Sunday, August 3, 2025

Friday, July 18, 2025

Rumahnya belum sempat dibangun
Tapi aku sudah bersiap untuk pindah
Aku hanya terburu-buru tinggal
Dan takut jika tiba-tiba datang penghuni lain
Aku tak bisa membedakan arti dari rasaku sendiri
Apa ini "mencintai dalam diam"
Atau "mencintai dalam kehilangan"
Tidak masuk logika memang
Karena kenyataannya ini bukan keinginan
Semesta tidak berpihak pada kita
Ia sudah punya pilihannya sendiri
Dan aku hanya disisakan rasa
Tanpa skenario untuk ikut bahagia
Duniaku pernah ada bersamanya
Semua rasa telah hadir mendampingiku
Menunggu, memaklumi, dan mencintai dalam diam
Memang terkadang cinta sering kali tidak selesai di "memiliki"
Kadang hanya selesai di "mengikhlaskan"
Itu pun dengan waktu
Juga dengan hati yang berkeping 
Rasanya pernah ada dan tumbuh
Jejaknya masih membekas dan menyisa
Rasanya jahat sekali jika lagi lagi hatiku harus mengalah untuk yang kesekian
Padahal aku berhak atas hatiku sendiri
Terkadang semesta punya caranya sendiri untuk mengajarkan kita arti dari menerima dan kehilangan
Bukan dari siapa yang memilih untuk tinggal, tapi dari bagaimana kita tetap utuh meski ditinggal

Thursday, July 17, 2025

Aku bebaskan diriku untuk malam ini
Jangankan cemburu yang sudah terbiasa tersembunyi dibalik ketenanganku
Menjadi api pada diriku sendiri pun tak apa untuk satu malam ini
Aku ingin istirahat, ingin merebah lelahku, ingin diam dari semua pertanyaanku, ingin tak acuh pada keraguanku sendiri
Aku tak harus melakukan apapun, bukan?
Aku tak perlu senyum jika hatiku belum sanggup, bukan?
Langit malam ini sangat gelap
Tapi aku tahu, ia sedang berjalan perlahan
Seperti waktu, yang banyak orang bilang akan menyembuhkan
Tapi kenyataannya, tidak semua luka sembuh oleh waktu
Terkadang kita hanya belajar berdamai dengan luka itu
Malam ini,
Detak jangtungku terasa melambat, berat sekali rasanya
Angin malam pun menyapaku, seakan menyentuh pelan pipiku seperti sedang mengusap air mata yang tidak sempat jatuh

Temu-mu itu candu  Aku tak ingin sembuh