbul Pacethokan,
yang ada di tengah hutan Beringan. Sebelum menempati Keraton Yogyakarta, Sultan
Hamengku Buwono I berdiam di Pesanggrahan
Ambar Ketawang yang sekarang termasuk wilayah Kecamatan Gamping
Kabupaten sleman.[12]
Sultan Yogyakarta memiliki tujuh
kompleks inti yaitu Siti Hinggil Ler (Balairung Utara), Kamandhungan Ler
(Kamandhungan Utara), Sri Manganti, Kedhaton, Kamagangan, Kamandhungan Kidul
(Kamandhungan Selatan), dan Siti Hinggil Kidul (Balairung Selatan).[13]
Selain itu Keraton Yogyakarta memiliki berbagai warisan budaya baik yang
berbentuk upacara maupun benda-benda kuno dan bersejarah. Di sisi lain, Keraton
Yogyakarta juga merupakan suatu lembaga adat lengkap dengan pemangku adatnya.
Oleh karenanya tidaklah mengherankan jika nilai-nilai filosofi begitu pula
mitologi menyelubungi Keraton Yogyakarta.
Dahulu
bagian utama istana, dari utara keselatan, dimulai dari Gapura Gladhag di utara
sampai di Plengkung[14]
Nirboyo di selatan. Bagian-bagian utama keraton Yogyakarta dari utara ke
selatan adalah: Gapura Gladag-Pangurakan; Kompleks Alun-alun Ler (Lapangan
Utara) dan Mesjid Gedhe (Masjid Raya Kerajaan); Kompleks Pagelaran, Kompleks
Siti Hinggil Ler, Kompleks Kamandhungan Ler; Kompleks Sri Manganti; Kompleks
Kedhaton; Kompleks Kamagangan; Kompleks Kamandhungan Kidul; Kompleks Siti
Hinggil Kidul (sekarang disebut Sasana Hinggil); serta Alun-alun Kidul
(Lapangan Selatan) dan Plengkung Nirbaya yang biasa disebut Plengkung Gadhing.[15]
[16]
Bagian-bagian
sebelah utara Kedhaton dengan sebelah selatannya boleh dikatakan
simetris.Sebagian besar bagunan di utara Kompleks Kedhaton menghadap arah utara
dan di sebelah selatan Kompleks Kedhaton menghadap ke selatan. Di daerah
Kedhaton sendiri bangunan kebanyakan menghadap timur atau barat. Namun demikian
ada bangunan yang menghadap ke arah yang lain.
Selain
bagian-bagian utama yang berporos utara-selatan keraton juga memiliki bagian
yang lain. Bagian tersebut antara lain adalah Kompleks Pracimosono, Kompleks
Roto Wijayan, Kompleks Keraton Kilen, Kompleks Taman Sari, dan Kompleks Istana
Putra Mahkota (mula-mula Sawojajar kemudian di Dalem Mangkubumen). Di
sekeliling Keraton dan di dalamnya terdapat sistem pertahanan yang terdiri dari
tembok/dinding Cepuri dan Baluwerti. Di luar dinding tersebut ada beberapa
bangunan yang terkait dengan keraton antara lain Tugu Pal Putih, Gedhong
Krapyak, nDalem Kepatihan (Istana Perdana Menteri), dan Pasar Beringharjo.
Kompleks utama terdiri dari halaman yang ditutupi dengan
pasir dari pantai selatan, bangunan utama serta pendamping, dan kadang ditanami
pohon tertentu. Kompleks satu dengan yang lain dipisahkan oleh tembok yang
cukup tinggi dan dihubungkan dengan Regol[17]
yang biasanya bergaya Semar Tinandu.[18]
Daun pintu terbuat dari kayu jati yang tebal.Di belakang atau di muka setiap
gerbang biasanya terdapat dinding penyekat yang disebut Renteng atau Baturono.Pada
regol tertentu penyekat ini terdapat ornamen yang khas.
Bangunan-bangunan
Keraton Yogyakarta lebih terlihat bergaya arsitektur Jawa tradisional. Di
beberapa bagian tertentu terlihat sentuhan dari budaya asing seperti Portugis, Belanda, bahkan Cina. Bangunan di tiap kompleks biasanya berbentuk/berkonstruksi
Joglo atau derivasi/turunan konstruksinya. Joglo terbuka tanpa dinding disebut
dengan Bangsal sedangkan joglo tertutup dinding dinamakan Gedhong (gedung). Selain
itu ada bangunan yang berupa kanopi beratap bambu dan bertiang bambu yang
disebut Tratag.
Permukaan
atap joglo berupa trapesium.Bahannya terbuat dari sirap, genting tanah, maupun
seng dan biasanya berwarna merah atau kelabu. Atap tersebut ditopang oleh tiang
utama yang di sebut dengan Soko Guruyang
berada di tengah bangunan, serta tiang-tiang lainnya. Tiang-tiang bangunan
biasanya berwarna hijau gelap atau hitam dengan ornamen berwarna kuning, hijau
muda, merah, dan emas maupun yang lain. Untuk bagian bangunan lainnya yang
terbuat dari kayu memiliki warna senada dengan warna pada tiang. Pada bangunan
tertentu (misal Manguntur Tangkil) memiliki ornamen Putri Mirong, stilasi dari kaligrafi Allah, Muhammad, dan Alif Lam Mim
Ra, di tengah tiangnya.
Untuk
batu alas tiang, Ompak,
berwarna hitam dipadu dengan ornamen berwarna emas. Warna putih mendominasi
dinding bangunan maupun dinding pemisah kompleks. Lantai biasanya terbuat dari
batu pualam putih atau dari ubin bermotif. Lantai dibuat lebih tinggi dari halaman
berpasir. Pada bangunan tertentu memiliki lantai utama yang lebih tinggi.[19]
Pada bangunan tertentu dilengkapi dengan batu persegi yang disebut Selo Gilang tempat menempatkan
singgasana Sultan.
Tiap-tiap
bangunan memiliki kelas tergantung pada fungsinya termasuk kedekatannya dengan
jabatan penggunanya.Kelas utama misalnya, bangunan yang dipergunakan oleh
Sultan dalam kapasitas jabatannya, memiliki detail ornamen yang lebih rumit dan
indah dibandingkan dengan kelas dibawahnya. Semakin rendah kelas bangunan maka
ornamen semakin sederhana. Selain ornamen, kelas bangunan juga dapat dilihat
dari bahan serta bentuk bagian atau keseluruhan dari bangunan itu sendiri.
2.3 Taman Pintar
Taman Pintar yang berlokasi di jalan
Panembahan Senopati, Yogyakarta. Taman pintar ini ditujukan bagi anak-anak
Indonesia dan siapapun saja agar tumbuh ketertarikan untuk belajar dan kreatif
dalam
bidang
sains dan teknologi. Science center yang disebut “TAMAN PINTAR” ini Gambar 3
dibangun oleh
gabungan swasta dan pemerintah propinsi DIY yang pembangunannya dimulai sejak
Mei 2006 dan diresmikan pada, 09 Juni 2007. Dengan motto “MENCERDASKAN DAN
MENYENANGKAN”. Siapapun bisa dengan leluasa memperdalam ilmu pengetahuanya
sekaligus menuntaskan rasa ingin tahu akan ilmu pengetahuan dan teknologi
dengan pendekatan ilmiah namun tetap menyenangkan.
Taman Pintar adalah tempat wisata
untuk anak-anak Yogyakarta ataupun anak-anak Indonesia agar tumbuh ketertarikan
untuk belajar dan kreatif dalam bidang sains dan teknologi yang berlokasi di
jalan Penembahan Senopati , Yogyakarta.
Di taman pintar ini pengunjung tidak
saja hanya bisa melihat berbagai sains yang diperagakan melainkan mereka juga
dapat menikmati, mencoba dan beratraksi. Mereka dapat bermain dengan alat
peraga sians yang tersedia, sehingga dapat merasakan bagaimana sains itu.
Di Indonesia, wahana semacam ini di
awali dengan berdirinya pusat peragaan (PP) IPTEK yang berlokasi di TMII. Dari
sinilah “Science Center” mulai berkembang yang lainya di Indonesia selang
puluhan tahun kemudianScience Center yang
disebut Taman Pintar ini di bangun oleh gabungan swasta dan Pemerintah Propinsi
DIY yang pembangunannya dimulai sejak Mei 2006 dan diresmikan oleh 2 materi
yakni menristik Kusmayanto Kadiman dan Mendiknas Bambang Sudibyo pada 9 Juni
2007. Semua peragaan iptek tidak hanya dilihat saja, akan tetapi juga bisa
dapat disentuh dan dicoba-coba oleh pengunjung sehingga taman pintar ini akan
merangsang rasa ingin tau, menumbuhkan kesadaran akan pentingnya iptek,
memancing kreatifitas, dan peningkatan gairah belajar mata ajaran
ilmu-ilmu dasar seperti: Matematika,
Fisika, Kimia, dan Biologi.
Motto Taman Pintar nampak sederhana
yakni tiga-N : “ Niteru, Niroake, Nambahi” sesungguhnya memiliki kedalaman
fisiologinya Ki Hajar Dewantara. Dalam konteks masa kini, filosofi itu ada
konsekwensinya dengan proses transfer teknologi yang mengacu pada konsep Three
– A yaitu : “Adopt, Adapt, Adrance” disebut taman pintar karena dikawasan ini
siswa mulai prasekolah sampai SLTA bisa dengan leluasa memperdalam pemahamanya
soal materi pelajaran yang diterima di sekolah dan berkreasi.
Pendekatan untuk menyampaikan lmu
pengetahuan dan teknologi dilakukan melalui berbagai media dengan tujuan
meningkatkan prestasi terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi. Secara garis
besar materi isi taman pintar terbagi menurut kelompok usia dan penekanan
materi. Terbagi atas usia tingkat prasekolah hingga taman kanak-kanak dan
sekolah dasar hingga sekolah menengah. Sedangkan menurut penekanan materi
diwujudkan dalam interaksi antara pengunjung dan materi yang disampaikan
melalui anjungan yang ada. Salah satu dari sejumlah permainan yang disediakan
ditaman antara lain : permainan air yang memperkenalan bagaimana terjadinya
pelangi.
Permainan yang tidak kalah
menariknya adalah permainan parabola berbisik. Masing-masing anak berdiri di
depan parabola yang jaraknya 15 m, kemudian mereka berbisik. Nah temannya yang
jauh dari parabola itu nanti akan mendengar. Itu namanya Leonvort perambatan
pantulan gelombang suara, jadi melalui media udara.
Tersedia permainan pipa gaung.Konsep
gaung adalah anak-anak bisa berbisik / berbicara dari ujung-ujung pipa.Suara
itu bisa merambat melalui pipa, bisa dipantulkan sehingga bisa terdengar
diujung satunya. Pipanya dipendam, selain itu yang paling disukai anak-anak
yaitu “gendang” dinding berdandang, Dinding ini menjelaskan kalau luas kecil
permukaan itu menentukan tinggi rendahnya nada.Missal : permukaan kecil berarti
nada yang dihasilkan itu kecil, jadi anak bisa belajar sendiri berbgai
pengetahuan yang selama ini hanya mereka peroleh dalam bentuk teori.
Sejak terdirinya ledakan
perkembangan sais, sekitar tahun 90-an, terutama teknologi informasi pada
giliranya telah menghantarkan peradaban manusia menuju area tanpa batas
Perkembangan Sains ini adalah sesuatu yang patut disyukuri dan tentunya
menjanjikan kemudahan-kemudahan bagi bagi perbaikan kualitas hidup manusia.
Menghadapi realitas perkembangan
dunia semacam itu dan wujud kepedulian terhadap pendidikan, maka pemerintah
kota Yogyakarta menggas sebuah ide untuk pembangunan “Taman Pintar” Dengan
target pembangunan taman pintar adalah memperkenalkan Science kepada siswa dari
dini, harapan lebih luas, kreatifitas anak didik terus diasah, sehingga bangsa
Indonesia tidak hanya menjadi sasaran ekspoliasi pasar teknologi sendiri.
Bangunan taman pintar ini dibangun adanya keterkaitan yang erat anatara taman
pintar dengan fungsi dan kegiatan bangunan disekitarnya, seperti taman budaya
dan Benteng Vrebuderg Sudibyo.
Pembangunan tahap II adalah gedung
oval lantai I dan II. Serta gedung kotak lantai I diresmikan dalam Soft Opening
II tanggal 9 Juni 2007 oleh Mendiknas Bambang Sudibyodan Menristek Kusmanto
Kadiman serta dihadiri oleh Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubono X.Pembangunan
tahap III adalah : gedung kotak lantai II dan III tampak Presiden dan gedang
memorabilia. Dengan selesainya tahapan pembangunan, grand opening taman pintar
dilaksanakan pada tanggal, 16 Desember 2008 yang diresmikan oleh Presiden RI,
Susilo Bambang Yudoyono.( Rabu, 26 Agustus 2009).
Logo Taman
pintar, maknanya :
·
Kembang
api adalah simbolisasi dari intelegensi dalam imajinasi. Dalam bahasa Jawa,
kembang api menggambarkan “MLETIK = Pintar = PADHANG MAK BYAR = Pintar”
·
Kembang
api merupakan sesuatu yang menyenangkan, menghibur, sesuai dengan visi taman
pintar sebagai wahana ekspresi, apresiasi, dan kreasi sains dalam suasana yang
menyenangkan.
·
Gambar
logo yang keluar mengandung makna “OUT WARD LOOKING”, selalu melihat keluar
untuk terus belajar mengikuti dinamika perubahan diluar dirinya.
·
Gambar
logo tampak seperti matahari mengandung makna menyinari sepanjang masa.
·
Efek
Perspektif adalah simbolisasi sesuatu yang tinggi “cita – cita”, pengharapan
bak taman pintar akan generasi muda Indonesia, khususnya Yogyakarta dalam
meraih cita-citanya
·
Wahana
gabungan HIJAU – BIRU melambangkan pertumbuhan tak terbatas
·
Maskof
taman pintar adalah burung hantu bernama tepi. Burung hantu adalah spesies
burung yang banyak melakukan aktifitas di malam hari. Dengan kepekaan yang
dimilikinya. Ia mempelajari dalam sekitarnya dengan merasakan semua kejadian
alam yang ada di sekelilingnya.
2.4 Candi Prambanan
Dekat kota Yogyakarta terdapat candi Hindu yang paling indah di
Indonesia. Candi ini dibangun
dalam abad kesembilan Masehi. Karena terletak di desa Prambanan, maka candi
ini disebut candi
Prambanan Lara Jonggrang tetapi Gambar
4
juga
terkenal sebagai candi, sebuah
nama yang diambil dari legenda Lara Jonggrang dan Bandung Bondowoso.
Candi Prambanan adalah candi Hindu terbesar di Asia Tenggara,
tinggi bangunan utama adalah 47m. Kompleks candi ini terdiri dari 8 kuil atau candi utama dan lebih daripada 250 candi kecil, dan terletak di pulau Jawa kurang
lebih 20 km timur Yogyakarta, 40 km barat Surakarta dan 120 km selatan
Semarang, persis di perbatasan antara provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa
Yogyakarta.[20]
Candi Prambanan
terletak di desa Prambanan yang wilayahnya dibagi antara kabupaten
Sleman dan Klaten.Candi ini dibangun pada sekitar tahun 850 Masehi
oleh salah seorang dari kedua orang ini, yakni Rakai Pikatan raja kedua
wangsa Mataram I atau Balitung Maha Sambu, semasa wangsa Sanjaya.Tidak
lama setelah dibangun, candi ini ditinggalkan dan mulai rusak.
Renovasi
candi ini dimulai pada tahun 1918 dan sampai sekarang belum selesai,
bangunan utama baru diselesaikan pada tahun 1953. Banyak bagian candi
yang direnovasi menggunakan batu baru, karena batu-batu asli banyak yang dicuri
atau dipakai ulang di tempat lain. Sebuah candi hanya akan direnovasi
apabila minimal 75% batu asli masih ada. Oleh karena itu, banyak candi-candi
kecil yang tak dibangun ulang dan hanya tampak fondasinya saja.Sekarang, candi
prambanan adalah sebuah situs warisan dunia yang dilindungi oleh UNESCO
mulai tahun 1991. Antara lain hal ini berarti bahwa kompleks ini terlindung dan
memiliki status istimewa, misalkan juga dalam situasi peperangan. Candi
Prambanan adalah candi Hindu terbesar di Asia Tenggara, tinggi bangunan
utama adalah 47 m. Kompleks candi ini terdiri dari 8 kuil atau candi
utama dan lebih daripada 250 candi kecil.[21]
Tiga candi utama disebut Trisakti dan dipersembahkan kepada sang
trimurti Batara Siwa
sang Penghancur, Batara
Wisnu sang Pemelihara dan Batara Brahma sang
Pencipta.
2.5 Malioboro
Malioboro
adalah sebuah Jalan sepanjang tidak lebih dari 2 Kilo Meter yang membentang
mulai dari persimpangan Rel Kereta Api Stasiun Tugu Yogyakarta diujung utara
hingga pertigaan pojokan Gedung Agung diujung Selatan.
Gambar
5
Malioboro
adalah sebuah Jalan legendaris yang menjadi ikon Kota Yogyakarta dengan
kehidupan kontras antara siang dan malamnya.
Saat siang
hari, ruas Jalan Malioboro dipadati kendaraan para pelancong maupun warga
Yogyakarta yang beraktifitas disekitar Jalan Malioboro, sementara dikanan-kiri
jalan adalah toko-toko berbagai macam kebutuhan pokok, serta sepanjang
trotoar kaki limanya dijejali lapak-lapak penjaja souvenir khas
Yogyakarta, kemudian diujung selatannya ada pasar Beringharjo, tak ketinggalan
sejumlah pusat perbelanjaan dan hotel yang mengguratkan kehidupan perekonomian
warga Yogyakarta. Sebaliknya pada malam hari, Malioboro dipenuhi aroma berbagai
sajian kuliner yang menggugah selera, yang terhampar di ratusan tikar Warung
lesehan dengan menu khas Gudeg Yogya, Bakmi Jawa, dan berbagai pilihan Ayam/
Burung dara/ Bebek bakar dan goreng. Keriuhan suasana lesehan akan ditimpali
oleh alunan sejumlah seniman yang melantunkan musik dan lagu secara nomaden dalam
istilah kuno disebut sebagai “mbarang” atau pengamen.
Ditinjau
dari segi bahasa,kata malioboro berasal dari bahasa sansakerta yang berarti
karangan bunga. Dahulu kawasan Malioboro dikembangkan oleh Sri Sultan HB I pada
th 1758, kawasan itu sebelumnya dipakai untuk sarana perdagangan melalui pasar
tradisional, dahulu di kawasan itu banyak terdapat karangan bunga sebagai daya
tarik, maka sangat wajar jika kemudian kawasan itu dinamakan Malioboro.Ditinjau
dari segi letaknya, Malioboro berada berada segaris dengan gunung merapi,
kraton dan pantai parang tritis jogja.
Malioboro
terletak 800 meter dari Kraton Ngayogyokarto Hadiningrat. Jalan maliboro
yogyakarta du lunya pernah menjadi basis perjuangan tentara Indonesia saat
terjadi agresi militer belanda. Jalan malioboro diapit oleh bangunan gedung
perkantoran dan gedung pertokoan sehingga malioboro bisa berkembang menjadi
pusat bisnis seperti sekarang ini di Yogyakarta. Malioboro juga menjadi tempat
berkumpulnya para seniman dan sastrawan dari berbagai daerah yang bermukim di
Yogyakarta.
Berkembang pesatnya Malioboro sebagai
denyut nadi perdagangan dan pusat belanja, menuntut macam-macam pelayanan dan
fasilitas yang semakin meningkat baik jumlah dan ragamnya. Hal ini memberi
dampak positif dari segi ekonomi bagi penduduk, pengusaha dan pemerintah
setempat seperti:
1)
Kesempatan Berusaha
2)
Terbukanya Lapangan Kerja
3)
Meningkatnya Pendapatan Masyarakat Dan Pemerintah
4)
Mendorong Pembangunan Daerah
Dengan
adanya tempat pariwisata Malioboro ini maka pembangunan dan pengembangan
pariwisata akan mempunyai dampak positif dalam bidang sosial budaya, seperti :
Pelestarian budaya dan adat istiadat salah satu sasaran wisatawan dalam
melakukan perjalanan adalah untuk menikmati, mengagumi dan mempelajari
kebudayaan, dan adat istiadat serta sejarah suatu
bangsa.
Oleh
karena itu seni dan budaya serta tata cara hidup yang unik dan khas perlu dipertahankan
dan dikembangkan. Apalagi Yogyakarta terkenal dengan kota yang penuh dengan
seniman jalanan serta orang-orangnya yang ramah. Itu menyebabkan akan lebih
banyak lagi wisatawan yang ingin berkunjung ke Yogyakrta. Hal tersebut dapat
meningkatkan kecerdasan masyarakat yang dikunjungi karena penduduk asli akan
banyak belajar dari wisatawan yang berkunjung, demikian pula dengan yang datang
berkunjung akan banyak belajar dari kunjungannya dengan cara melihat,
mendengar, dan merasakan segala sesuatu yang dijumpai selama dalam
perjalanannya. Dengan demikian, pengembangan pariwisata merupakan salah satu
cara untuk menambah pengetahuan dan pengalaman.
Dampak
positif lainnya dengan adanya tempat pariwisata yaitu dapat mengurangi konflik
sosial sering terjadi saling curiga antara suatu penduduk dengan penduduk
lainnya, karena kurang saling mengenal, baik dalam soal adatistiadat, budaya
sejarah, kebiasaan maupun perbedaan tingkat sosial. Salingberkunjung melalui
berwisata dapat mengurangi atau menghilangkan saling curiga dan kecemburuan
sosial, karena terjadinya komunikasi dan saling mengenal satu sama lainnya.
2.6
Keraton Solo
Istana Kasunanan Surakarta. Keraton ini didirikan oleh Susuhunan Pakubuwono II (Sunan PB
II) pada tahun 1744 sebagai
pengganti Istana/Keraton Kartasura yang porak-poranda akibat Geger Pecinan 1743.
Istana terakhir Kerajaan Mataram didirikan di desa Sala (Solo), sebuah Gambar 6
pelabuhan kecil di tepi barat Bengawan (sungai) Beton/Sala. Setelah resmi
istana Kerajaan Mataram selesai dibangun,
nama desa itu diubah menjadi Surakarta
Hadiningrat. Istana ini pula menjadi saksi bisu penyerahan kedaulatan Kerajaan
Mataram oleh Sunan PB II kepada VOC pada tahun 1749.Setelah Perjanjian Giyanti tahun 1755, keraton ini kemudian dijadikan
istana resmi bagi Kasunanan Surakarta.Kompleks bangunan keraton ini masih
berfungsi sebagai tempat tinggal sunan dan rumah tangga istananya yang masih
menjalankan tradisi kerajaan hingga saat ini. Keraton ini kini juga merupakan
salah satu objek wisata di Kota Solo. Sebagian kompleks keraton merupakan
museum yang menyimpan berbagai koleksi milik kasunanan, termasuk berbagai
pemberian dari raja-raja Eropa, replika pusaka keraton, dan gamelan. Dari segi
bangunannya, keraton ini merupakan salah satu contoh arsitektur istana Jawa
tradisional yang terbaik.
Keraton (Istana) Surakarta merupakan salah satu
bangunan yang eksotis di zamannya. Salah satu arsitek istana ini adalah Pangeran Mangkubumi (kelak bergelar Sultan Hamengkubuwono I) yang juga
menjadi arsitek utama Keraton Yogyakarta.Oleh karena itu tidaklah mengherankan jika pola dasar
tata ruang kedua keraton tersebut (Yogyakarta dan
Surakarta) banyak memiliki persamaan umum. Keraton Surakarta sebagaimana yang
dapat disaksikan sekarang ini tidaklah dibangun serentak pada 1744-1745, namun
dibangun secara bertahap dengan mempertahankan pola dasar tata ruang yang tetap
sama dengan awalnya. Pembangunan dan restorasi secara besar-besaran terakhir
dilakukan oleh Susuhunan Pakubuwono X (Sunan PB
X) yang bertahta 1893-1939. Sebagian besar keraton ini
bernuansa warna putih dan biru dengan arsitekrur gaya campuran Jawa-Eropa.
Salah satu ruangan Keraton pada zaman Pakubuwono X,
gaya arsitektur jawa dipertahankan dalam bentuk bangunan namun di dalamnya
diisi dengan berbagai macam perabotan Eropa, foto diambil tahun 1910. Koleksi
Tropenmuseum, Belanda.Secara umum pembagian keraton meliputi: Kompleks Alun-alun Lor/Utara, Kompleks Sasana Sumewa, Kompleks Sitihinggil Lor/Utara, Kompleks Kamandungan Lor/Utara, Kompleks Sri Manganti, Kompleks Kedhaton, Kompleks Kamagangan, Kompleks Srimanganti Kidul/Selatan (?) dan Kemandungan Kidul/Selatan, serta
Kompleks Sitihinggil Kidul dan Alun-alun Kidul. Kompleks keraton ini
juga dikelilingi dengan baluwarti, sebuah dinding pertahanan dengan tinggi
sekitar tiga sampai lima meter dan tebal sekitar satu meter tanpa anjungan.
Dinding ini melingkungi sebuah daerah dengan bentuk persegi panjang. Daerah itu
berukuran lebar sekitar lima ratus meter dan panjang sekitar tujuh ratus meter.
Kompleks keraton yang berada di dalam dinding adalah dari Kemandungan Lor/Utara sampai Kemandungan Kidul/Selatan.Kedua
kompleks Sitihinggil dan Alun-alun tidak dilingkungi tembok
pertahanan ini.
2.7
Pasar Kliwon
Pasar Kliwon adalah sebuah
kecamatan yang terletak di tenggara Kota
Surakarta. Wilayah Pasar Kliwon saat ini terkenal sebagai
tempat perkampungan warga keturunan Arab-Indonesia.
Mereka biasa hidup dari penjualan tekstil
dan di Gambar 7
sini pulalah terdapat Pasar Klewer,
pasar batik
terbesar di Indonesia. Kampung
Kauman, yang disebut sebagai Kampung Wisata Batik,
terletak di kecamatan ini, yaitu di sebelah Pasar Klewer.
Pasar ini berada jalan Mulyadi.Kini
jualannya komplit untuk segala kebutuhan dapur dan rumah tangga.Padahal
awalnya, pasar ini hanya menjadi trasitnya pedagang kambing. Setiap pasaran
Kliwon, pasar ini sangat ramai, sehingga disebut Pasar Kliwon. Nama Pasar
Kliwon menjadi nama Kalurahan dan sekaligus nama kecamatan. Adapun pasar
kambing dialihkan ke Silir, bersamaan dengan pasar ayam dan bebek.
2.8
Tawangmangu/Grojogan Sewu
Tawangmangu merupakan objek wisata
yang asri, yang terletak di kawasan lereng Gunung Lawu, Karanganyar. Keindahan
alam Tawangmangu sangat mempesona karena dipadukan dengan kesejukan udara
sehingga Gambar 8
banyak
wisatawan asing maupun wisatawan domestik senang mengunjungi objek wisata yang
satu ini. Di kawasan Tawangmangu ini, banyak terdapat tujuan wisata yang dapat
kita kunjungi, antara lain : Grojogan Sewu ( Air Terjun Seribu ), Cemara Sewu (
yang merupakan perbatasan antara Jawa Tengah dan Jawa Timur ), Perbukitan
Tlogodlingo, Pasar Tradisional Tawangmangu, Bumi Perkemahan dan Kebun Bunga.
Grojogan
Sewu yang terdapat di kawasan Tawangmangu ini berada pada ketinggian1.100m di
atas permukaan laut. Air Terjun ini mempunyai keindahan yang mempesona untuk
dinikmati wisatawan, karena panorama air terjun alami ini berada di tengah
hutan lindung yang didiami oleh ribuan kera liar yang jinak.
Areal
Grojogan Sewu sangat luas karena tak hanya Air Terjun saja yang dapat kita
nikmati, Grojogan Sewu dilengkapi dengan fasilitas rekreasi keluarga seperti
kolam renang dengan sirkulasi air alami, arena perkemahan, taman rekreasi, kios
souvenir, rumah makan dan berbagai kopel peristirahatan.
2.9 Sentra Sepatu Kulit Cibaduyut
Bandung
Cibaduyut
Bandung berada di daerah selatan Bandung.kira kira 30 menit dari pusat kota.
Kawasan ini awalnya terkenal dengan sentral sepatu kulit. Untuk menuju ke Cibaduyut
tidak sulit. Di tandai dengan patung
sepatu Gambar
9
Yang besar di depan perempatan sebelum memasuki
jalan Cibaduyut Bandung. Dengan adanya Patung Sepatu, memudahkan untuk para
pengunjung untuk bisa sampai ke Cibaduyut bandung, karena patung sepatu merupakan
lambang atau ciri khas dari jalan Cibaduyut dan patung sepatu satu-satunya yang
ada di kota Bandung. Pantung sepatu Cibaduyut merupakan akses pintu masuk
menuju dari jalan Cibaduyut Bandung.
Sepanjang Jalan Cibaduyut Bandung
banyak berdiri toko toko yang menjual dan menerima pesanan sepatu. Semua ukuran
sepatu dapat dibuatkan di sini. Daerah ini terkenal karena harga yang mereka
tawarkan cukup murah, dan kwalitas yang cukup bagus. Kita bisa melihat
toko-toko yang berjejer memajang dagangan yang didominasi oleh tas dan sepatu.
Jika kita masuk ke dalamnya, kita dapat menemukan lebih banyak lagi. Ada
pakaian termasuk jaket kulit, tas kulit, tas gendong, dompet, ikat pinggang,
boneka, sandal, bahan kulit untuk mebuat sepatu atau sendal dan lain-lain.
Keistimewaan dari cibaduyut adalah
bagi anda yang ingin membeli sepatu dengan model yang anda inginkan anda bisa
melakukan pemesanan. Harganya pun bervariasi, mulai dari beberapa puluh ribu
saja sampai dengan ratusan ribu rupiah.Harganya pun bisa di tawar. Dengan
kualitas yang bagus juga. Karena kualitas yang terjamin, produk dari cibaduyut
sangat terkenal hingga ke Asia.
BAB
III
KESIMPULAN
DAN SARAN
3.1
Kesimpulan
Yogyakarta, Solo, dan Bandung
merupakan kondisi Negara Kesatuan Republik Indonesia yang disajikan dalam
bentuk miniatur. Di dalamnya terdapat hampir seluruh sejarah dan kebudayaan
Indonesia. Mulai dari sejarah perjuangan, dll.
Dengan adanya tempat bersejarah ini
diharapkan agar bangsa Indonesia dapat meningkatkan rasa Nasionalisme dan dapat
melestarikan kebudayaan yang ada di Indonesia.
3.2
Saran
3.2.1
Saran untuk pihak penyelenggara kegiatan study tour
1. Dalam
menyelenggarakan kegiatan, sebaiknya dipersiapkan dengan lebih matang, agar
ketika terjadi hal yang di luar rencana dapat ditangani dengan baik.
2. Sosialisasi
terhadap tugas yang harus dikerjakan sangat diperlukan bagi para peserta, agar
kelak peserta dapat mengerjakannya dapat optimal.
3.2.2 Saran untuk pembaca laporan
Warga Negara yang baik adalah
mereka yang mengetahui akan sejarah dan kebudayaannya. Mengunjungi Yogyakarta,
Solo, dan Bandung adalah salah satu solusi bagi mereka yang belum sepenuhnya
mengetahui akan sejarah dan kebudayaan bangsa Indonesia. Yogyakarta, Solo, dan
Bandung adalah tempat yang menyajikan banyak hal mengenai pengetahuan tersebut.
DAFTAR
PUSTAKA
Lokasi
Observasi :
Yogyakarta,
Jawa Tengah, Indonesia
Solo,
Jawa Tengah, Indonesia
Bandung,
Jawa Barat, Indonesia
1. Boediharjo.
Pelestarian warisan budaya melalui pariwisata, suatu kasus studi pembangunan
Taman Wisata Candi Borobudur dan Prambanan.
2. Dr.
Soekmono, Candi Borobudur-Pusaka Budaya Umat Manusia, Jakarta: Pustaka Jaya
(1978)
16. Moertjipto
& Bambang Prasetyo. A glimpse of temples, Direktorate General of Torisnm,
Republic of Indonesia.
17. N.N.
Menyingkap tabir misteri Borobudur, PT, Taman Wisata Candi Borobudur dan
Prambanan. Kedaulatan Rakyat, tgl. 12 Februari 1983. Merdeka, tgl. 29 Januari.
Sinar Harapan, tanggal 17 dan 24 Pebruari 1983.
18. Soedirman,
Drs. Borobudur salah satu keajaiban dunia, Yogyakarta, 1980.
19. Soekmono,
DR. Riwayat usaha penyelamatan Tjandi Borobudur, Pelita Borobudur, seri A n.o.
11, 1972. Candi Borobudur, Pustaka Jaya, 1981.
20. Yasir
Marjuki & Toeti Heraty. Borobudur, Djambatan, 1989.
SOAL-SOAL
LEMBAR KEGIATAN SISWA
Candi
Borobudur
a. Umum
2.
Didirikan pada zaman kerajaan….
3.
Luas candi adalah….
4.
Pengelolanya adalah….
b. Khusus
1.
Carilah lalu identifikasikan organisme (tumbuhan/hewan)
yang hidup pada batuan candi Borobudur!
2.
Berilah pendapatmu, bagaimanakah
organisme tersebut sampai dapat bertahan hidup pada habitat yang ekstrim?
3.
Tumbuhan apakah yang menurutmu pertama
kali tumbuh pada batuan candi Borobudur? Bagaimanakah proses terjadinya?
4.
Buatlah kronologi terjadinya suksesi
pada batuan!
5.
Bagaimanakah pengaruhnya terhadap
kelestarian candi jika komunitas yang hidup pada batu-batuan (khususnya batuan)
tersebut dibiarkan hidup?
6.
Dengan menggunakan pengetahuanmu tentang
Biologi, usaha apakah menurutmu yang harus dilakukan untuk penyelamatan candi
dari kerusakan yang terjadi akibat proses alami?
Candi
Prambanan
1.
Bagaimanakah keadaan lingkungan sekitar
Candi Prambanan?
2.
Uraikan secara singkat latar belakang
pendirian Candi Prambanan!
3.
Jelaskan fungsi Candi Prambanan pada
masa lalu dan masa kini!
4.
Sebutkan lokasi Candi lain yang terdapat
di Jawa Tengah!
Keraton
Jogjakarta
1.
Kapan dan oleh siapakah Keraton
Jogjakarta didirikan?
2.
Berapakah luas wilayahnya?
3.
Adakah ciri-ciri khas yang dimiliki oleh
keturunan Keraton Jogjakarta pada setiap generasinya?
4.
Apakah keuntungan dan kerugian dari
sistem perkawinan antar kerabat seperti yang dianut oleh masyarakat lingkungan
Keraton Jogjakarta, bila di tinjau dari sudut genetika?
Tawangmangu/Grojogan
Sewu
Bagaimana
keadaan alam di sekitar Grojogan Sewu?
Keraton
Solo
1.
Buatlah pedigree singkat keturunan
Keraton Solo?
2.
Adakah ciri-ciri khas yang dimiliki oleh
keturunan Keraton Solo pada setiap generasinya?
3.
Bagaimana menurut Anda sistem kekerabatn
yang dianut di Keraton Solo dengan hereditas setiap individunya?
4.
Apakah keuntungan dan kerugian dari
sistem perkawinan antar kerabat seperti yang dianut oleh masyarakat lingkungan
Keraton Solo, bila ditinjaju dari sudut genetika?
5.
Bagaimana hubungan antara Keraton
Jogjakarta dengan Keraton Solo? Apakah ada kaitannya?
Taman
Pintar
Jelaskan
cara kerja alat/peraga yang terkait dengan Hukum Newton II berikut dengan
gambarnya (minimal 5 alat/peraga)!
Malioboro
1.
Adakah sejarah penamaan dari lokasi/jalan
Malioboro?
2.
Apa daya tarik/keistimewaan dari lokasi
Malioboro?
JAWABAN SOAL-SOAL LEMBAR KEGIATAN
SISWA
Candi
Borobudur
A.
Umum
1.
Sekitar tahun 800 sebelum masehi atau abad ke 9 .
2.
Dinasti
Syailendra.
3.
15,129 m2 / 123 x 123 m.
4.
PT. Taman Wisata Candi Borobudur.
B. Khusus
1.
Tumbuhan yang paling dominan untuk dapat hidup pada
bebatuan dicandi borobudur adalah LUMUT.
2.
Karena didaerah bebatuan khususnya dicandi borobudur
bagian dalam candinya sangat sejuk sehingga sangat memungkinkan untuk organisme
sejenis lumut dapat tumbuh dibebatuan candi tersebut.
3.
Lumut, proses terjadinya adalah batu disekitar candi
tersebut selalu dalam keadaan lembab, sehingga dapat mempermudah berkembangnya
organisme lumut.
4.
Suksesi adalah rangkaian perubahan mulai
dari ekosistem tanaman perintis hingga mencapai ekosistem klimaks.
Proses pelapukan batuan terjadi akibat tiga mekanisme, yaitu:
1)
Proses pelapukan fisik
2)
Proses pelapukan kimia, dan
3)
Proses pelapukan biologi.
Ketiga
proses ini saling terintegrasi satu sama lain sehingga mempercepat proses
pelapukan batuan. Proses pelapukan fisik merupakan proses mekanik yang
menyebabkan bebatuan masif pecah dan hancur serta terfragmentasi menjadi
partikel-partikel kecil tanpa ada perubahan sifat kimia. Proses ini terjadi
akibat dari:
(1)
perubahan suhu yang drastis seperti sangat dingin atau sangat panas,
(2) hantaman air hujan,
(2) hantaman air hujan,
(3)
penetrasi akar, dan
(4)
aktivitas makhluk hidup lainnya.
5.
Pengaruh yang terjadi adalah candi-candi tersebut
perlahan-lahan akan mengalami kerusakan akibat adanya komunitas yang hidup pada
bebatuan-babatuan tersebut.
6.
Penyelamatan yang harus kita lakukan adalah dengan cara
menjaga keadaan candi tersebut dari kerusakan, merawat dengan cara melakukan
penyiraman agar candi tersebut selalu bersih sehingga memperkecil terjadinya
kerusakan.
Candi
Prambanan
1.
Keadaan lingkungan sekitar candi prambanan tidak
berbeda jauh dengan keadaan lingkungan candi borobudur yakni cukup ekstrim,
namun kawasan disekitarnya cukup bail, bersih serta terawat. Sehingga walaupun
cuacanya cukup ekstrim tetapi pengunjung yang datang tidak kalah dengan
pengunjung tempat wisata lainnya.
2.
Latar belakang pendirian candi prambanan Candi
Prambanan atau Candi Rara Jonggrang adalah kompleks candiHindu terbesar di Indonesia
yang dibangun pada abad ke-9 masehi. Candi ini dipersembahkan untuk Trimurti, tiga
dewa utama Hindu yaitu Brahma sebagai dewa pencipta, Wishnu sebagai dewa
pemelihara, dan Siwa
sebagai dewa pemusnah. Berdasarkan prasasti
Siwagrha nama asli kompleks candi ini adalah Siwagrha (bahasa
Sanskerta yang bermakna 'Rumah Siwa'), dan memang di garbagriha (ruang utama) candi ini
bersemayam arca Siwa Mahadewa setinggi tiga meter yang menujukkan bahwa di
candi ini dewa Siwa lebih diutamakan. Candi ini terletak di desa Prambanan,
pulau Jawa, kurang
lebih 20 kilometer timur Yogyakarta, 40 kilometer barat Surakarta dan
120 kilometer selatan Semarang, persis di perbatasan antara provinsiJawa Tengah
dan Daerah Istimewa
Yogyakarta.[1]
Candi Rara Jonggrang terletak di desa Prambanan yang wilayahnya dibagi antara
kabupaten Sleman
dan Klaten.
3.
Fungsi candi prambanan pada masa lalu :
Tempat
beribadah, pusat pengajaran agama, tempat menyimpan abu jenazah para raja,
tempat pemujaan atau tempat bersemayam dewa, petirtaan (pemandian) , gapura,
tempat menyimpan relik atau Dhatugarba.
Fungsi
candi prambanan pada masa kini :
Tempat
beribadah, pusat pengajaran agama, petirtaan (pemandian) dan gapura dan tempat
wisata.
4. Candi
yang terdapat dijawa tengah antara lain Candi Banyuniba, Candi
Borobudur, Candi Dieng, candi arjuna, candi semar, candi srikandi, candi
prambanan, candi sembadra, candi puntadewa, candi gatut kaca, candi dwarawati,
candi bima, candi gendongsanga, Candi Kalasan, Candi Mendut, Candi Pawon, Candi
Plaosan, candi Brahma, candi Wahana, candi nandi, candi garuda, candi angsa,
candi apit, candi penjaga.
Keraton
Yogyakarta
1. Keraton
Yogyakarta mulai didirikan oleh Sultan Hamengku Buwono I
beberapa bulan pasca Perjanjian Giyanti
pada tahun 1755.
2.
Luas kraton Yogyakarta
adalah 14.000 m²
3. Ciri khas yang dimiliki Keraton Yogyakarta berupa
warisan-warisan budaya yang dimiliki oleh Keraton Yogyakarta.
4.
Ada misalnya Seorang raja
di kerajaan Mataram
biasanya memiliki beberapa orang istri / selir
(garwa ampeyan) dan seorang permaisuri
/ ratu
(garwa padmi). Dari beberapa
istrinya inilah raja tersebut memperoleh banyak anak lelaki dan perempuan
dimana salah satu anak lelakinya akan meneruskan tahtanya dan diberi gelar putra
mahkota. Sistem pergantian kekuasaan yang diterapkan
biasanya adalah primogenitur
lelaki (bahasa Inggris:
male primogeniture) dimana anak
lelaki tertua dari permaisuri berada di urutan teratas disusul kemudian oleh
anak lelaki permaisuri lainnya dan setelah itu anak lelaki para selir.
Tawangmangu/Grojogan
Sewu
Sejuk, indah, karena ada air terjun yang sangat asri lalu juga ada banyak
binatang monyet yang mengisi keadaan di tawang mangu.
Keraton
Solo
1.
Singosari, Maja Pahit, Raden Wijaya, Hayam Wuruk, Prabu
Brawijaya V, Mataram dan seterusnya. Seperti gambar dibawah ini:
2. Bendoro: setiap anak dari
Permaisuri memiliki hak menjadi sultan berikutnya, tetapi anak dari selir tidak
memiliki hak apa-apa, hanya sebatas Pangeran.
3. Kurang
begitu baik, karena sampai saat ini masih banyak pertentangan.
4. Keuntungannya, gelar tidak akan pernah
keluar dari ruang lingkup kerajaan.
Kerugiannya, dapat
menjadi penyebab munculnya Genresesif, yang meyebabkan lahirnya keturunan yang
cacat.
5. Keraton Solo dan Keraton Yogyakarta masih ada hubungan
darah, dan Keraton Yogyakarta dibangun setelah Keraton Solo. Dan
bangunan-bangunan yang dibangun oleh keduannya hampir memiliki banyak kesamaan.
Taman
Pintar
1.
Generator VAN DE GRAAF
Generator VAN DE GRAAF adalah
alat peraga yang didesain untuk menghasilkan listrik statis.Eksperimen menarik
yang dapat membuat rambut bias berdiri.Mengapa? Bila suatu benda
digosok-gosokan dengan benda lain maka akan terjadi kelebihan muatan negative
(elektron) pada benda tersebut. Ketika Generator Van De Graaf mulai bekerja,
terjadi gesekan antara karpet dengan kawat pada bola logam, sehingga bola logam
menjadi kelebihan elektron. Bila telapak tangankita menempel pada bola logam
maka elektron akan mengalir ketubuh kita. Karena muatannya sejenis maka pada
bagian rambut elektron-elektron tersebut akan saling tolak menolak, hal inilah
yang menyebabkan rambut kita berdiri.
2.
Helicopter
HELIKOPTER adalah
alat peraga.Helikopter mendapatkan daya untuk bergerak dari baling-baling yang
berputar. Baling-baling helikopter
memiliki bentuk aerofoil yang mirip dengan sayap pada pesawat terbang.
Saat baling-baling berputar udara akan bergerak pada permukaan atas
baling-baling mengakibatkan tekanan diatas baling-baling lebih rendah dari pada
dibawah baling-baling sehingga helikopter keangkat keatas. Daya angkat yang di
timbulkan tergantung pada sudut serang (sudut antara baling-baling dengan sumbu
horizontal) dan kecepatan putaran baling-baling. Karena perubahan sudut serang
serentak atau kolektif maka gerakan naik helikopter akan selalu konstan
terhadap putaran baling-balingnya. Untuk bergerak maju sudut serang diubah
dengan cara memiringkan piringan swash. Karena sudut serang pada masing-masing
bilah baling-baling tidak sama, maka gaya angkat pun berubah. Perbedaan gaya
angkat inilah yang digunakan untuk memajukan, memundurkan, atau memutar
helikopter.
3.
Terowongan Ilusi
TEROWONGAN
ILUSIadalah alat peraga.Ketika piringan diputar kekanan maka seolah-olah
melihat terowongan yang ujungnya semakin mengecil, sebaliknya ketika diputar
kekiri terowongan tersebut semakin membesar. Hal ini adalah ilusi mata karena
gambar yang terlihat bukan gambar sebenarnya, akan tetapi hanya gambar yang
terjadi didalam mata.
4.
Spectrum Warna
SPEKTRUM
WARNAadalah alat peraga yang berupa lempeng cakram dengan warna MEJIKUHIBINIU
(merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, ungu). Cakram tersebut jika diputar
sampai pada kecepatan tertentu maka warnanya akan berubah menjadi putih. Hal
ini menjelaskan bahwa warna putih sebenarnya terdiri dari kumpulan warna yang
ada.
5.
Air Track
Air
Track ( Rel Udara) adalah alat peraga dengan gaya gesek yang sangat kecil.
Udara yang bertekanan dipompakan kedalam rel yang melalui lubang-lubang kecil
disepanjang permukaan rel, sehingga terbentuklah lapisan udara tipis, diantara
rel dan kereta yang membuat kereta mengambang. Hal inilah yang memungkinkan
kereta bergereak lurus sepanjang rel dengan gaya gesek sangat kecil yang hampir
mendekati nol.
Malioboro
1.
Dalam bahasa sansekerta kata “Malioboro”
bermakna karangan bunga. Itu mungkin ada hubungannya dengan masa lalu ketika
keraton mengadakan acara besar maka daerah malioboro akan di penuhi dengan
karangan bunga.
2.
Daya tariknya merupakan tempat yang di
tuju sebagai pusat wisata barang-barang, dan makanan khas Yogyakarta.
[1] Soekmono (1976), halaman 13.
[2] Soekmono (1976), halaman 35-36.
[3] Soekmono (1976), halaman 9.
[4] Miksic (1990)
[5] Dumarcay (1991).
[6] Paul Michel Munoz (2007). Early Kingdoms of the Indonesian Archipelago
and the Malay Peninsula. Singapore: Didier Millet. Hlm. 143. ISBN
981-4155-67-5.
[7] Soekmono (1976), halaman 4.
[8] UNESCO (31 August 2004). UNESCO experts mission to Prambanan and
Borobudur Heritage Sites. Siaran pers.
[9] “Borobudur Temple Compounds” UNESCO World Heritage Centre. UNESCO.
Diakses 28 Desember 2008.
[10] Witton, P.; Elliott, M. (2003). Indonesia (ed. 7th).
Footscray: Lonely Planet Publications. Hlm. Hlm. 217. ISBN 1740591542. (lihat
di Penelusuran Buku Google)
[11] Pesanggrahan bermakna ‘istana kecil’ atau ‘vila’
[12] Sultan Hamengkubuwono I Pindah
dari Pesanggrahan Ambar Ketawang ke Keraton Yogyakarta pada 7 Oktober 1756.
Tanggal ini kemudian dijadikan tanggal berdirinya kota Yogyakarta.
[13] Murdhani Hadiatmaja. Tulisan ini
selain menggunakan bahan referensi yang diterbitkan juga menggunakan
cerita-cerita rakyat yang berkembang di tengah masyarakat.
[14] Plengkung bermakna gerbang
lengkung (arched gate).
[15] Chamamah Soeratno et. Al.
[16] Murdani Hadiatmaja.
[17] Dalam bahasa jawa regol dapat
dimaknai sebagai pintu yang besar/gerbang.
[18] Semar Tinandu merupakan gerbang
yang memiliki atap trapesium.
[19] Missal pada Bangsal Witono dan
Bangsal Kencono.
[20] Prambanan Temple Compounds –
UNESCO World Heritage Centre
[21] http://www.borobudurpark.co.id/prambanan-temple-complex.html